*****
Jieun baru saja terbangun dari tidurnya. Ia memijat kepalanya yang terasa pening saat ini.
"Sejak kapan aku kembali ke apartemenku?" gumamnya bingung kala mendapati dirinya telah berada di kamarnya sendiri.Jieun kemudian mengingat-ngingat kembali kejadian malam itu.
"Ah, Jungkook mengantarku pulang, tapi bagaimana dia tahu password apartemenku?"Kemudian ingatan mengenai kejadian di pub dan di dalam mobil kemarin kini terlintas di pikiran Jieun, membuatnya bermonolog penuh frustasi.
"O...omo! Apa yang kulakukan semalam?"
"Aku pasti sudah gila"
"Arrggghhh.... Apa yang akan dipikirkannya tentangku?"
"Pabo! Lee Jieun, kenapa kau bisa begitu bodoh?"Jieun tak hentinya merutuki dirinya sendiri. Saat mabuk, ia memang kerap bertingkah lepas kendali. Meski semalam mabuknya tak sampai membuatnya kehilangan kesadaran sepenuhnya.
"Tapi kuharap kau tak akan melupakan kalau mulai malam ini kau adalah gadisku"
Ucapan Jungkook semalam kini terngiang di telinga Jieun. Ia nampak berpikir mencerna kalimat tersebut.
"Apa itu berarti saat ini aku dengannya resmi berkencan? Astaga Jieun! Apa yang akan kau lakukan sekarang? Bagaimana aku bisa menghadapi Jungkook setelah ini?" gerutunya pada dirinya sendiri..
.Sementara itu di apartemen Jungkook, pria itu nampak sumringah sejak pagi. Ia bahkan bangun pagi-pagi sekali dan menyiapkan sarapan sambil bersiul ringan.
"Sepertinya moodmu sangat baik hari ini" ujar Seokjin yang baru saja bergabung dengan Jungkook di dapur.
"Eh? Biasa saja" elak Jungkook. Namun ia tak dapat menyembunyikan senyum di wajahnya.
"Apanya yang biasa? Semalam dia bahkan melompat-lompat sendiri di kamarnya. Seperti orang yang menang lotere saja" sindir Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate [Love] You [completed]
FanfictionLee Jieun dulunya adalah gadis culun bertubuh gempal yang kerap diledek oleh teman sekolahnya. Bahkan pria yang ditaksirnya pun mempermalukannya di hadapan teman-temannya. Setelah perceraian orangtuanya, ia pun meninggalkan kota kelahirannya itu. Ki...