PART 4 : Ini Bukan Ciuman!

238 50 20
                                    

Karena lo orang pertama yang berani nampar gue, jadi lo orang pertama juga yang nggak akan pernah tenang karena berurusan sama gue!

-Gio Aldanio Alfaro

•••

Semua orang masih ternganga dengan apa yang Giva lakukan.

Tangan Gio sudah berada diatasnya siap siap untuk memukul Giva. Giva yang menyadari itu langsung memejamkan matanya.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik.

"Argh!" Tangan Gio hanya melayang di udara karena Ariza menghentikannya.

"Lo ngapain sih?!" Ucap Gio sambil berusaha melepaskan tangannya dari Ariza.

Ariza tidak menjawab dia hanya diam menatap Gio.

Giva pun ditarik oleh teman temannya untuk mundur.

"Siapa yang lo bilang cewek bar bar?! HAH!!" Giva berucap dengan penuh amarah.

"Lo." Ketus Gio.

"Jaga ucapan lo kalau lo gak mau mulut lo robek sama gue!" Tambah Giva masih dengan amarahnya.

"Oh, berani lo sama gue?" Sarkas nya.

Tangan Gio masih ditahan oleh Ariza, sampai akhirnya Gio memberontak. Setelah tangan nya lepas dari cekakan Ariza, Gio maju beberapa langkah menuju Giva.

Matanya yang tajam bak elang siap menerkam Giva kapan saja, napas nya yang memburu karena amarah yang sudah diujung tanduk. Baru kali ini ada seorang wanita yang berani berurusan dengan Gio sampai mempermalukan nya di depan teman temannya.

Setelah Gio dihadapan Giva seketika nyali Giva menciut karena tatapan Gio padanya.
Giva memalingkan mukanya agar tidak melihat mata elang itu.

"Liat gue." Dingin Gio masih berusaha menahan amarahnya.

Giva masih tidak mau melihat ke arah Gio, sungguh dia takut dengan mata itu. Kenapa tiba tiba nyalinya hilang?

"Liat gue, Giva Giferlien." Bentak Gio sambil memutar dagu Giva agar Giva melihatnya.

"Dari mana dia tau nama gue?" Batin Giva.

Tatapan mereka bertemu selama beberapa detik dengan tatapan yang sulit diartikan satu sama lain. Sebelum akhirnya Marsell mengatakan.

"Dia perempuan, Yo. Tahan amarah lo!"

"Diem lo! Gak usah ikut campur!" Bentak Gio sambil menatap Marsell.

Marsell tidak menjawab lagi karena dia juga tidak tahu Gio sedang menahan amarah mati matian. Kalau dia menjawab bisa bisa dia yang jadi pelampiasan bagi Gio. Lagi pula Marsell tahu seberapa bencinya Gio kepada wanita dia tidak akan pernah berani sampai melukainya.

Gio beralih lagi menatap Giva didepannya. Gio tahu Giva sedang ketakutan sekarang. Gio mencengkeram bahu Giva sampai Giva meringis kesakitan karena cengkeraman Gio yang sangat kuat pada bahunya.

Hope For LongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang