[11] Cinde-REA

1.2K 78 5
                                    

"Sudah lah, jangan pendam seperti itu. Katakan kepada ku, tentang semua yang kamu rasakan. Aku tahu, kamu sedang tidak baik-baik saja."

•••

Happy reading :)
Abaikan typo, baca pelan-pelan.
Supaya baca nya semangat, ubah tampilan wp dengan cara klik tanda 'Aa' di layar atas nya dan ubah warna tampilan wp sesuai keinginan supaya nggak bosan dengan tampilan yang itu-itu aja :"D (Ex: Black)

•••

"Hahaha!!"

Gelegar tawa siswi dari dari kelas 11 IPA 2 seolah meriuhkan keadaan sekolah. Di jam pelajaran seperti ini, kelas memang tidak aktif pelajaran ketika ada hari besar atau perayaan nasional seperti acara Agustusan seperti ini. Hal itu tentu membuat hampir semua siswa/i bersorak gembira, seolah mereka baru saja memenangkan kuis dengan hadiah liburan ke Hawaii.

Tetapi bagi murid-murid, bahagia itu cukup sederhana. Pergi kesekolah dengan tanpa pelajaran, bebas tugas dan yang lebih penting adalah mendapat uang saku seperti hari aktif biasa.

Rea mengerucut kan bibir sebal ketika ia selesai menceritakan kejadian kemarin, saat Jaka datang kerumah nya. Awal nya memang Rea berniat bercerita ke Vera, namun kemudian Farah ikut nimbrung, lalu ditambah Cindy dan Dinda, lalu akhir nya tanpa Rea sadari semua siswi dan beberapa Siswa yang ingin tahu sudah melingkar di meja Rea.

Adam, cowok yang kata nya 'setengah matang' itu tertawa paling keras membuat siswi disekitar nya menatap Adam muak. Kelihatan nya, Adam mulai merasa tidak nyaman ditatap oleh cewek-cewek disekitar nya. Akhir nya Adam memilih melangkah pergi, dengan cengiran kuda nya.

Namun diantara semua siswi yang tertawa keras, seseorang yang paling bahagia ada Vera. Tentu saja, dia merasa sangat beruntung telah menolak peran terkutuk itu.

"Alhamdulillah yaAllah, engkau telah menyelamatkan ku.." Vera menenggadahkan wajah nya.

"Tapi.. Apa gara-gara itu ya si Joko absen kelas hari ini. Hahaha!" Tawa Cindy mengejek, diikuti celotehan beberapa siswi dibelakang nya.

"Kalian nggak ngerti, sih. Joko itu malu-maluin, dia itu--"

"Gue kenapa?"

Tiba-tiba saja, siswi yang bergerombol di meja Rea menyingkir dan memberi jalan untuk Jaka yang ternyata sedari tadi ditempat nya. Jaka seperti nya sengaja mendengar kan Ucapan Rea sampai selesai.

Jaka menatap satu per satu siswi disekeliling nya dengan tatapan menusuk, kelihatan sekali bahwa Jaka kesal dan penuh emosi.

Rea hampir saja tersedak saliva nya sendiri, begitu pun dengan Vera. Mulut Rea membuka sedikit, lalu melempar tatapan nya ke arah lain guna menghindari tatapan Jaka. Rea tahu bahwa Jaka marah karena ia menceritakan 'aib' Jaka kemarin.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang