PART 3 : Atap Gedung

261 43 21
                                    

Lo kalau mau jadi jagoan jangan disini. Ini sekolah bukan tempatnya para SAMPAH! Paham?!
-Giva Giferlien

Siapa lo sok ngatur ngatur hidup gue?! Hah!
-Gio Aladio Alfaro

•••

Sementara itu di tempat lain tepatnya di atap gedung sekolah atau yang biasa di sebut dengan rooftop Gio dan kawan kawan ya sedang membolos pelajaran. Ke enam cowok itu sudah biasa melakukan hal ini membolos di rooftop sambil merokok dan selebihnya mengobrol baik itu serius maupun bercanda.

Dan anehnya sudah beberapa kali Gio dan kawan kawannya melakukan ini tetapi dia tidak pernah ketauan dan masuk ruang BP. Kalaupun ada murid yang ke rooftop dan mengetahui ada Gio dan kawan kawannya di sana tapi dia tidak akan berani melaporkannya ke guru BP, siapa lagi kalau bukan bu Dewi.

"Jadi, gimana ceritanya lo bisa ada di UKS?" Ucap salah satu teman Gio, Marsell.

MARSELL ZAYN. Sifatnya hampir sama seperti Gio bedanya dia masih bisa menahan amarahnya ketika marah sedangkan Gio tidak. Dia adalah tangan kanan Gio, berandal, badboy, cowok idaman di SMA Garuda setelah Gio, bagaimana tidak, rahangnya yang keras, mata biru nya, rambut cokelat nya menandakan dia itu blasteran Indo Amrik. cerdas, tidak pernah gegabah dalam mengambil keputusan. Orang tua Marsell berada di Amrik, keluarga nya pun disana. Dia dari kecil belum tahu tentang keluarganya yang ada di Indo. jadilah dia tinggal sendiri di Indo, dia tinggal di apartemen sendirian, tujuan dia ke Indo ingin mencari tahu tentang keluarganya yang ada di Indo.

"Huft." Helaan nafas dari Gio terdengar, itu tandanya dia sangat malas menjawab pertanyaan dari Marsell.

Tapi, ya mau tidak mau dia harus menjawab karena dia sudah berjanji ingin menceritakan semuanya. Meskipun Gio berandal bahkan berengsek, Dia tidak pernah mengingkari janjinya.

"Jadi gini-"

Semua nya berhenti berhenti dengan aktivitas nya masing masing agar fokus mendengarkan jawaban dari Gio. Begitupun dengan menyesap rokok nya.

"Tadi kan gue dihukum sama bu Dewi gara gara telat, tiba tiba ada cewek juga yang dihukum bareng sama gue-"

"Cewek? Siapa?" Potong Damar.

"Diem. Gue belum selesai ngomong dodol." Ucap Gio kesal karena Damar memotong ceritanya.

Damar hanya cengengesan ketika tatapan ke lima temannya tertuju padanya.

"Sorry, hehe." Ucap nya sambil cengengesan.

"Lanjut, Yo." Ucap Ariza segera melerai karena kalau tidak bisa panjang nani debat nya, bahkan lebih panjang dari debat politik, kan bahaya.

"Nah kalau gak salah namanya itu Giv- Giva, iya namanya Giva. Dia itu Jutek banget masa ada cowok ganteng kayak gue dianggurin.."

Sontak ke lima temannya tertawa karena ucapan dan mimik muka Gio.

"Hahaha, lo dianggurin, Yo. Hahaha."

"Baru tau gue ada cewek yang berani nganggurin lo."

"Diem ih! Gak lucu!" Jawab Gio jutek.

Hope For LongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang