PART 7 : Yang Tak Terduga

214 37 17
                                    

Gue minta maaf sama lo, untuk kejadian di Rofftop, lo mau kan maafin gue?
-Gio Aldanio Alfaro

•••

Gio sudah sampai dirumahnya Giva sekarang, selama diperjalanan tidak ada percakapan diantara mereka, Giva bicara sekali kali untuk menunjukkan arah rumahnya saja, selebihnya tidak. Mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Yaudah lo masuk sana gue juga mau pulang, udah malem." Ucap Gio, ketika Giva sudah turun dari motor besarnya.

Giva mengangguk. Keadaannya sudah lebih baik tidak sekacau tadi.

Setelah mendapat jawaban dari Giva, Gio menaiki motornya lagi dan memakai helm fullface nya, menyalakan mesin motornya. Tetapi Giva menahan tangannya membuat Gio mematikan mesin motornya kembali.

"Makasih." Ujar Giva dengan lemah, dan sedikit senyum di bibirnya.

Gio mengangguk dan tersenyum.

"Cepetan sana lo masuk, ntar lo sakit. Angin malam nggak cocok buat cewek secantik lo."

Pipi Giva tiba tiba memanas ketika mendengar ucapan Gio, dia tersipu malu.

"Receh banget sih!"

Gio tertawa mendengar jawaban Giva.

"Yang penting lo bisa senyum."

"Gaje lo! Udah sana pergi!" Giva mati matian menahan senyumnya.

"Nah kalo gini kan beneran Giva. Yang jutek, nggak cengeng kayak tadi." Ucap Gio meledek.

"Giooooo, Ih nyebelin!" Giva mengerucutkan bibirnya.

Lagi lagi Gio tertawa. Baru kali ini Gio tertawa selepas ini dan Giva lah orang kedua yang melihat tawa Gio, setelah dia.

"Yaudah cepetan sana gue tungguin disini sampe lo masuk." Ucap Gio.

"Iya, gue masuk dulu. Sekali lagi makasih, lo hati hati dijalan." Balas Giva.

Gio mengangguk, masih dengan senyum di bibirnya.

"Eh tunggu dulu Giv."

Giva menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Apa?"

"Gue minta maaf sama lo, untuk kejadian di rooftop. Lo mau kan maafin gue?" Ucap Gio dengan raut wajah yang sulit diartikan

Tanpa di duga Giva mengangguk. Mata Gio berbinar, dia pikir Giva akan menolaknya tetapi tidak.

"Biasa aja kali." Kekeh Giva, melihat raut wajah Gio.

•••

Setelah itu Giva masuk kedalam gerbang rumahnya. Gio bernafas lega, akhirnya Giva dalam keadaan baik baik saja. Tetapi Gio tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Giva, sampai sampai, malam malam seperti ini dia keluar rumah dengan keadaan yang sangat kacau. Entahlah Gio tidak ambil pusing tentang itu.

Gio menyalakan lagi mesin motornya tetapi suara keras dan bentakkan kasar membuat Gio lagi lagi mengurungkan niatnya.

Gio melihat dari celah pagar rumah Giva, disana ada Giva, Orang tua nya kalau dilihat lihat, dan mungkin wanita yang berdiri di pintu Kakaknya Giva. Gio tidak tahu tentang Keluarga Giva jadi dia asal menebak. Tanpa dia tahu tebakannya itu benar.

Hope For LongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang