"Kamu berhasil melukai ku, tepat disaat kamu memilih pergi dimana saat itu Rindu sedang berlari mencari ujung, ketika aku harus berdansa dengan air mata. Dan saat itu, untuk pertama kali nya aku menyesali singgah nya sebuah cinta." -Rea.
•
Play Now: Ruang Rindu-Letto🎶
•••
"Aku akan menjaga mu, semampu dan sebisa ku. Walau ku tahu, raga mu tak butuh. Ku trima kekurangan mu, dan ku tak akan mengeluh. Karena bagiku, engkau lah nyawa ku.."
Kasa tersenyum tipis, namun tidak berkata apa-apa saat mendengarkan suara itu. Cowok yang menggunakan kacamata hitam, benda yang sudah Rea pulangkan kemarin itu bahkan tidak tertarik dengan obrolan dua wanita yang seperti tidak ada akhir nya. Antara Kirana~ dan Desi, rekan arisan yang cukup dekat.
Kasa sendiri sebenar nya ikut kemari atas permintaan Kirana, karena wanita itu tahu bahwa Puteri Desi pulang ke Indonesia. Malam itu juga Kirana berniat mengenalkan Putera nya dengan Rea, alias anak teman nya sendiri tanpa pernah Kirana ketahui bahwa Kasa sudah lebih dahulu mengenal Rea.
"Aduh, maaf ya, Rea suka nyanyi walau pun dia suka gasadar diri kalo suara nya gak bagus. Ya gitu, dia mirip sama Almarhum Papa nya. Suka ngelukis sama main musik. Hahaha.." Ceracau Desi yang ditanggapi oleh Kirana sebuah pujian.
"Ngomong apaan, sih? Suara anak mu cantik kok! Pasti anak nya gak kalah cantik nya." kata Kirana seraya mengambil sebuah kue nastar keju diatas meja, mencicipi nya.
"Haha, sama kayak emak nya lah.." Desi bergurau. "Eh? Ini Angkasa ya? Aduuh.. Makin cakep aja mirip Oppa idol korea."
Kasa tersenyum, menganggukkan singkat kepala nya penuh hormat.
"Kamu gak berubah ya, masih demen aja sama yang begituan."
Desi tertawa renyah. "Tau Sehun nggak? Dia itu.."
"Loh? Mama?!"
•••
"Silahkan tante.." Rea meletakkan sebuah nampan yang diatas nya terdapat empat cangkir putih berisi teh madu dengan ramah.
"Wah, Ini Rea ya?" Wanita cantik dengan kemeja kantor, yang sedari tadi menatap Rea ramah itu tersenyum hangat. "Cantik banget, sih. Eh? Wajah nya mirip Daniel, ya?"
Rea tersenyum, mengangguk penuh hormat lalu menyodorkan tangan nya untuk menerima tangan Kirana. Mengerti, Kirana membalas tangan Rea dan membiarkan Rea mencium punggung tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Teen Fiction"Kasa, Hati kamu sebuta mata kamu ya?" Rea menyeka air mata nya yang turun, memejamkan mata nya seolah enggan menatap laki-laki tunanetra didepan nya. Kasa tersenyum tipis, beranjak dari kursi panjang ditengah-tengah taman yang mereka duduki. "Gue n...