Baekhyun berdiri cukup kaku ketika dia di hadapkan kembali dengan orang yang tak ingin dia temui.
"Beliau Byun Jinki, kamu pasti sudah mengenalnya, kan, Baek?" Dia menatap kuratornya kali ini yang akan bekerja sama dengannya untuk menampilkan karya-karyanya setelah Biennal Vienna selesai.
Byun Baekhyun berusaha tersenyum dengan tenang, kemudian mengulurkan tangannya sebagai sopan santun. "Kim Baekhyun." ujarnya.
Byun Jinki cukup terkejut ketika putrinya memperkenalkan namanya tanpa marganya.
Pantas saja dia tidak mengenal bahwa seniman yang kini akan bekerja sama dengannya adalah putrinya sendiri.
"Byun Jinki." Sebagai sebuah formalitas, Jinki menjabat tangan putrinya itu lalu Baekhyun melepasnya tak lama kemudian.
"Jadi, apa saja yang kita akan bicarakan Oh Sehun?" Baekhyun melirik kuoratornya dan tersenyum tipis.
"Bagaimana kita duduk dahulu dan memesan beberapa makanan, karena kali ini sepertinya kita akan membahas semua yang belum di jelaskan lebih lanjut." Oh Sehun berhenti berbicara kemudian menatap perempuan di sampingnya, "Oh ya Baek, kapan kamu akan kembali ke Vienna?"
"Tiga hari lagi, Biennal masih menungguku."
"Do Kyungsoo?"
Byun Baekhyun tertawa dan mengangguk membenarkan, "Ya, kurator yang cukup menantang, aku sepertinya harus bertambah bekerja keras."
"Oke kalau begitu, mari kita membahas semuanya hari ini, manfaatkan waktu sebaik-baiknya."
Kemudian mereka mulai membahas apa yang harus di jelaskan secara rinci dan apa yang harus melakukan untuk beberapa bulan ke depan.
Jinki mendengarnya dengan seksama setiap penjelasan yang lelaki itu dan putrinya jelaskan dengan lancar.
....
....
Mereka mengakhir perbincangan itu di jam yang cukup malam atau bisa di sebut sudah berganti hari. Beruntug Oh Sehun memilihkan tempat pertemuan yang berbuka dua puluh empat jam.
Mereka keluar dari restoran itu bersama dengan Baekhyun dan Sehun yang masih membicarakan beberapa hal kecil yang masih harus di bahas.
"Dimana anda tinggal sekarang Baekhyun-ssi?"
Oh Sehun yang akan melanjutkan perkataannya terpaksa berhenti dan kini ikut menatap Baekhyun dengan penuh tanya.
"Oh ya, apakah Chanyeol akan menjemputmu?"
Byun Jinki mengerutkan dahi mendengar pertanyaan Sehun.
Chanyeol?
Baekhyun menghela napas dalam hati.
Jadi lelaki ini yang memberitahu ke datangannya?
"Waktu dia bertanya padaku dimana keberadaanmu dan mengatakan bahwa dia kekasihmu, aku cukup terkejut."
Baekhyun tertawa kaku.
"Jadi, apakah kamu akan di jemput olehnya?"
"Ah, tidak. Aku akan pulang sendiri."
"Bagaiman saya antarkan anda?"
Baekhyun dan Sehun langsung menatap Byun Jinki dengan pandangan terkejut. Terlebih lagi Sehun yang merasa aneh.
"Dimana tempat anda tinggal?" Jinki kembali bertanya.
"Tidak perlu tuan Byun, terimakasih atas tawaran anda, namun sepertinya saya akan pulang dengan Sehun jika dia tidak keberatan untuk mengatar saya terlebih dahulu."
"Tentu saja aku tidak keberatan."
Baekhyun tersenyum tipis pada pria paruh baya itu.
"Baiklah, kalau begitu saya pergi duluan."
Baekhyun dan Sehun membungkukkan badannya dan mengucapkan selamar malam.
"Ja, kita pulang sekarang?" Tanya Sehun.
Baekhyun tersenyum tipis, "Bagaimana kita lanjutkan ke tempat lain? Ini masih terlalu dini untuk pulangkan?"
Oh Sehun tertawa puas mendengar itu, "Kita sepemikiran! Kalau gitu kita lanjutkan ini!"
Dia merangkul bahu perempuan itu kemudian pergi dari sana untuk mencari tempat lain yang sedikit lebih santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Made By Me
FanfictionKebohongan yang aku buat untuk dirimu. Terimakasih. Dan - Maaf.