"Dunia itu kelabu, maka perbanyak lah pelangi dalam hidup mu." -Kasa.
•••
"Nih!"
Rea mendongak menatap kearah Desi yang baru saja pulang, lalu melemparkan tatapan kesal setelah beberapa kantung plastik hitam dijatuhkan begitu saja ke pangkuan Rea oleh Desi.
Desi merebahkan tubuh nya ke Sofa yang berhadapan dengan Rea lelah, memejamkan mata nya sesekali mengayun-ayunkan telapak tangan kanan nya keatas-bawah berniat untuk sekedar menghilangkan rasa panas yang membuat tubuh Desi berkeringat.
Rea yang tadi nya memainkan ponsel nya dengan asyik, memilih untuk meletakkan benda persegi dan pipih nya itu ke meja dan meraih sekantung plastik hitam yang ada dipangkuan nya.
Tanpa berkata apa-apa, Rea mengeluarkan sesuatu dari kantung plastik hitam itu.
Mata nya memicing, kearah Desi. "Ma? Seragam sekolah buat Rea?"
"Yup!" Desi menegakkan tubuh nya lalu menatap semangat Rea sembari menyambar kantung plastik hitam lain nya. "Ini ada tas baru sama sepatu."
"Mama? Aku bakal sekolah? Secepat ini?"
"Ya terus kenapa? Kamu mau ketinggalan pelajaran?"
"Maaaa.. Aku ini baru terbang dari Prancis!" Rengek Rea lalu meletakkan asal bungkusan plastik transparan yang berisi Setelan seragam abu-abu dan seragam lain nya.
"Rea sayang, Kamu mau nunggu apa lagi?"
"Ya.. Kasih waktu beberapa bulan, lah. Seenggak nya nggak bulan ini, Ma!"
"Gak! Mama udah daftarin kamu ke sekolah SMA Cempaka dan minggu depan, kamu harus mulai sekolah sebagai siswi baru!"
"Lebih bagus aku nggak pulang aja ke sini!"
Desi tidak menghiraukan dengusan Rea, wanita itu malah beranjak dari sofa. "Lebih bagus lagi, Mama masak dulu.."
"Ya udah sana, aku mau keluar."
"EHH, MAU KETEMU COGAN YAA?"
DEG
Rea melotot mendengar teriakan Desi dari dapur yang diiringi gelak tawa dari Desi sendiri. Seakan tahu Rea merasa kesal, Desi malah semakin gencar menggoda Rea hingga membuat Rea ingin secepat nya keluar dari rumah.
"APALAGI SAMA ANAK TEMEN MAMA, KASA. MAU MAMA COMBLANGIN?!"
Astagfirullah, Salah Rea apa ya allah? Batin Rea seraya menatap horror kearah dapur.
"CIEE, YANG MAU PEDEKATE!"
"MAAA, REA KELUAR DULUUUUUU!"
BRAK!
Dan Desi berhenti berteriak saat mendengar suara pintu ditutup secara kasar oleh Rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen Fiction"Kasa, Hati kamu sebuta mata kamu ya?" Rea menyeka air mata nya yang turun, memejamkan mata nya seolah enggan menatap laki-laki tunanetra didepan nya. Kasa tersenyum tipis, beranjak dari kursi panjang ditengah-tengah taman yang mereka duduki. "Gue n...