Part 40

3K 270 14
                                    

*****

"Jeon Baekho?"

Rauy wajah nenek Jieun berubah setelah mendengar nama itu. Ekspresi arogan dan keras yang selama ini diperlihatkannya kini entah kemana.

"Sampai kapan kau berniat membuatku menunggu, Sunhee-ssi?"

Pandangan seluruh orang di ruangan itu kini telah beralih pada pria tua yang kini sudah berdiri di belakang anaka buah Sunhee tadi. Pria tua itu nampak penuh wibawa dan kharisma, meski rambutnya telah memutih sepenuhnya. Kedua tangannya menumpu pada tongkat berukirkan bentuk naga di pegangannya. Benar-benar menambah kharismanya.

"Ah, tuan Jeon Baekho? Senang bertemu anda"
Kedua orang tua Hyunwoo dan ibu Jieun nampak menunduk 90° pada pria tua itu. Hyunwoo yang melihatnya pun ikut menunduk. Begitu pula dengan Jieun yang sesungguhnya tidak mengenal siapa pria itu.

"Wah... Aku tidak menyangka anda adalah kenalan nyonya Sunhee" ujar ibu Hyunwoo.

"Yah. Kami kenalan lama. Entah sudah berapa puluh tahun kita tak berjumpa. Benarkan Sunhee-ssi?"

"Ya..ya. Itu benar. Ada perlu apa kau kemari, Baekho-ssi?" tanya nenek Jieun. Ia pun menyuruh anak buahnya tadi untuk meninggalkan ruangan itu.

"Sederhana saja. Aku ingin melamar cucumu untuk cucuku"

"APA?! Yang benar saja!" geram Hyunwoo begitu mendengar ucapan pria tua itu.

"Hyunwoo! Jaga sikapmu!" bentak ayahnya.

Hyunwoo pun kini hanya diam menatap pria itu.

"Maaf Baekho-ssi, tapi cucuku sudah memiliki calon suami. Dialah pria yang berdiri di depanmu" sahut nenek Jieun seraya menunjuk ke arah Hyunwoo.

"Halmeoni!" protes Jieun.

Ayah Hyunwoo nampak ingin menyela, namun pria tua itu lebih dulu membuka mulutnya.

"Tapi kulihat cucumu tak menyukai pria yang kau pilih" ujar pria itu tenang. Ia lalu beralih menatap Jieun. "Nona Jieun, bagaimana denganmu? Apa kau bersedia menerima cucuku?"

Jieun nampak bingung dengan pertanyaan pria tua itu.
"Aku? Maaf harabeoji, aku bahkan tidak mengenal cucumu. Aku tak bisa menerimanya"

"Hahaha... Kau mengenalnya nona. Apa kau yakin tak mau menerimanya?" ujar pria itu lagi.

Jieun nampak semakin bingung, begitu pula ibu dan neneknya.

"Aku mengenalnya? A...apa maksud anda?"

Pria tua itu tersenyum lalu berjalan keluar dari ruangan itu. Ia nampak memanggil orang lain di luar sana.

Jieun nampak terkejut saat melihat sepasang pria dan wanita paruh baya masuk. Meski sudah cukup lama, Jieun masih mengingat mereka berdua sebagai orangtua Jungkook.

Jungkook pun kini berjalan memasuki ruangan itu, bergabung bersama kakek dan kedua orangtuanya.

"Ju...Jungkook?"
Jieun nyaris tak percaya melihat pria yang kini berdiri di hadapannya adalah Jungkook.

Jungkook tersenyum menatap Jieun.
"Sudah kukatakan aku akan datang menjemputmu, bukan?" ujarnya seraya berjalan mendekati Jieun dan menangkup pipinya.

Hyunwoo dan nenek Jieun nampak terkejut melihat Jungkook. Hyunwoo menunjukkan wajah tidak senangnya.

"Baekho-ssi, apa-apaan semua ini?" tanya nenek Jieun dingin.

"Seperti yang sudah kau lihat, cucuku dan cucumu sudah saling mencintai. Jadi biarkanlah mereka bersatu" sahut kakek Jungkook.

"Tidak! Cucuku akan menikah dengan Hyunwoo, bukan dengan cucumu" tolak nenek Jieun tegas.

I Hate [Love] You [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang