[32] The Impossible Fact

1K 62 1
                                    

Seorang Bidadari patah hati. Bidadari lain berusaha menghibur nya. Tapi sang Bidadari ini tidak menanggapi, ia menangis dibalik awan untuk menyendiri. Kemudian Bidadari lain akhir nya memberikan sebuah dua pilihan terbaik.

"Kau mau melupakan nya atau menikmati setiap luka nya?"

Play Now: Waktu yang salah- Fiersa ft thantri.

•••

".. Apa?" Kirana merasakan jantung nya berhenti berdetak saat itu juga. Hape ditangan nya bergetar, lutut nya melemas.

"..."

Wanita itu meraih sebuah korsel permainan anak-anak di taman itu, untuk menjaga keseimbangan tubuh nya yang mendadak kehilangan kekuatan nya untuk sekedar menginjakkan kaki nya ke tanah.

Air mata bergulir satu per satu dari kelopak mata nya, ia tidak percaya. Kirana merasakan dada nya sesak, seperti ia berada di dalam kedalaman laut yang menekan pernafasan nya. Bibir nya benar-benar kelu, Kirana sampai merasakan bagaimana menjadi orang lumpuh.

Hape android nya terjatuh diatas rerumputan taman kompleks, ia yang awal nya singgah di tempat itu sebentar sebelum pergi ke kantor malah membalik langkah nya untuk segera pergi dimana mobil nya diparkir setelah meraih kembali hape nya.

Leher Kirana sakit, mata nya memanas. Air mata turun deras.

Rasa sesak di dada nya semakin menjadi-jadi, ketika membayangkan bagaimana Kasa setelah mengetahui keadaan ini.

"Ya tuhan.." tangan Kirana mengepal, memukul stir mobil sesekali menumpahkan segala tangisan nya didalam mobil.

Hari itu, adalah hari dimana langit menjadi saksi atas sesuatu yang akhir nya rela benar-benar memilih untuk mengalah dengan keadaan.

•••

"Bunda?"

Kasa berusaha beranjak, tetapi kepala nya masih terasa berputar-putar. Kirana yang sedari tadi menunggu Kasa disamping nya mendekati Kasa, menyusun bantal untuk Kasa agar Kasa bisa menyenderkan kepala nya dengan nyaman.

Beberapa jam yang lalu, Dokter yang sudah lama menangani Kasa memberikan ijin untuk memberikan Kasa kesempatan pulang dengan syarat agar Kasa beristirahat penuh selama seminggu dan tidak memikirkan hal yang terlalu memberatkan nya.

"Kasa nggak bisa denger apa-apa,"

Kirana masih membisu, wanita itu masih bingung dengan situasi ini.

Kasa mengulurkan tangan, mencoba meraih-raih Kirana. Hingga sejurus kemudian, Ibu jari Kasa menyentuh pipi tirus Kirana. Cowok itu mengeratkan sentuhan nya, nafas nya sedikit memburu.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang