15.5

425 48 4
                                    

Dua tahun yang lalu

"Baekhyun?" Dia memanggil nama perempuan itu ketika akhirnya setelah beberapa kali mencoba untuk menghubungi perempuan itu. "Hey, Kenapa baru mengangkat teleponku?"

"Chanyeol, maaf, bisakah kamu menghubungiku lain kali?"

Dia mengerutkan dahinya ketika mendengar suara perempuan itu yang bergetar - meskipun tidak kentara.

"Hey, hey, ada apa sayang? Apakah terjadi sesuatu?" Dia melirik ponselnya yang berada di sampingnya kemudian menatap jalan raya yang sedang dilaluinya dengan mobilnya. "Aku sedang di jalan menuju rumahmu, tunggu aku."

"Jangan! Jangan ke rumahku!" perempuan itu tiba-tiba membentaknya dan dia terkejut mendengar itu. "Pulanglah, maaf, kita lanjutkan ini nanti, maaf."

"Baek? Sebenarnya apa yang sedang terjadi sekarang? Kenapa kamu tidak pernah mau memberitahuku jika kamu ada masalah?"

"Bukan apa-apa Chanyeol-ah, maaf, maaf bisakah kita bicara lain kali?"

"Baek, kita sudah berhubungan bukan setahun atau dua tahun, kenapa kamu masih tidak mempercayaiku?"

"Chanyeol-ah -"

"Baek, aku kekasihmu, kamu bisa bercerita padaku apapun itu, aku akan membantumu."

"..."

"Jangan seperti ini Baek, kamu membuatku khawatir dan bingung, aku ingin membantumu tapi aku tidak tahu bagaimana caraku untuk membantumu."

"..."

"Baekhyun-ah."

Dia memanggil nama perempuan itu dengan pelan.

"Aku-" Perempuan itu bersuara dengan sendu.

"Ya Baek?"

"Aku ingin mengakhiri ini."

Dia terdiam mendengar kata-kata itu.

"Aku ingin mengakhiri ini semua."

"..."

"Chanyeol-ah."

"..."

"Maafkan aku."

...
...

Maafkan aku.

Perkataan perempuan itu terngiang di benaknya.

Maafkan aku.

"Ketika kamu mengatakan bahwa kamu ingin membawa hubungan ini ketingkat yang lanjut, aku tak bisa melakukannya."

"Aku tidak bisa melakukannya."

"Selama ini aku berbohong padamu."

"Aku tidak mencintaimu."

"Aku tidak peduli padamu."

"Aku tidak memiliki rasa apapun padamu."

"Maaf, maaf aku telah mempermainkanmu selama ini."

"Chanyeol-ah, aku ingin kita berakhir."

Dia masih mencerna kata-kata perempuan itu. Dia tidak percaya.

"Bohong." bisiknya

"Aku mengatakan yang sejujurnya. Aku tidak mencintaimu, aku tidak memiliki rasa apapun denganmu."

"..."

"Apakah kamu tidak menyadarinya? Bukankah aku sudah menunjukkan beberapa ketidak pedulianku padamu?"

"..."

"Aku tidak peduli jika kamu punya perempuab lain. Aku tidak peduli ketika kamu menghilang dan tidak menghubungiku berhari-hari."

"..."

"Aku tidak pernah menyukaimu. Selama ini aku bohong padamu. Aku tidak mencintaimu."

...

...

Maaf.

"Aku ingin kita berakhir."

Maaf.

"Aku tidak mencintaimu."

Aku mencintaimu.

"Aku tidak peduli padamu."

Maaf.

"Aku ingin kita berakhir."

Tidak ada jawaban dari lelaki itu hanya sebuah keheningan yang ada.

Lalu dia tersentak.

Sebuah suara keras terdengar dari sebrang sana. Berkali-kali.

Lalu sebuah keheningan kembali.

"Chanyeol-ah?" Dia memanggil nama lelaki itu.

Tubuhnya yang telah bergetar semakin bergetar ketika keheningan yang menyambutnya.

"Chanyeol-ah!"

"Park Chanyeol!"

Tamat


Lanjut ke bagian orang ketiga (penulis)

Lies Made By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang