PART 9 : Rindu Yang Terobati

194 40 3
                                    

Kebahagiaan yang telah lama hilang itu hadir kembali, rasa Rindu yang sudah menggebu gebu seketika lenyap begitu saja. Itu semua karena kamu.

•••

Jam sudah menunjukkan pukul 22:45, Giva sedang duduk di ruang tv bersama Sarah sambil meminum cokelat panas karena udara cukup dingin malam ini.

"Giv, mama sama papa tadi pagi udah berangkat ke Swiss, gue gak tau sampe kapan mama sama papa disana." Sarah membuang nafas gusar.

"Gue tau." Giva melirik ke arah Sarah sebentar lalu kembali ke layar televisi nya.

Hening. Sarah tidak menjawab lagi.

Tiba tiba Giva teringat dengan pemberian dari Bi Inah. Giva segera bangkit dari duduknya dan pergi menuju kamarnya.

"Mau kemana lo?" Tanya Sarah dengan mata yang masih melihat kearah layar televisi.

"Kamar, bentar." Pendek Giva. Tanpa menunggu jawaban dari Sarah Giva sudah melenggang pergi.

Tanpa menunggu waktu lama Giva sudah kembali lagi di ruang tv, dia duduk disebelah Sarah. Sarah menatap bingung pada kotak yang dipegang Giva.

"Eh, lo kan tadi pagi berangkat duluan dari gue, terus lo tau nggak ada laki laki yang nitipin kotak ini ke bi Inah?" Tanya Giva pada Sarah.

"Kotak? Laki laki? Gue nggak tau tuh. Tadi pagi gue nggak liat siapa siapa." Jawab Sarah.

Giva membuang nafas kasar.

"Terus ini dari siapa dong?"

"Yaelah tinggal buka aja apa susahnya sih?" Sarah memutar bola matanya jengah.

"Tapi gue takut, ini isinya teror kaya dulu."

"Yaudah sini gue aja yang buka." Ucap Sarah sambil mengambil kotak itu dari tangan Giva.

Namun, Giva mengambil kembali kota itu dari tangan Sarah.

"Ihh, nggak mau. Biar gue aja." Jutek Giva.

"Katanya takut, gimana sih." Kesal Sarah.

Giva tidak memperdulikan ucapan Sarah, lalu dia membuka kotak itu. Dia mengerutkan keningnya. Bunga mawar putih kesukaannya dan fotonya saat dia masih kecil bersama seorang laki laki.

Yang tahu Giva suka bunga mawar putih hanya Kak Adit, dan Giva mengambil foto tersebut, tenyata foto itu dengan Kak Adit.

Astaga! Giva lupa kalau Kak Adit kan pulang hari ini. Bagaimana bisa Giva sampai melupakan hal sepenting itu. Berarti kotak itu dari Kak Adit.

"Apaan sih? Mawar putih? Foto? Foto apaan sih? Dari siapa?" Kepo Sarah.

Sarah kemudian mengambil foto yang ada ditangan Giva.

"Ini kan lo lagi kecil, sama-- ADIT!" Teriak Sarah menyebutkan nama Adit.

"Duh gak usah teriak teriak juga kali. Iya ini dari kak Adit kayaknya. Kan dia lo sendiri yang bilang kalau dia ke Indo hari ini." Ucap Giva malas.

"Eh, iya ya kok gue lupa sih." Cengenges Sarah.

Dan tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah mereka.

Tok

Tok

Tok

Giva dan Sarah saling tatap. Siapa yang bertamu malam malam seperti ini? Pasti itu Marsell. Dasar pengganggu!

Hope For LongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang