13.) Aniaya✓

4.1K 171 3
                                    


****

Tittt.......

Suara mesin pendeteksi jantung terdengar sangat jelas, gadis cantik sedang terbaring lemas di ruang UGD.

Ceklek.

"Bagaimana dok dengan anak saya?"tanya seorang wanita paruh baya saat melihat seorang dokter keluar dari ruangan.

Dokter itu menghembuskan nafasnya kasar.
"Maaf, tapi dia sudah terlambat di bawa kerumah sakit, jantungnya sangat lemah. Jadi, pasien tidak bisa diselamatkan lagi,"jawab dokter itu.

"Dokter tidak becanda kan?"tanya wanita itu bergetar.

"Tidak Bu, saya permisi dulu,"pamit sang dokter, saat itu juga wanita itu menangis sejadi-jadinya di pelukan suaminya.

Sedangkan cowok yang akan dijodohkan dengan gadis itu duduk di kursi pojok dengan tatapan kosong.

"Syarel hiks...hikss"teriak wanita itu dalam pelukan suaminya yang tak lain pasangan Rumi dan Tomi.

"Syarel Mas, Syarel hikss hikss,"teriaknya frustasi.

Mayat Syarel dikeluarkan dari ruang UGD, Rumi yang melihat mayat itu langsung teriak sehisterisnya.

"Syarel sayang... bangun nak bangun!"teriaknya dan memeluk mayat itu erat. Tapi sayang, tak ada respon.

Saat sampai di kamar mayat, Rumi membuka kainnya dan tangisnya semakin pecah saat melihat wajah pucat itu.

"Bangun sayang bangun hikss, bentar lagi hari pernikahanmu hikss.. "teriak Rumi sambil menggoyang- goyangkan tubuh Syarel.

"Rumi sayang kita harus ikhlas,"ucap Tomi suaminya berusaha menenangkan.

"Syarel mas hikks... suruh dia bangun. Aku nggak mau kehilangan dia mas hikss..."teriaknya dan kembali memeluk mayat Syarel erat.

Rasya menajamkan matanya saat menatap mayat itu.

"Mah, jangan di goyangkan mah,"tegurnya.

Rumi tidak menghiraukannya dan tetap menggoyangkan tubuh Syarel dengan kencang, harap gadis itu bangun.

"Mah, aku bilang jangan!"tegur Rasya dengan suara yang tinggi.

Rumi yang mendengarnya langsung melepaskan Syarel dan memeluk suaminya.

"Mas Syarel Mas hikss..."

"Mah?"panggil Rasya.

"Kau kejam Rasya hiks..."teriak Rumi marah.

"Mah?"ulang Rasya.

"Diam Rasya diam hikss, mama kehilangan Syarel hikss, semua ini karena hari ini kau tidak mengawasinya, Mama selalu mengatakan jangan lengah, kau harus mengawasinya, tapi kau tidak mendengarkan Mama,"teriak Rumi sambil memukul dada Rasya.

Rasya langsung mendekap tubuh Mamanya lembut.

"Maaf,"gumamnya, Rumi menangis di pelukan anak satu-satunya.

"Syarel pergi Sya,"lirihnya.

Rasya menatap Syarel dalam.

Deg, Rasya melihat sesuatu yang aneh, tapi tidak mungkin. Rasya menajamkan matanya.

"Mah, tangan Syarel gerak,"ucap Rasya sontak membuat  Rumi terdiam dan melepaskan pelukannya.

Rumi dan Tomi menatap tangan Syarel dan ternyata benar tangannya bergerak.

"Panggil dokter Rasya hiks..."teriak Rumi sangat senang dan Rasya menurutinya.

     **

Di dalam ruangan bernuansa putih dan dipenuhi dengan bau obat-obatan, ada seorang gadis yang sedang terbaring lemah.

My Junior My Husband (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang