"Kamu bukan milik ku, tapi aku adalah milik mu. Ini sama ketika kamu adalah seorang raja yang memerintahkan seorang pelayan lalu kemudian menjanjikan nya menjadi seorang Ratu. Kamu tahu, aku memang bodoh seperti nya. Dengan memercayai segala tutur sastra mu yang lembut kemudian berakhir menjadi sebilah pisau yang menikam."
•
Play Now: ku akan menanti🎶
•••
Meski dirimu bukan milik ku,
Namun hati ku tetap untuk mu.
Berjuta pilihan disisi ku,
Tak kan bisa menggantikan mu.Walau badai menerpa,
Cinta ku tak kan ku lepas.
Berikan kesempatan,
Untuk membuktikan,
Kumampu menjadi yang terbaik,
Dan masih menjadi yang terbaik.Ku akan menanti,
Meski harus penantian panjang.
Ku akan tetap setia menunggu mu,
Ku tau kau hanya untuk ku.Biarlah waktu ku,
Habis oleh penantian ini.
Hingga kau percaya betapa besar,
Cinta ku pada mu, ku tetap menanti.Rea mengerjapkan mata nya beberapa kali, lalu menarik beberapa senar gitar yang ada di pangkuan nya hingga menciptakan sebuah nada melodi yang beraturan, mengakhiri permainan lagu nya.
Bibir nya masih bersenandung kecil, mengantarkan nada gitar nya dengan suara nya. Keseimbangan antara permainan gitar dan suara nya sangat keren, persis seperti yang ia harapkan. Cewek itu kemudian meletakkan gitar berwarna cokelat tua itu ke sisi ranjang, menurunkan kaki nya dari ranjang yang sebelum nya duduk dengan posisi bersila.
Rea mengenakan sandal berbulu favorit nya, lalu berjalan kearah lemari putih yang berdiri kokoh di sudut kamar. Cewek yang sekarang ini memilih untuk melepaskan aksesori jepit rambut nya dan mengganti nya dengan menggulung semua rambut nya ke atas itu menarik kursi rias yang ada didekat nya.
Dengan hati-hati, Rea melepaskan sandal berbulu nya lalu menaiki kursi itu dengan berpegangan dengan lemari.
Tangan nya terulur ke atas, menggapai-gapai sesuatu diatas lemari. Ketika jemari ramping nya menyentuh sebuah kotak, Rea meraih benda itu dengan semangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/169109867-288-k605272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen Fiction"Kasa, Hati kamu sebuta mata kamu ya?" Rea menyeka air mata nya yang turun, memejamkan mata nya seolah enggan menatap laki-laki tunanetra didepan nya. Kasa tersenyum tipis, beranjak dari kursi panjang ditengah-tengah taman yang mereka duduki. "Gue n...