Ch. 10

3.5K 224 2
                                    

Author Pov 

Fayla, Moly, dan Vani sedang berada di tengah perjalanan menuju istana. 

"Fayla, apa kau baik-baik saja?" tanya Moly khawatir. "Tentu, memangnya kenapa?" tanya Fayla. "Itu luka di bahumu, sepertinya cukup dalam" kata Moly sambil menunjuk bahu Fayla. "Oh ini, tadi ada werewolf yang menubrukku sampai aku jatuh, dia menahan tubuhku dengan cakarnya jadi aku dapat kenang-kenangan manis darinya." kata Fayla sambil tersenyum. 

"Kau aneh Fayla" kata Vani sambil berjalan mundur ke arah Moly untuk bersembunyi di balik punggung Moly. Meskipun tinggi tubuh Vani yang paling tinggi diantara mereka bertiga dan Moly yang paling kecil. "Ish, kau ini. Ini memang kenang-kenangan dari musuhku" kata Fayla bangga. "Sudah, kalian ini bertengkar terus. Sini aku obati dulu luka-luka kalian berdua" kata Moly. "Nanti saja, kita sudah sampai sekarang" kata Fayla. "WAW.." kata Vani dan Moly hampir bersamaan. "Ayo kita masuk" kata Fayla. Dan di jawab anggukan oleh Vani dan Moly. 

Kalian akan mendapat kejutan teman-teman -batin Fayla. 

Gerbang istanapun terbuka, merekapun masuk ke istana dan menuju ruangan ratu, banyak pelayan yang berlalu lalang di depan mereka bertiga, pelayan-pelayan itupun tidak lupa membungkuk memberi hormat pada mereka.

"Fayla, kenapa mereka membungkuk seperti itu?" tanya Moly yang sepertinya tidak enak hati melihat para pelayan membungkuk di hadapannya. "Mungkin kita seorang artis" kata Vani bangga sambil menunjukan gaya terbaik miliknya. "Hahahahaha.. Kita bukan artis, kita itu cuma ksatria saja. Lagipula kenapa di hadapan artis mereka harus membungkuk memberi hormat" kata Fayla memberitahu. 

"Aku kira kita artis. Oiya, kita mau kemana?" tanya Vani. "Kita ke ruangan ratu" kata Fayla. "Tapi kenapa mereka harus membungkuk seperti itu, kan kita juga teman mereka bukan majikan mereka" kata Moly. "Aku juga tidak tahu, setiap aku memaksa mereka agar tidak membungkuk seperti itu mereka pasti akan bicara 'maaf nona, anda adalah orang yang terhormat. Mana mungkin hamba berbuat tidak sopan di depan anda' itu yang mereka katakan" kata Fayla, terlihat di wajahnya bahwa sebenarnya dia juga tidak suka di perlakukan begitu. "Haah.." terdengar helaan nafas berat dari Moly. "Sudahlah Moly, nanti kita coba bicara pada mereka" kata Vani memberi semangat. "Iya" kata Moly lesu. "Ayolah kalian berdua harus semangat aku akan memberi sebuah kejutan untuk kalian" kata Fayla memberi semangat. "Waaa... Kejutan. Aku suka kejutan. Kejutan apa tuh? Perasaan hari ini bukan hari ulang tahunku" kata Vani semangat. "Kalau aku kasih tahu nanti bukan kejutan lagi namanya. Memang hari ini bukan hari ulang tahun kalian. Memang salah seorang teman memberi hadiah pada teman-temannya?" kata Fayla dengan tampang jahil. 

"Tidak sih" kata Moly. Tanpa sadar mereka sudah berada di depan sebuah pintu berukuran besar berwarna coklat tua dengan kenop pintu berlapis emas. "Kita sampai" kata Fayla yang sukses membuat Vani dan Moly gugup. "Tenang saja ratu tidak gigit ko" kata Fayla bercanda. 

Toktoktok... 

"Masuk" kata seseorang dari dalam ruangan. "Ayo" kata Fayla membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut di ikuti Vani dan Moli di belakannya. "Oh.. Fayla dan yang lain" kata seorang wanita yang duduk di belakang meja. dia menghampiri Fayla, Moly, dan Vani dan di peluknya satu-persatu. "Vani, Moly ini ratu. Ratu ini Vani angel bumi diantara kami." kata Fayla sambil menunjuk Vani. Vani yang ditunjuk oleh Fayla hanya bisa memasang senyuman terbaiknya. "Jadi kamu ya angel bumi itu. Wah.. Kamu cantik sekali ya" kata ratu. Vani yang menerima pujian dari ratu hanya bisa tersipu malu dan mengucapkan terimakasih. "Dan ini Moly, dia angel air diantara kami" kata Fayla sambil menunjuk Moly. Moly cuma bisa menunduk, wajahnya sudah memerah karna malu. "Wah.. Kamu juga imut ya" kata ratu. yang sukses membuat wajah Moly merah padam. "Ah.. Sudah ratu. Lihat wajahnya sudah merah sekali" kata Fayla. 

"Maaf ya Moly, habis kalian itu unik" kata ratu. 

Toktoktok.. 

"Masuk" kata ratu menyuruh orang yang mengetuk pintu itu masuk. Mereka pun masuk dan Fayla hanya bisa tersenyum melihat siapa yang datang. 

"KAU.." teriak Vani. 

"Hehehe.. Hai Vani" kata orang yang di teriaki oleh Vani

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang