Tiga puluh menit.
Chanyeol merasa canggung. Sudah lebih dari tiga puluh menit mereka hanya saling diam. Dia menatap perempuan yang ada di hadapannya.
"Jadi?"
Perempuan itu tak menanggapi pertanyaan dan hanya diam saja sambil menatapnya. Terkadang menunduk kemudian menatap keluar jendela ruangan itu.
"Kalau begitu, bisakah saya mengerjakan tugas saya yang lain?"
Perempuan itu kembali tak menanggapinya dan hanya menatap keluar jendela ruangannya dengan sendu.
Dia menghela napasnya perlahan dan meraih dokumen yang belum di selesaikannya.
"Baekhyun-ssi, jika anda membutuhkan saya atau ingin berbicara, silahkan panggil nama saya langsung."
Perempuan itu tetap tak mengatakan apapun, jadi dia memutuskan sepihak untuk mulai mengerjakan tugasnya yang lain.
Chanyeol memeriksa dokumen pasiennya dan menambahkan beberapa catatan ataupun informasi yang terlewatkan olehnya.
Byun Baekhyun mengalihkan pandangannya dan menatap pria yang ada dihadapannya dengan senyuman tipis ketika melihat lelaki itu sedang bekerja dengan serius.
Dahinya yang mengerut dalam membuatnya terhibur sedikit.
Hanya sedikit.
Karena selebihnya dia merasa sangat sesak.
Dia mengalihkan pandangannya kembali menatap keluar jendela ruangan itu.
Beberapa menit kemudian, Chanyeol telah menyelesaikan satu dokumen dan melirik perempuan di depannya.
"Apakah semuanya baik-baik saja?"
Perempuan itu tak menanggapinya dan hanya memandanganya ketika dia bertanya itu. Kemudian menunduk dalam.
Chanyeol bingung.
Dia tidak ingin seperti ini. Rasanya seperti gaji buta. Dia hanya diam tak memberikan solusi, pendapat, atau memberikan bantuan yang dapat mengeluarkan pasiennya keluar dari masalah yang membelenggunya.
"Byun Baekhyun-ssi?"
Byun Baekhyun mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan sangat sedih.
Dia terlhat sangat sakit dan lelah.
"Katakanlah pada saya. Berceritalah."
Untuk pertama kalinya, Byun Baekhyun tersenyum hari itu. Namun terlihat sangat menyedihkan.
Chanyeol dapat melihatnya dengan baik dan dia merasa sangat sakit melihatnya.
"Baekhyun-ssi, saya-"
"Saya hanya ingin ditemani saja hari ini." Akhirnya perempuan itu berbicara. "Saya hanya ingin ditemani saja."
"Baiklah jika begitu."
Dan untuk dua puluh menit selanjutnya, mereka hanya saling diam.
Byun Baekhyun dengan menatap pria di hadapannya dan pria itu mengerjakan tugasnya yang belum selesai.
Baekhyun meletakkan tangannya di atas meja dan menumpukan kepalanya di punggung tangannya yang mengepal - menatap pria dihadapannya yang sibuk menyelesaikan tugasnya.
Ah, dia merindukan keheningan ini.
Meskipun ini sangat berbeda dengan sebelumnya.
Pria itu tiba-tiba mengerutkan dahinya dan dia tersenyum tipis ketika melihatnya.
Sangat lucu.
Dia ingin tertawa namun dia harus menahannya. Sehingga dia hanya tersenyum tipis sekilas.
Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang?
Dia menunduk, kemudian mengalihkan pandangannya keluar jendela menatap langit biru yang cerah.
Apa yang akan kita lakukan jika kita seperti dulu sekarang?

KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Made By Me
أدب الهواةKebohongan yang aku buat untuk dirimu. Terimakasih. Dan - Maaf.