Byun Baekhyun melebarkan matanya terkejut ketika lelaki itu menarik tangannya kemudian menutup pintunya.
"Apa yang anda lakukan!?"
Park Chanyeol tak mengatakan apapun namun Baekhyun tahu bahwa lelaki itu kini sedang marah.
Marah besar padanya.
Park Chanyeol merubah persneling mobilnya kemudian melajukan mobil dengan cepat tanpa memberikan perempuan itu berpikir apa yang sedang terjadi sekarang ini.
"Park Chanyeol-ssi!? Apa yang anda lakukan!?"
Baekhyun terkejut dengan apa yang di lakukan oleh lelaki itu. Dia melirik jalanan yang kini berganti dengan sangat cepat.
"Chanyeol-ssi!?"
"Bisakah kamu tak mengatakan apapun dulu!?"
Baekhyun menatap lelaki itu dengan terkejut. Park Chanyeol baru saja membentaknya dan dia cukup terkejut.
Karena ini berbeda dengan yang biasanya.
"Kamu tahu aku sedang marahkan!? Kamu tahu aku sedang marah padamukan!?"
"Apa susahnya menjawab pertanyaanku Byun!? Apa susahnya!?"
"Kamu tahu apa yang aku rasakan ketika mendengar perkataanmu waktu itu!?"
"Kamu dengan mudahnya mengatakan itu seperti itu bukanlah apa-apa!"
"Dua belas tahun lebih Baek!"
"Idiot!"
Byun Baekhyun menenggelamkan tubuhnya ke jok mobil yang di dudukinya.
Dia takut sekarang.
Dia cukup takut.
Chanyeol menggenggam kemudianya dengan erat dan menekan pedal gas mobilnya lebih dalam.
"Chan-Chanyeol-ssi."
Perempuan itu memanggil namanya dengan suara yang bergetar ketakutan.
"Ketika kamu mengatakan hal bodoh itu, ini yang sedang aku lakukan! Ini yang aku lakukan! Aku berusaha menemuimu untuk bersamamu karena aku tahu! Aku tahu saat itu kamu sedang tidak baik-baik saja! Aku tahu kamu berbohong padaku dan aku tidak peduli dengan semua perkataannu saat itu!"
"Aku percaya padamu! Tapi kenapa kamu seperti ini Baek!?"
"Ketika aku mengkhawatirkanmu kenapa kamu terus berbohong padaku!?"
"Kenapa!? Kenapa!? Kenapa!?"
Park Chanyeol melirik perempuan di sampingnya.
"Dan bisakah kamu menggunakan seatbeltmu!?"
Baekhyun langsung meraih sabuk pengamannya dan memasangnya dengan cepat. Lalu berkata - "Sudah."
Park Chanyeol kembali melirik perempuan itu lalu berkata -
"Good!"
....
....
Suara ban mobil yang berdecit terdengar nyaring di parkiran bawah tanah gedung mansion itu karena dalamnya pedal gas yang diinjak. Park Chanyeol sang pelaku yang membuat decitan itu kemudian melepaskan sabuk pengamannya dan mematikan mesin mobilnya lalu keluar dari mobil itu.
Byun Baekhyun diam dalam duduknya dan menatap segala gerakan yang lelaki itu lakukan. Dia menatap lelaki itu yang kini sudah berada di luar pintu tempatnya duduk sekarang dan membuka pintunya.
"Keluar."
"Tidak."
Park Chanyeol mengerutkan dahinya dan rahangnya langsung mengeras.
Dia bukanlah lelaki yang dapat menahan kesabarannya sekarang.
Dia menundukkan tubuhnya lalu melepaskan sabuk pengaman perempuan itu dan menariknya keluar.
"Apa yang sedang anda lakukan Chanyeol-ssi!?"
Chanyeol tak mengatakan apapun, dia menutup mobilnya dengan kasar dan menarik pergelangan tangan perempuan itu.
"Apa yang sedang anda lakukan sekarang!? Chanyeol-ssi!"
Baekhyun memberontak. "Tolong lepaskan tangan saya!"
Chanyeol menekan tanda panah ke atas yang berada di samping pintu lift dan tak lama kemudian pintu itupun terbuka.
Dia menarik perempuan itu kemudian mendorongnya masuk ke dalam lift.
Baekhyun meringis ketika tubuhnya berbenturan dengan dinginnya dinding lift itu. Dia meringis kemudian mengangkat kepalanya ketika sebuah aroma yang sangat di kenalnya tercium.
Dia mengangkat kepalanya lalu tertegun.
Park Chanyeol menatap perempuan itu dengan sendu. Ada kesakitan yang sangat mendalam disana dan juga sebuah kekecewaan serta lelah.
Byun Baekhyun menghindari pandangan itu namun Chanyeol menahannya dengan kedua sisi wajah itu dengan kedua tangannya.
Baekhyun mengerjapkan matanya. Melihat pandangan lelaki itu membuat sesuatu yang berada jauh di dalam hatinya sangat sakit.
"Kamu membuatku sangat kacau Baek."
"Enam bulan."
Chanyeol menundukkan tubuhnya dan memaksa kepala perempuan itu menenggakan padanya untuk mempermudah dirinya meraih bibir itu dan menciumnya kasar.
Byun Baekhyun berusaha mengindar dari lelaki itu. Dia memukul dada lelaki itu dengan keras menolak untuk bibirnya di sentuh oleh lelaki itu, namun lelaki itu tidak peduli dengan apa yang di lakukannya dan memperdalam ciumannya. Dia memasukan lidahnya kedalam mulut hangat perempuan itu dan menuntut perempuan itu membalasnya.
Byun Baekhyun tidak membalas ciuman itu dan Chanyeol hanya dapat tersenyum miris di antara ciumannya.
Dia melepaskan kedua sisi wajah perempuan itu dan menurunkan intensitas ciumannya menjadi sebuah kuluman kecil secara bergantian antara bibir atas dan bawah perempuan itu lalu meraih punggung perempuan itu dan menariknya masuk kedalam dekapannya. Memeluknya dengan sangat erat seakan dia takut akan kehilangan perempuan itu kembali.
Bukan seakan.
Lebih tepatnya dia takut.
Sangat takut.
Dia membuka matanya perlahan yang menutup dan bertemu pandangan dengan pandangan perempuan itu yang tak menutup matanya.
Dia tersenyum diantara ciuman kecil pada bibir perempuan itu.
Lalu sebuah air mata jatuh ke pipinya.
Apakah perasaanku sudah tersampaikan padamu, Baekhyun-ah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Made By Me
FanfictionKebohongan yang aku buat untuk dirimu. Terimakasih. Dan - Maaf.