Kenapa seperti ini? Rasa apa ini?
Giva Giferlien
•••
Giva telah sadar dari pingsan nya dia mulai membuka mata nya dan dia sedikit terkejud ketika dia melihat ke sampit ada seorang laki laki yang duduk membelakangi nya, Giva tidak tahu siapa laki laki itu. Giva bangun dan di saat dia ingin duduk rasa pusing menyerangnya.
"Aw!" Ringis Giva.
Laki laki itu menoleh ketika mendengar suara Giva. Dan Giva baru menyadari bahwa laki laki itu dia adalah Gio, ya siapa sih yang nggak kenal Gio disini. Giva hanya tahu sebatas namanya saja tidak lebih karena dia badboy di sekolah dan ketua geng motor yang terkenal di Bandung.
"Udah sadar lo?" Sarkas Gio.
Giva hanya mengaggukan kepalanya tanpa menjawab dengan suara, jujur dia bingung di situasi sekarang, Tiba tiba sifat Jutek nya hilang begitu saja entah kemana dan kenapa. Dan rasa pusing nya pun tiba tiba hilang, kan aneh.
"Yaudah." Ucap Gio dan setelah itu dia bangkit dari duduknya hendak pergi dari UKS untuk menuju Rooftop karena bel istirahat baru saja berbunyi. Tetapi tiba tiba Giva mencegahnya
"Eh lo mau kemana?" Entah kenapa dia mengucapkan kata yang menjatuhkan Image nya di depan Gio, ya Giva rasa seperti itu. Giva yang terkenal Jutek dimata laki laki tetapi kini tidak untuk Gio, mungkin.
Gio menaikan sebelah alisnya tanda dia kebingungan.
"Pergi." Jawab Gio dingin.
"Lo yang bawa gue kesini?" Balas Giva.
"Ya." Pendek Gio.
"Oh, makasih." Ucap Giva dengan lancarnya. Lagi lagi dia mengorbankan Image nya dengan kata 'makasih'.
"Hm." Setelah mengucapkan itu Gio pergi dari UKS meninggalkan Giva sendirian disana. Entah kenapa Gio merasa sangat canggung berbicara dengan Giva.
"Kok rasanya aneh ya bicara sama tuh cewek? Canggung banget parah. Tau ah pusing pala aing." Ucap Gio setelah agak jauh dari UKS. Dan Gio melanjutkan langkah nya lagi untuk menuju Rooftop.
•••
"Aduh Giva lo kok bego banget sih ngapain juga ngucapin makasih ke tuh cowok, jatuh deh Image gue dimata dia." Ucap Giva sambil menghentak hentakan kakinya ke lantai karena kesal.
Giva keluar dari UKS dan entah kemana dia pergi tiba tiba kakinya membawanya ke taman belakang sekolah.
Giva duduk disalah satu bangku yang ada di taman belakang sekolah dia mengeluarkan ponsel nya dan dia mencari grup bersama sahabat sahabat nya dia mengetikkan sesuatu disana.
GirlSquad.
Giva
Kalian dimana?
Sini dong gue di taman belakang sekolah, sendirian. Cepetan!Tanpa menunggu balasan dari teman teman nya Giva memasukkan kembali ponsel nya ke dalam saku.
Tidak lama kemudian ke tiga temannya datang menghampirinya.
"Ya allah Giva, sorry ya kita gak tau kalau lo pingsan. Sekarang gimana keadaan lo? Masih sakit apa gimana?" Ucap Lisa salah satu teman Giva.
LISA ADEERA. Dia adalah teman Giva, dia modis, cantik, pintar, dan dia ketua ekstrakurikuler balet di sekolah nya. Tapi sayang dia galak, eh.
![](https://img.wattpad.com/cover/157986366-288-k135646.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope For Longing
Fiksi RemajaKetika sesuatu yang indah hilang dalam seketika tergantikan oleh banyak luka terutama kerinduan. Bagaikan api yang harus mencairkan es, dan ketika es itu berhasil mencair menjadi air, tugasnya adalah memadamkan api. Ketika api itu telah padam, hany...