Part 16

3.4K 368 25
                                    

*****

Jieun baru saja tiba di apartemennya. Segera ia membersihkan badannya di kamar mandi. Selang setengah jam kemudian, ia telah keluar dengan mengenakan piyama kesayangannya. Ia lalu melemparkan tubuhnya di atas kasur empuknya.

Pikirannya pun kini kembali ke beberapa jam yang lalu. Kala Jungkook membantunya lepas dari genggaman Hyunwoo kemudian menggenggam tangannya. Belum lagi selama makan siang tadi, Jungkook  menukar tonkatsu miliknya yang telah dipotong-potong dengan milik Jieun yang masih utuh. Tentu saja kawan-kawan mereka terus meledek, meski Jieun berusaha tidak mempedulikannya. Sebaliknya, Jieun dapat membaca ekspresi Jungkook yang nampak kikuk.

"Ahhh,,,, kenapa aku malah memikirkannya?" gumam Jieun.
"Apa aku kembali menyukainya?"

Tak lama kemudian ponselnya berdering. Ditatapnya nama yang tertera di sana.
Halmeonim.

"Yeoboseyo halmeonim. Ada apa?"

'Kudengar kau mengacuhkan Hyunwoo lagi hari ini'

Jieun terdiam. Rasanya ingin sekali mengutuk mulut Hyunwoo yang kerap mengadukannya pada neneknya itu.

'Apa kau mendengarku, huh?'

"Ah. Ne halmeonim. Aku pikir bukan hal yang baik kalau ia mendekatiku di kampus. Itu hanya akan menyebarkan gosip yang tidak baik"

'Hhhhh.... Kau pintar mencari alasan rupanya. Aku tak peduli kau suka atau tidak, besok kau harus datang kemari. Kita akan membahas pertunangan kalian'

"Aku harus melihat jadwalku dulu besok, halmeonim"

'Aniyo. Kau tidak boleh mencari alasan lagi. Akan kutunggu besok'

Tuut...tuut...tuuut....

Panggilan tersebut telah ditutup secara sepihak oleh nenek Jieun. Jieun hanya bisa menghela nafasnya panjang. Ia tak pernah menyetujui perjodohan ini. Namun, ia juga tak berani membangkang pada neneknya itu.

Jieun kemudian melirik notifikasi lain di ponselnya. Ada beberapa pesan yang lemun dibacanya. Dibukanya satu per satu pesan itu.

Eomma

Bagaimana kuliahmu? Kalau ada yang kau perlukan, segera hubungi eomma. Halmeonim menelponku tadi. Jangan lupa datang ke rumah besok.

Hyunwoo oppa

Chagiya, besok rencana pertunangan kita akan dibahas. Aku sudah tak sabar menantikannya😘

Suzy

Yak! Apa kau sudah tidur?

Jieun segera mengetik balasan untuk Suzy. Kemudian Jieun membuka satu pesan lagi. Pesan dari orang yang sebenarnya sangat Jieun benci dan rindukan di saat yang bersamaan.

Appa

Jieun-ah, bagaimana kabarmu dan eommamu? Kuharap kalian baik-baik saja. Appa merindukanmu.

Cairan bening kini berkumpul di pelupuk mata Jieun. Sejak perceraian kedua orangtuanya, Jieun memang tidak pernah mengubah nomor teleponnya karena dari lubuk hatinya yang terdalam, ia masih berharap ayahnya akan menghubunginya suatu hari nanti. Meskipun begitu, ini adalah pertama kalinya ayahnya itu menghubunginya dalam tiga tahun terakhir.

I Hate [Love] You [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang