Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)

Ch. 43

Author : halloo halloo... ^^ . jumpa lagi dengan author yang ngaret sangat ini ^^a. maklumkanlah aku ya, soalnya aku ini kelas 3 smp jadi tugas pada numpuk. lagian aku kan pengen dapet nilai yang memuaskan. hehehe ^^a

Fayla : ah, kau terlalu lama berkicau. seperti kakek burung yang sedang membacakan surat wasiat untuk anak-anaknya saja.

Author : kenapa kau selaluuuu... saja protes. apa hidupmu itu tidak tenang sampai-sampai kau banyak protes hah?

Fayla : bukannya kau tahu hidupku ini bagaimana? dasar author sarap. *berlalu meninggalkan author dalam kegelapan yang sunyi dan senyap. tanpa ada seseorang yang menemani untuk menghibur hatinya yang sedang sedih hingga authorpun yakin bahwa dirinya sedang dalam keadaan GALAU (lebeh kumat)*

Author : hehehe ^^a maaf ya lebaynya kumat. oke, sebelumnya aku mau ngasih salam untuk para readers yang aktif maupun yang silent. hehehe ^^a (kebanyakan hehehenya nanti tuh mulut ja bisa mingkem lagi). aku sangat sangat saaaaaaanggaaaaatttt menghargai kalian baik readers aktif ataupun silent. untuk yang aktif, makasih ya kalian udah mau kasih aku semangat T.Td comment dan vote kalian telah membantuku bangkit dari keterpurukan yang sangaat terpuruk (maksud?) dan kalian mau menunggu kelanjutan cerita yang amat sangat GAJE ini *elap ingus*. untuk yang silent readers juga, meskipun kalian ga ngasih comment ataupun vote kalian masih mau membaca dan menunggui ceritaku ini. huuaaaa bToTd terimakasih, thanks, nuhun, arigato, gomawo, DLL deh untuk kalian *nangis sampai banjirin rumah dengan air mata dan ingus*

Revin : iuh.. kau jorok sekali author, lihat ingusmu.

Adam : Ih, lebih baik kita lanjutkan cerita ini secepatnya. sebelum kita semua tenggelam oleh ingus author yang tidak mau berhenti itu.

Zyko : Cari tempat aman yu

---------------cerita------------------------------------->>>>

seorang anak kecil dengan gaun putih sedang tersenyum mendengarkan keluarganya sedang menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. "Ayo, tiup lilinnya sayang" kata seorang pria berwajah tampan meski umurnya sudah terbilang cukup tua yang tak lain ayah dari anak yang sedang berulang tahun itu . anak itu pun menutup matanya dan mengucapkan permohonan sebelum meniup lilin. setelah itu dia membuka mata dan hendak meniup lilin yang berbentuk angka dihadapannya.

Brakk...

seseorang menendang pintu rumah keluarga itu hingga terlepas dari engselnya dan terjatuh di hadapannya. sontak hal itu membuat ke 5 orang yang berada di ruangan itu kaget. "Siapa kau!?" kata seorang anak lelaki yang sudah terbilang remaja. "Hahahaha.." orang itu hanya tertawa tanpa memperdulikan tatapan mengerikan dari setiap orang yang berada di ruangan itu. kecuali sang anak bergaun putih yang bersembunyi dibalik punggung ibunya. "Kau harus mati" kata orang yang tidak diketahui siapa dia sebenarnya itu sembari melirik pada sang ibu dari anak kecil itu.

Dooorrrr.. doorr...

terdengar suara tembakan-tembakan yang memekakan telinga sang anak kecil dan kakaknya. sang ayah yang merasa keluarganya dalam bahaya berlari berniat ingin membunuh sang penembak tersebut. namun naas. jantung sang ayah terkena tembakan yang memang sengaja bertubi-tubi dan jatuh. "AYAAAHH!" teriak kedua anak tersebut. seorang lelaki yang merupakan ayah dari lelaki yang sudah tak bergerak dilantai sekaligus kakek dari kedua anak kecil itu, dia menggerang dan mengeluarkan taring-taringnya. "KAU!" kata sang kakek sembari berlari berniat ingin membuat sang penembak itu mati tercabik-cabik dan kehabisan darah.

Doooorrrrr.. dooorrrr.. doooooorrrrr.... dooorrrr..

sang kakek tidak bergerak lagi setelah dia terjatuh di lantai dengan darah mengalir dari dadanya yang sudah berlubang. saat sang penembak melihat ketempat sang ibu dan kedua anak tadi ternyata mereka sudah lebih dulu melarikan diri. "Ini semua karna kalian" kata sang penembak dingin.