"Sepertinya ada yang salah masuk kamar." Dia tersenyum tipis, mencoba tenang dengan jantung yang berdegub kencang. "Kamar Ji Hyo ada di sebelah kanan ketika kamu keluar dari sini." Seakan tak peduli dengan kehadiran pria itu, dia berjalan menuju lemarinya dan meraih pakaian dalamnya.
"Apakah anda akan tetap diam disitu?"
"..."
"Sayangnya saya tidak tertarik untuk membuat masalah karena membiarkan anda melihat saya seperti ini."
"..."
"Bisakah anda keluar? Adik saya pasti sedang menunggu."
"..."
"Chanyeol-ssi?"
Park Chanyeol seakan barus saja ditarik kesadarannya ketika namanya di sebut oleh perempuan itu. Dia langsung menatap Baekhyun tepat di matanya dan perempuan itu terlihat sangat tenang.
"Maaf atas kelancangan saya, saya permisi."
Dia harus cepat keluar dari kamar itu.
Bisa kacau kalau kekasihnya melihat hal ini.
Dia keluar dan menutup pintu kamar itu dengan perlahan, lalu bergegas untuk membuka pintu kamar kekasihnya.
"Sayang?"
Dia berhenti bergerak ketika mendengar panggilan itu, lalu mengalihkan pandangannya dan melihat kekasihnya sedang berjalan menujunya.
"Maaf sangat lama sampai kamu keluar dari kamar untuk menyusulku."
Chanyeol tersenyum ketika mendengar kalimat itu. Tanpa sadar kini dia bernapas lega.
"Aku hanya mengira pasti tetjadi sesuatu sehingga membuatmu lama dan aku khawatir."
Kekasihnya tertawa mendengar itu, "Bukan sesuatu yang besar kok, ayo kita masuk ke dalam, makan malam masih cukup lama."
"Ya."
Dan merekapun masuk ke kamar kekasihnya itu.
*
Baekhyun menatap langit malam yang sangat sepi. Tak ada bintang maupun bulan. Hanya ada warna biru gelap yang memenuhi langit. Terlihat seperti dirinya.
Dia menghela napasnya.
Semuanya mungkin telah dipanggil untuk makan malam sekarang.
Namun dia masih tetap di kamarnya meskipun dia tahu, bahwa seharusnya dia ada disana sekarang.
Neneknya pasti tidak menyukainya karena ini nanti.
"Nona Baekhyun?"
Tuhkan.
Dia menghela napasnya dan mau tak mau harus ke sana segera.
"Nona, semuanya telah mulai makan malam, Nyonya besar berharap anda segera turun karena ada yang harus di bicarakan."
"Ya Bi, terimakasih, saya akan turun sekarang."
*
"Jadi, ceritakan pada kami, bagaimana kalian bertemu?"
Pertanyaan itu dilontarkan oleh neneknya ketika dia masuk kedalam ruang makan. Dia membungkuk sekilas pada nenek, orang tuanya, serta tamu yang hadir, sebagai bentuk sopan santun, kemudian menarik kursi kosong yang tersisa.
Byun Ji Hyo tersipu malu ketika mendengar pertanyaan itu dan menatap kekasihnya, lalu menceritakan pertemuan pertama mereka bagaimana.
Dia tidak mendengarkan dengan penuh dan sibuk memperhatikan makanan yang di siapkan oleh Bibi untuknya.
Scallops.
Dia tersenyum tipis melihat apa yang dihidangkan untuknya.
Dia mengambil perlatan makannya dan mulai memotong scallops itu dengan perlahan.
"Baekhyun alergi scallops."
Perkataan itu membuat Ji Hyo yang sedang berbicara langsung berhenti dan menatapnya terkejut. Kemudian dia melihat kakak tirinya yang akan memakan makan malamnya.
"Apa sayang?" tanyanya, meyakinkan apa yang di dengarnya.
Park Chanyeol melirik tajam perempuan yang di sampingnya dan mengulangi perkataannya dengan dingin, "Baekhyun alergi scallops."
Ji Hyo terkejut melihat ekspresi yang di tunjukan oleh kekasihnya itu. Untuk pertama kalinya dia melihat ekspresi marah kekasihnya.
Dan itu bukan untuknya.
Baekhyun menghela napasnya dan meletakan perlatan makannya lalu menatap bibi yang tak jauh darinya.
"Maaf bi, saya ingin ganti makan malam saya." Katanya dengan senyum tipis.
"Ba-baik nona." Bibi dengan sedikit gemetar langsung mengangkat piringnya Baekhyun dan menggantinya dengan makanan lain.
Bibi sangat takut ketika mendengar suara Chanyeol yang dingin dan tatapannya yang tajam, makanya dia gemetar dan bergegas menggantinya.
"Jika ingin mati, jangan lakukan di depanku yang seorang dokter. Kau tidak akan mati jika melakukan itu di depanku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Made By Me
ФанфикKebohongan yang aku buat untuk dirimu. Terimakasih. Dan - Maaf.