Part 38

2.2K 309 37
                                    

*****

Hari ini, perkuliahan berjalan seperti biasa. Para mahasiswa tengah menjalani kuliah di kelas kecil. Di salah satu ruangan, seorang dosen tengah berdiskusi dengan kesembilan mahasiswanya. Para mahasiswa(i) nampak fokus dengan perkuliahan hari itu. Namun tidak dengan Jungkook.

Jungkook masih merasa frustasi karena belum dapat bertemu dengan Jieun. Ia benar-benar merindukan gadis itu.

"Ehmmm... Jungkook-ssi, apa kau mendengar apa yang kusampaikan?" tanya Profesor Yoon. Pria yang hampir seluruh rambutnya berwarna putih itu menurunkan sedikit kacamatanya dan menatap Jungkook.

"Ah.... I...iya.... Maafkan saya Prof" ujar Jungkook gugup seraya menundukkan kepalanya.

"Lain kali jangan diulangi" sahut Prof Yoon tenang.

Semua tahu betapa tegas dan berwibawanya Prof. Yoon. Jangankan mahasiswa, para dosen pun tak ada yang berani terhadapnya. Karena itu, mereka cukup terkejut kala Prof Yoon tidak memperpanjang masalah ini.

Setelah dua jam perkuliahan berlangsung, Prof. Yoon pun mengakhiri kuliahnya.
"Baik. Cukup sekian kuliah kita hari ini. Jangan lupa kumpulkan tugas kalian minggu depan. Beritahu juga kawan kalian yang tak datang hari ini. Semua anggota wajib berpartisipasi jika tak ingin mengulang kelasku tahun depan" ujarnya.

"Baik Prof" sahut mereka.

"Eunbi-ssi, aku menunjukmu sebagai penanggung jawab kelompok ini. Setelah ini datanglah ke ruangan dosen untuk mengambil bahan tugas kalian" ujar Prof Yoon pada Eunbi yang kebetulan duduk di sebelahnya.

"Ah... Ba..baik Prof".

Saat Eunbi hendak berjalan meninggalkan ruangan itu, Jungkook segera menahannya.
"Bisa kita bicara sebentar?"

.
.

Eunbi melangkah menuju ruangan dosen. Setelah mengetuk pintu, ia pun berjalan menghampiri meja Profesor Yoon.

"Permisi Prof, saya datang untuk mengambil bahan tugas kuliah" ujar Eunbi.

Profesor Yoon pun mengambil beberapa jurnal dan diberikannya pada Eunbi.
"Gandakan jurnal ini dan bagikan pada tiap anggota kelompokmu. Setiap orang harus mendapat satu jurnal untuk di-review. Setelah itu kembalikan jurnal aslinya padaku"

"Baik prof" sahut Eunbi.

"Jangan lupa juga berikan juga pada temanmu yang tak masuk itu"

"Ah, Jieun? Baik Prof"

Hyunwoo yang kebetulan berada di sana dan mendengar pembicaraan keduanya, segera menghampiri mereka.
"Prof Yoon, biar aku saja yang menyerahkan jurnal itu pada Jieun".

Profesor Yoon menatap Hyunwoo tajam.
"Lee ssaem, aku tak peduli apapun hubunganmu dengan mahasiswi itu. Tapi kuharap kau tahu membedakan urusan pribadi dan pekerjaan. Apa nampak etis bagimu bila salah satu dosen terlihat memberikan perlakuan khusus hanya pada satu mahasiswi? Biarkan para mahasiswa ini menjalankan tugas-tugas mereka tanpa perlakuan khusus"

Hyunwoo terdiam dan tertunduk. Ia tak bisa membantah bila Profesor Yoon telah berkata demikian. Bagaimanapun, Profesor Yoon sendiri adalah dosen yang dihormati oleh ayah Hyunwoo juga. Jadi ia tak bisa menggunakan ayahnya sebagai tameng untuk menghadapi Profesor Yoon.

"Anda benar. Maafkan saya"
Usai berkata demikian, Hyunwoo pun menyingkir dari meja Profesor Yoon dan berjalan keluar ruangan.

I Hate [Love] You [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang