Part 17

3.4K 358 39
                                    

*****

Jieun kini tengah bersiap-siap. Siang itu ia harus pergi ke rumah neneknya untuk membahas masalah pertunangannya dengan Hyunwoo. Sialnya jadwal kuliah hari itu ditiadakan. Sempat terbesit di pikiran Jieun kalau ini semua telah direncanakan oleh Hyunwoo, mengingat bagaimana hubungannya dengan pimpinan universitas.

Jieun menghela nafasnya dalam. Ia lalu keluar dari apartemennya menuju basement dimana mobilnya terparkir.

.
.

"Kau datang juga. Masuklah. Keluarga Hyunwoo telah menunggu di dalam sejak tadi" ujar nenek Jieun kala Jieun baru saja menapaki kediaman neneknya itu.

Jieun pun segera memasuki ruangan tengah yang nampak megah. Di rumah besar itu neneknya hanya tinggal sendiri bersama beberapa pelayan setianya. Kakek Jieun sendiri telah meninggal dua tahun yang lalu, sementara ibunya lebih sering menghabiskan waktunya di Jepang, mengurusi cabang perusahaan mereka di sana. Jieun sendiri lebih memilih tinggal terpisah dari neneknya karena merasa tak betah di sana.

"Anyeonghaseyo ahjussi, ahjumma" sapa Jieun pada kedua orangtua Hyunwoo.

"Anyeong Jieun-ah. Kau semakin cantik saja. Ngomong-ngomong berhentilah memanggil kami seperti itu. Panggil saja eommonim dan abonim" ujar ibu Hyunwoo ramah.

Jieun hanya tersenyum kecut mendengarnya, sementara Hyunwoo menatapnya seraya tersenyum menang.

Jieun kemudian duduk di samping neneknya.
"Bagaimana kalau kita mengadakan pesta pertunangan mereka secepatnya?" tanya nenek Jieun.

"Ide yang bagus, bagaimana kalau bulan depan? Kebetulan keluarga besar kami juga akan datang menghadiri pernikahan sepupu Hyunwoo bulan depan" sahut ayah Hyunwoo.

"Bagaimana dengan kalian sendiri?" tanya ibu Hyunwoo.

"Bagaimana dengan kalian sendiri?" tanya ibu Hyunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku setuju saja eomma" sahut Hyunwoo.
Ibunya tersenyum mendengarnya lalu kini berganti menatap Jieun.

"Maaf, aku masih harus memikirkannya matang-matang" ucap Jieun. Nenek Jieun beserta kedua orangtua Hyunwoo nampak terkejut mendengar ucapan Jieun.

"Apa maksudmu?" tanya nenek Jieun penuh penekanan.

"Halmeonim, aku bahkan tak pernah menyetujui usul kalian. Kenapa kalian memaksaku melakukan pertunangan ini?" ujar Jieun tak terima.

"KAU...."

"Nyonya Song, mungkin Jieun hanya memerlukan sedikit waktu untuk memikirkannya. Kurasa kita tak perlu terburu-buru" sela ibu Hyunwoo pada nenek Jieun. Kemudian ia berbalik menatap Jieun. "Jieun-ah, pikirkanlah dengan baik"

I Hate [Love] You [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang