Dua tahun yang lalu
Satu bulan kemudian
Perempuan itu tak merasa lelah meskipun yang di lakukannya selama ini hanya duduk dan menunggu dari jauh kamar rawat dimana tempat lelaki itu berada.
Dia ingin menemui lelaki itu namun dirinya cukup tahu diri.
Dia bukanlah siapa-siapa.
Ya, dia bukanlah siapa-siapa.
Baekhyun berdiri dari duduknya ketika melihat satu orang suster dan dokter memasuki ruang rawat lelaki itu. Seluruh tubuhnya menjadi gelisah dan penasaran.
Ada apa? Apa yang terjadi?
Dia berharap semuanya baik-baik saja.
Cukup lama dokter serta suster itu berada di dalam kamar, lalu tak lama kemudian keluar diikuti dengan kedua orang tua lelaki itu.
"- sepertinya Chanyeol-ssi mengalami amnesia, namun untuk mengetahui lebih jelasnya kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut -"
Dia terpaku mendengar apa yang dikatakan oleh sang dokter. Perlahan dia memundurkan dirinya dan duduk kembali di kursi ruang tunggu.
Sesuatu di dalam dirinya terasa sangat sakit ketika mendengar ini.
Semua ini karena salahnya. Semua ini salahnya. Jika saja dia tak mengatakan itu. Jika saja dia tidak berbohong. Jika saja-
Jika saja dia tidak lemah.
Tapi-
Bukankah ini hal bagus?
Lelaki itu tak mengingatnya sama sekali.
Lelaki itu pergi sesuai harapannya.
Lelaki itu -
Tes.
Tes, tes.
Byun Baekhyun menatap tangannya yang terkena oleh air matanya yang jatuh tanpa dia sadari. Dia segera menghapus air mata tak bergunanya itu, namun air itu selalu jatuh lagi dan lagi.
Byun Baekhyun ingin meraung. Dia ingin berteriak. Dia ingin melampiaskan sesuatu yang telah berada di ujung tenggorakkannya itu.
Namun dia tidak bisa.
Dia tidak bisa melakukannya.
Dia menangis. Kedua tangannya menutupi wajahnya yang kini basah oleh air mata yang di keluarinya.
Chanyeol-ah, Chanyeol.
Dia menyebutkan nama lelaki itu di dalam hatinya.
Maaf.
Maaf.
Maaf.
Aku mencintaimu.
Meskipun dia harus sendiri kembali.
Dia tidak apa.
Dia tidak apa-apa.
Aku sangat mencintaimu.
Maaf.
....
....
"Ji Hyo-ya, kenapa akhir-akhir ini kamu selalu tersenyum bahagia seerti itu, heum?"
"Papa, aku sedang jatuh cinta, Papa."
"Siapa yang kamu cintai itu, apakah Papa perlu membantumu?"
"Papa ingat dengan anak teman bisnis Papa kemarin? Dia bersama keluarga Park."
"Keluarga Park?"
"Ya, Park Chanyeol, aku mencintainya."
"Papa akan membantumu sayang."
Apa yang dia miliki, semuanya akan berakhir sama.
Seperti dulu.
Dia harus melepaskan ibunya.
Dan kini dia harus melepaskan orang yang sangat dia cintai.
Agar dirinya dapat tetap berada di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Made By Me
FanfictionKebohongan yang aku buat untuk dirimu. Terimakasih. Dan - Maaf.