12.5

318 41 0
                                    

"Dokter."

Dia menghentikan langkahnya yang akan memasuki ruang kerjanya kemudian menatap orang yang memanggilnya.

"Ah, Suster Seo, apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Hari ini saya akan menggantikan Suster Lee, Dokter. Suster Lee tiba-tiba harus pergi ke kampung halaman karena masalah keluarganya, jadi saya akan menggantikan beliau."

Dia mengangguk, "Baiklah, mohon bantuannya Suster Seo."

"Mohon bantuannya, Dokter."

"Kalau gitu, saya akan masuk."

Dia akan membukakan pintu ruang kerjanya dan melangkah masuk ketika Suster Seo memanggilnya kembali dan berkata, "Dokter, Nona Byun menghubungi Suster Lee bahwa beliau tidak akan datang untuk sesi hari ini dan mungkin selanjutnya."

Dia langsung menatap Suster Seo terkejut, "Kenapa?"

"Beliau tidak mengatakan apapun Dokter."

"Kapan Nona Byun memberitahukannya?"

"Nona Byun memberitahu Suster Lee kemarin."

Rahanganya mengerat.

"Baik, terimakasih."

"Sama-sama dokter."

Dia membuka pintu ruang kerjanya dan masuk kedalamnya.

Rahangnya semakin mengetat ketika dia berjalan mendekati meja kerjanya.

Kemana perempuan itu pergi?

Apa yang sedang di lakukannya?

Apakah perempuan itu menghindarinya?

Dia meraih ponselnya yang berada di saku jas yang di pakainya lalu mencoba menghubungi ponsel perempuan itu.

"Nomer yang anda hubungi-"

Dia berdecak kesal ketika operator seluler menjawab panggilannya.

Apa yang sekarang perempuan itu sedang mainkan?

*

"Chanyeol-ie"

"..."

"Chanyeol."

"..."

"Park Chanyeol!"

Dia mengerjapkan matanya lalu menatap kekasihnya yang kini sedang duduk di hadapannya.

Dia lupa kalau sekarang dirinya sedang makan malam dengan kekasihnya itu.

"Apa yang sedang kamu pikirkan hingga mengabaikanku?"

"Maaf, aku hanya sedikit lelah belakangan ini."

"Ingin pulang?"

*Ingin pulang?"

"Tidak, kita lanjutkan saja, maaf." Dia tersenyum tipis dan melanjutkan makan malamnya.

"Jangan memaksakan dirimu, kita bisa melakukan ini di lain waktu, waktu istirahat itu harus di utamakan."

"Tapi-"

"Aku tahu, aku juga ingin menghabiskan waktuku denganmu seperti ini, tapi aku lebih ingin kamu sehat dan tetap bersamaku."

...

"Jangan keras kepala."

...

...

"Kalau begitu, bisakah kamu menemaniku istirahat?"

Apakah dia pernah ke tempat ini?

Dia melirik sekitar restoran yang malam ini mereka kunjungi.

Dia tidak ingat jika ia pernah kesini.

Apakah dengan perempuan itu?

Dan percakapan yang dia ingat sekilas tadi-

Apakah itu percakapannya dengan perempuan itu?

"Siapa yang sebenarnya keras kepala, heum?" gumamnya ketika mengingat percakapan itu. Mereka sama-sama keras kepala, tapi sepertinya dirinya lebih lemah dari perempuan itu.

Dia tersenyum tipis.

"Apakah kamu berbicara sesuatu sayang?"

Dia mengalihkan pandangannya dan menatap Ji Hyo dengan senyumannya. "Tidak, aku tidak mengatakan apapun."

Lies Made By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang