Apa yang kalian lakukan jika kabar yang sangat mengesankan sekaligus membahagiakan datang secara bersamaan?
"Nyatanya satu kesedihan mampu membuat kita melupakan seribu kebahagiaan yang sebelumnya pernah kita dapatkan."
••••
Jam sudah menunjukkan pukul 15:00 sore. Giva dan Gio masih berada di apartemen. Sejak kejadian semalam dan tadi pagi, membuat mereka semakin dekat.
Gio sedang berbaring di sofa panjang yang ada di apartemennya, sedangkan Giva sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan makanan untuknya dan juga Gio.
Suara pintu terbuka, membuat Gio membuka matanya dan menatap kearah pintu. Gio kira siapa ternyata, siapa lagi kalau bukan kelima prajurit prajuritnya.
"Hallo bro." Ucap Damar antusias.
Kemudian mereka pun berhamburan masuk memenuhi apartemen Gio.
Gio memutar bola matanya malas. Sebab apartemen nya akan menjadi kapal pecah dalam hitungan beberapa jam kedepan.
Gio menatap bingung kearah Marsell yang sedang menatapnya tajam.
Bugh!
Tiba tiba Marsell memukul Gio tepat di bagian pelipisnya, membuat mereka yang ada disana terkejut. Begitupun dengan Gio, dia yang tidak siap dengan pukulan Marsell membuatnya tersungkur kebawah.
"Bangsat! Lo apain Giva!" Bentak Marsell sambil menarik kerah baju Gio.
"Marsell, Lo apa apain sih!" Tutur Ariza dan langsung menarik Marsell menjauh.
"Dia yang apa apaan!" Emosi Marsell pecah begitu saja jika menyangkut tentang Giva.
Bugh!
Ariza memukul Marsell membuat mereka semua diam. Begitupun Marsell.
"Masalah kalian apa?! Kita bisa bicarain baik baik, anjing! Kita disini temen bukan musuh!" Bentak Ariza.
"Berisik!" Ucap Marsell tepat didepan wajah Ariza.
Bugh!
Marsell kembali memukul Gio dengan keras, sampai sampai darah segar keluar dari ujung bibirnya.
Teman temannya bersiap melerai, namun Gio melarangnya dengan tatapan yang ia berikan.
"Lo apain si Giva?!"
Ucapan Marsell membuat Gio mengerutkan keningnya, apa maksudnya?
Bugh!
"Anjing! Gak usah pura pura lo!"
Giva yang mendengar suara keributan diruang tv pun menghampirinya.
Dan alangkah terkejutnya Giva saat melihat keadaan disana, Marsell yang sedang menarik kerah baju Gio, dan wajah Gio yang penuh dengan luka.
"Marsell!" Teriak Giva, sambil menghampiri mereka.
Mereka menatap kearah sumber suara, dan mereka melihat Giva yang tergesa gesa menghampiri mereka dengan wajah memerah menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope For Longing
Novela JuvenilKetika sesuatu yang indah hilang dalam seketika tergantikan oleh banyak luka terutama kerinduan. Bagaikan api yang harus mencairkan es, dan ketika es itu berhasil mencair menjadi air, tugasnya adalah memadamkan api. Ketika api itu telah padam, hany...