"Kamu nggak harus pergi untuk menjauhi ku. Biarkan saja aku yang pergi, dan bahagia lah."
•••
12 tahun kemudian..
Jakarta, Indonesia
14.35 PM."Mamaaa!!"
Seorang gadis remaja sekitar delapan belas tahunan dengan wajah facebaby hampir menubruk Wanita yang ia panggil Mama nya itu dengan raut wajah sukacita. Bahkan, Ia tidak perduli dengan koper-koper nya yang ia letakkan asal didekat kursi umum tunggu tempat nya semula.
Beberapa orang menatap kearah mereka dengan bingung, lalu tersenyum. Wajar saja ada kejadian seperti itu disini, dimana seseorang yang memendam rindu bertemu dengan orang yang dirindukan nya selama beberapa waktu yang cukup lama.
Wanita yang merasa tidak asing dengan panggilan itu merentangkan tangan nya, lalu membalas pelukan puteri nya tercinta. Sungguh, dia sangat merindukan gadis nya itu. Sudah 12 tahun, Wanita itu melepaskan puteri nya yang sengaja menekuni pendidikan nya di luar negeri. Sebuah Negera yang sudah cukup dikenal oleh dunia, negara yang terkenal sebagai Negara paling romantis didunia.
Prancis.
"Sayang? Kamu cantik banget!!" Seru Desi, Wanita yang merupakan Mama gadis itu dengan ekspresi heboh.
"Mama ih, apaan sih? Bukan nya Rea udah sering hubungin Mama terus ngasih Foto Rea pas Mama kangen?" Ucap Gadis itu malu.
Rea, Gadis cantik yang 12 tahun lalu pernah menjelma sebagai Gadis mungil yang cengeng ketika Sang Papa, Daniel meninggalkan nya. Superhero nya itu memilih pergi setelah melakukan Operasi pengangkatan Kanker Otak yang divonis dokter tanpa pernah Rea tahu. Maklum saja, saat itu Rea tidak tahu apa yang terjadi. Yang ia tahu, Daniel sudah pergi. Tidak ada lagi Daniel di hidup nya.
"Gimana kabar Om Radit?" Tanya Desi.
Radit adalah Kakak Desi yang memilih menetap di Prancis, Kepada kakaknya itu lah Desi menitipkan Rea. Radit memiliki seorang Anak laki-laki seumuran dengan Rea. Rea sendiri sudah akrab dengan anak dari Om nya itu. Raffa, Anak Radit itu sempat meminta untuk mengantarkan Rea sampai ke Indonesia sekaligus mengunjungi Desi. Namun Radit tidak mengizinkan nya, dengan alasan tidak ingin merepotkan Desi yang berstatus 'Single Parent' itu.
"Baik, Ma. Mama tau nggak Raffa? Buset, dia makin cakep aja loh! Kayak bule." Celoteh Rea heboh.
"Dih, bukan nya Raffa emang cakep ya?"
"Masa, sih? Padahal dulu nya gendut gitu."
"Ngegemesin tau!"
Dan Siang menjelang sore itu, menjadi waktu terpanjang bagi sepasang anak-Ibu tersebut. Mereka tidak berhenti bercerita bahkan saat diperjalanan menuju rumah sekalipun.
Rea bercerita tentang negara tempat tinggal nya, dengan semangat pasti nya. Desi tak jarang terkekeh saat mendengarkan cerita Rea yang konyol, saat Raffa membuat Rea menangis dengan keusilan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen Fiction"Kasa, Hati kamu sebuta mata kamu ya?" Rea menyeka air mata nya yang turun, memejamkan mata nya seolah enggan menatap laki-laki tunanetra didepan nya. Kasa tersenyum tipis, beranjak dari kursi panjang ditengah-tengah taman yang mereka duduki. "Gue n...