[07] Strong more.

1.5K 98 4
                                    

"Lo mau jadi cinderella dan gue pangeran nya?"

"Nggak."

"Kalo lo jadi barbie dan gue Ken nya?"

"Nggak. Aku cuman mau jadi Ainun buat seorang Habibie."

"Oke, pertanyaan terakhir. Lo berharap siapa yang jadi Habibie?"

Play Now: Perfect🎶

•••

"JOKO!"

Seisi kelas menahan napas ketika nama itu diucapkan oleh Bu Gina dalam satu tarikan napas. Wanita berkulit putih dengan tubuh langsing ideal itu langsung menatap kearah Jaka yang saat ini hanya tersenyum bangga menyambut nama panggilan nya yang diucapkan lantang oleh Bu Gina diikuti tatapan dari seisi kelas.

Cowok yang cukup tampan itu menyisir rambut depan nya dengan sela jemari kanan nya, bergaya seolah diri nya adalah seorang pangeran.

"Ko, gue pengen nampol muka lo." Sahut Vera yang memecah keheningan, membuat Jaka langsung down menatap Vera kesal.

Kata-kata Vera membuat seisi kelas tertawa terbahak.

"Sa ae lu, Upil tuyul." cibir Jaka menyahut.

"Bu, Saya nggak setuju kalo si Joko kampret ini jadi pangeran nya Cinderella!" Tukas Cindy, cewek yang cukup famous karena menjadi anggota osis itu sesekali menyibakkan rambut nya.

"Iya, Bu!!" Beberapa siswi lain nya menyahut.

"Mendingan juga siapa, kek. Jangan Joko, Bu!"

"Dia jorok, Bu."

Bu Gina mengernyitkan dahi, menyentuhkan telunjuk nya didepan bibir berusaha menenangkan. "Heh, Nggak boleh gitu. Kita harus profesional dong. Lagian Joko nggak jelek-jelek amat, ganteng kok dia."

"Bu.. Engkau lah pendamping ku." Jaka mendekati Bu Gina, mencium punggung tangan nya beberapa kali.

"Gue jadi nggak minat ngarep lagi buat dapet peran Cinderella, nya." Farah menyeletuk, diikuti oleh beberapa anak siswi dibelakang nya.

Bu Gina tertawa, lalu memasukkan tangan nya kedalam toples bekas wadah biskuit bertuliskan 'GIRL' dalam huruf kapital. Lima detik kemudian, Bu Gina sudah mendapatkan segulung lembaran kertas ditangan nya hingga membuat beberapa siswi dalam kelas dan Jaka menatap Bu Gina intens.

Bu Gina membuka gulungan kertas kecil ditangan nya, lalu menunjukkan ekspresi terkejut sambil menatap kearah satu per satu anak didik nya.

Tentu saja hal itu sukses membuat seisi kelas gregetan sendiri, termasuk Rea. Cewek itu menoleh kearah Vera yang terlihat ogah-ogahan, lalu menepuk teman sebangku nya itu.

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang