Part 36

2.7K 298 71
                                    

Sebelum kalian membaca part ini, saya mau memberi sedikit informasi. Di part sebelumnya kan saya ga ngasi nama utk ibu dan neneknya Jieun. Jadi, sy akan kasi nama di part ini, berhubung mereka berdua punya part yang banyak.

Untuk ibu Jieun, namanya Kim Jiwon. Kalau utk neneknya Jieun, namanya Kim Sunhee.

Selamat membaca
.
.
.

*****

Jiwon nampak tergesa-gesa memasuki rumah ibunya itu.

"Di mana eommonim?" tanya Jiwon pada salah satu asisten rumahnya.

"Ah, beliau sedang berada di ruang kerjanya-"

Tak menunggu lama, Jiwon segera melangkah menuju ruang kerja ibunya. Tanpa mengetuk pintu, ia meringsek masuk ke dalam. Sepertinya kedatangan Jiwon telah diantisipasi sebelumnya. Terlihat dengan ketenangan yang terpancar di wajah ibunya saat menatap wajah Jiwon.

"Sejak kapan kau masuk tanpa mengetuk pintu begitu? Apa kembali ke rumah itu membuatmu kembali melupakan tata krama juga?" sindir nenek Jieun sinis.

"Eommonim, apa benar kau yang berada di balik perceraianku dan Minjae (ayah Jieun)?" tanya Jiwon berusaha menahan emosi yang siap meledak.

Sunhee menatap Jiwon seraya tersenyum licik.
"Kurasa kau sudah tahu jawabannya"

"Kau benar-benar keterlaluan! Kenapa kau merusak kebahagian putri dan cucumu sendiri?!" seru Jiwon. Emosinya kini semakin sulit ia kendalikan.

"Kebahagiaan? Bukankah setelah berpisah pun kau dan Jieun berbahagia?"

"Mwo? Eommonim menganggap aku dan Jieun bahagia selama ini? Ketahuilah aku bekerja giat selama ini untuk berusaha melupakan luka yang kudapatkan setelah perceraian itu? Apa kau pikir aku begitu mudah melupakan Minjae? Tidak! Bahkan hingga detik ini aku selalu merindukannya! Apa kau tahu Jieun mencoba bunuh diri karena hal itu?!"

Mata Jiwon nampak berkaca-kaca usai mengungkapkan segala perasaan yang selama ini ia tutupi.

Sementara Sunhee terlihat sedikit terkejut mendengar usaha bunuh diri Jieun. Namun, ia kembali mengendalikan emosinya.

"Mencoba bunuh diri? Ternyata kebodohan dan kenaifan Minjae menurun padanya".

Jiwon nyaris tak percaya mendengar tanggapan ibunya yang terlampau tenang usai mendengar semuanya.

"Mwo? Eommonim, apa kau benar-benar sudah kehilangan hati nuranimu? Kau hampir kehilangan cucumu sendiri, dan seperti ini tanggapanmu?"

Sunhee meninggikan suaranya kini.
"Memangnya kalian pikir semua yang kulakukan ini bukan demi kalian?! Semua kulakukan semata-mata hanya demi kalian! Aku memberikan kehidupan berkelimpahan untuk kalian, agar kalian tidak terjerat kemiskinan bersama Minjae!"

"Apa bagimu kebahagian hanya sebatas harta yang melimpah? Pernahkah kau bertanya padaku dan Jieun, apakah kami bahagia dengan harta yang kau limpahkan pada kami selama ini? Tidak. Selama ini kami dibayang-bayangi perasaan kecewa dan benci pada pria yang sangat kami cintai. Itu lebih menyiksa dibanding apapun, eommonim. Maaf, aku tidak bisa menerima hartamu. Aku dan Jieun tak ingin diatur lagi olehmu. Kami akan memulai hidup kami kembali dari awal" ujar Jiwon tegas. Ia segera berbalik dan hendak meninggalkan ruangan itu. Tapi_

"Jieun harus menikah dengan Hyunwoo. Tak peduli apapun yang terjadi"

Jiwon kembali berbalik, menatap ibunya penuh emosi.
"Eommonim!! Atas dasar apa kau mengatur jodoh putriku?!!!"

I Hate [Love] You [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang