Part 24

3.1K 338 45
                                    

*****

Jieun memarkirkan mobilnya di depan rumah mewah milik neneknya. Seorang petugas keamanan yang bekerja di sana segera membukakan pintu pagar kala melihat Jieun turun dari mobilnya.

"Selamat malam, nona".

"Selamat malam, Pak Han".
Setelah bertukar sapa dengan Pak Han, petugas keamanan itu, Jieun pun melangkah masuk ke dalam rumah neneknya.

Saat pelayan membukakan pintu rumah, Jieun nampak terkejut mendapati ibunya tengah duduk di ruang tamu. Ia pun segera menghambur ke arah ibunya dan memeluknya erat.

"Eomma, kapan kau pulang? Kenapa tak menghubungiku?" tanya Jieun.

"Eomma juga baru tiba tadi. Maaf, eomma belum sempat menghubungimu" sahut ibu Jieun seraya membelai lembut rambut putrinya itu.

"Apa halmeonim memanggilku kemari untuk memberitahuku kalau eomma pulang ke Seoul?" tanya Jieun kembali

"Mwo? Eomma sendiri tak tahu sayang. Sebaiknya kita segera temui halmeonim. Sekarang ia sedang berada di ruang kerjanya"

"Baiklah eomma".

Jieun dan ibunya lalu berjalan menuju ruangan kerja neneknya. Tak lama setelah Jieun mengetuk pintu ruangan, nenek Jieun pun segera menyahut.

"Masuklah"

"Halmeonim, apa kau memanggilku kemari karena eomma datang?" tanya Jieun saat memasuki ruangan kerja neneknya itu.

"Bukan. Kalian berdua duduklah. Aku ingin bicara dengan kalian" sahut nenek Jieun. Tak ada keramahan tersirat di wajahnya, dan itu bukan hal baru bagi Jieun maupun ibunya. Kalau bukan di hadapan tamu-tamu terpandangnya, nenek Jieun sangat pelit tersenyum.

Setelah Jieun dan ibunya duduk, nenek Jieun pun duduk di hadapan mereka. Matanya menatap Jieun tajam.
"Aku sudah mendengar semuanya. Hyunwoo menceritakan padaku, kau berkencan dengan pria lain. Apa itu benar?"

"Yah... Itu memang benar" sahut Jieun tenang.

Ibu Jieun nampak terkejut dengan pengakuan putrinya itu. Sementara nenek Jieun, jangan ditanya. Wajahnya menunjukkan amarah yang memuncak.

"Kau! Berani sekali! Bukankah sudah kukatakan padamu kalau kau harus menikah dengan Hyunwoo?!" seru nenek Jieun.

"Halmeonim, aku berhak berkencan dengan pria yang kucintai. Lagipula ia juga berasal dari keluarga baik-baik" sahut Jieun.

"Apa kau tahu bagaimana kita berhutang budi pada keluarga Hyunwoo??!! Kau sama sekali tak tahu berterima kasih! Sepertinya sifat appamu menurun padamu. Pada akhirnya nanti kau akan menyesal memilihnya, sama seperti eommamu menyesal telah memilih appamu" sindir nenek Jieun.

Mendengar ayahnya diungkit-ungkit, membuat Jieun meradang.
"Halmeonim, yang berhutang budi pada keluarga Hyunwoo adalah kau. Kenapa harus aku yang membalas budi mereka?"

"KA...KAU... KELUAR!!!!" nenek Jieun nampak benar-benar emosi mendengar ucapan Jieun.

Jieun pun bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu ruangan itu.

I Hate [Love] You [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang