Fayla Pov
"Baiklah, sepertinya Fayla dan Zyko belum memberitahu kalian tentang hal yang sangat penting" kata ratu seraya mengeluarkan senyum jahilnya yang padaku dan Zyko.
"Apa itu ratu?" tanya Vani antusias. Aku dengan cepat menutup telinga dan berbalik badan memunggungi mereka semua. Sedangkan Zyko bisa kulihat dia masih kesal dengan telepati kami tadi. "Kalian akan tinggal serumah bahkan satu kamar dengan mate kalian" kata ratu. Meski aku menutup telinga ucapan ratu tadi masih bisa kudengar dengan jelas. "APA!?" teriak Vani, Moly, Revin, Adam serentak, sukses membuatku meloncat kaget. "Kalian semua jangan membuatku terkena serangan jantung!" teriakku marah. Yang membuat mereka menunduk takut, kecuali Zyko yang membelalakan matanya kaget dan ratu hanya tersenyum melihatku marah.
"Ta..tapi, kenapa kau tidak memberitahu kami?" kata Moly yang mulai terisak. Semua mata langsung tertuju kepada Moly yang sudah menangis. Aku langsung tersadar bahwa aku sudah terlalu keras membentak mereka.
"Maaf, maaf Moly. Aku tidak bisa memberitahu kalian. Jika aku beritahu kalian, kalian tidak akan ikut membantuku" kataku sambil memeluk Moly. Tanpa sadar aku pun ikut meneteskan air mataku. "Maaf, maafkan aku" kataku lirih. Vani pun ikut memelukku dan Moly bersamaan. "Fayla, aku akan selalu berusaha semampuku untuk terus membantumu. Karna kamu juga pernah membantuku. Aku janji, aku akan selalu ada saat kau membutuhkanku" kata Vani yang juga mulai terisak. Aku hanya mengangguk untuk menjawabnya. Kamipun mengakhiri acara peluk-pelukan itu. "Tapi kitakan belum mukhrim mana mungkin boleh sekamar" kata Moly yang masih terisak. "Moly, aku pernah baca disebuh buku di perpustakaan yang ada di rumah. Katanya jika kita sudah menemukan mate kita maka itu sama saja dengan kita sudah menikah dengannya, jadi kita sudah mukhrim" kata Vani seraya mengelus puncak kepala Moly. Moly hanya bisa mengangkat kepalanya yang tadi menunduk dengan mata terbelalak kaget. Aku hanya bisa nyengir tanpa dosa kearahnya.
Author Pov
"Baiklah jika sudah mukhrim tidak apa-apa" kata Moly lesu. Meski begitu terdengar helaan nafas lega darinya.
"Ya sudah, masalah sudah selsai. Jadi aku mau pulang. Aku mau membersihkan diri. Kalau kalian mau pulang bersama kami silahkan" kata Fayla mengajak. "Jika kita tidak pulang bersama bagaimana kami bisa tahu rumah kami sendiri?" tanya Adam. "Oh.. Tenang saja kalian punya penunjuk jalan yang sudah hafal betul letak, bentuk, ukuran, dan yang lainnya. Untuk membimbing kalian" kata Fayla sembari melempar senyum manis ke arah Zyko. "Kenapa kau senyum-senyum ke arahku?" tanya Zyko. "Apa tidak boleh aku tersenyum kepada MATEKU sendiri?" tanya Fayla polos. Sedangkan Zyko hanya bisa bergumam tak jelas dan membuat Fayla cekikikan melihatnya. "Jadi siapa pemandu jalan kami?" tanya Revin. "Tuh" kata Fayla seraya menunjuk Zyko. "Jadi kalian sudah saling ketemu?" tanya Vani. "Hmm.. Sudah" jawab Fayla. "Ish.. Kau curang" kata Vani. "Hehehe" cengir Fayla.
"Jadi kalian mau bareng atau tidak?" tanya Fayla. "Bareng saja" jawab Zyko cepat. "Ciiee.. Yang mau berduaan sama matenya.." goda Revin dan Vani bersamaan yang sukses membuat mereka saling pandang dan tak lama mereka tertawa bersama.
Sedangkan Moly yang merasa sedang di perhatikan seseorang melirik ke arah Adam. Dan ternyata Adam yang daritadi memperhatikannya dengan mengulas senyum manis yang membuat Moly menjadi malu.
"Dia manis sekali" -batin Moly
"Terimakasih, kamu juga manis" -batin Adam.
"Eh.." kata Moly. Tanpa sadar dia mengangkat kepalanya dan melihat Adam yang sedari tadi memandanginya tanpa sengaja pandangan mereka bertemu. Adam mengulas senyum manisnya kembali dan Moly pun membalas dengan senyuman juga.
"Sudah bermesraannya jangan di sini. Tidak malu dilihat oleh ratu?" kata Fayla. Dan suksek membuat 2 pasang sejoli itu sadar dan menunduk malu.
"Kami permisi dulu ratu" kata Fayla dan Zyko bersamaan seraya membungkuk hormat pada ratu diikuti oleh yang lainnya.
Diperjalanan pulang Vani dan Revin sudah saling dekat bahkan mereka saling berpegangan tangan. Moly dan Adam pun sudah saling dekat meski masih agak canggung tapi mereka sudah bisa akrab. Berbeda sekali dengan Fayla dan Zyko mereka saling menjaga jarak meski tak terlalu jauh, agar teman-teman mereka tak curiga. Tapi Fayla tetap memberi senyum ramah pada Zyko.
"Berhenti tersenyum ramah terhadapku!" *kata Zyko melalui telepatinya kepada Fayla.
"Loh.. Kenapa? Bukankah ini membantu menutupi dirimu yang sebenarnya seorang pengkhianat?" *Fayla
"Karna.. Ish, sudahlah. Dan sudah kubilang berapa kali aku bukan pengkhianat!" *Zyko
"Kalau bukan pengkhianat lalu apa?, memang berhubungan dengan yang bukan matemu yang sebenarnya itu diperbolehkan? Tidakkan. Lagi pula mate palsumu itu dari kalangan demon's jadi apa itu namanya bukan berkhianat? Apalagi kau bisa saja membocorkan rencana kita pada matemu dan menggagalkannya" *Fayla
Zyko hanya diam tak bisa menjawab. Semua yang dikatakan Fayla itu benar.
Apa aku seorang pengkhianat? -batin Zyko
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)
FantasíaFayla seorang gadis tomboy yang merupakan Angel Element api. dia yang selalu tahu sesuatu dan paling banyak memiliki rahasia. Siapakah dia sebenarnya? Zyko adalah lelaki yang merupakan mate Fayla yang juga Angel Element api. satu pertanyaan besar da...