Rasya,Rumi dan Tomi sejak tadi mereka sudah berada di depan Ruang UGD,Syarel di masukkan keruang UGD karna kondisinya yang memburukHampir sejam Mereka bertiga menunggu dokter yang menangani syarel keluar
"Rasya duduklah nak,kau harus berdoa untuk keselematan Syarel"tegur Tomi,sudah sejak tadi Rasya berdiri,karna rasa khawatirnya
Ceklekk
Pintu ruang UGD yang sejak tadi di tunggu tunggu akhirnya terbuka juga menampilkan seorang dokter berjas putih dan dipenuhi keringat di keningnya"Bagaimana dengan..iss..maksud saya Sepupu saya dok?"Tanya Rasya dengan nada yang kelewatan panik,lantaran panik ia hampir mengemberkan status yang mereka jaga selama ini
"Syukurlah,pasien cepat di bawa kesini,pasien kekurangan banyak darah,dan untungnya Stok darah AB tidak kosong,dan sebentar lagi pasien akan di pindahkan keruang inap"jawab Dokter itu,membuat Rasya,Rumi dan Tomi dapat melepas nafasnya lega
"Terima kasih dok"ucap Rumi di selingi senyuman tipis
"Sama sama,baiklah saya permisi dulu"Dokter itu langsung pergi meninggalkan Ruang UGD
Rasya langsung merapatkan bokongnya legah
"Gue ga tau gimana hidup gue tanpa elo Rel,lo emang rese tapi gue ga bisa liat lo jauh dari gue"batin Rasya sambil mengusap wajahnya kasarRasya langsung berdiri menatap Rumi
"Mah,Rasya pergi sholat Azhar dulu "pamitnya"papa ikut Rasya"ucap Tomi, Rasya hanya mengangguk lalu berjalan bersama papanya
Rumi tersenyum melihat keakraban ayah dan anak itu,ia bersukur karna mendapatkan anak dan suami yang Soleh
Tidak lama duduk,pintu Ruang UGD kembali terbuka dan menampilkan dua suster yanh mendorong Syarel di atas Brankar,melihat itu Rumi langsung mengikuti arah kedua suster itu
Hingga mereka sampai di sebuah ruangan yang memiliki khas bau obat obatan,setelah selesai membawa Syarel masuk kedalam ruang inap,kedua suster itu langsung keluar lalu menutup pintu
Rumi menatap Wajah Syarel yang sangat pucat,ia mengingat sahabatnya Kanza Aksara
Flashback onn~
"Key,kalau anakmu lahir kita harus menjodohkan nya dengan anak ku Rasya"ucap Rumi sambil menggendong Rasya yang masih berumur 2 tahun
"Iya,asal kau mau menyayanginya seperti anakmu sendiri"jawab Kanza Dengan seulas senyum yang sangat tulus
"Tenang saja,anakmu nanti pasti cantik sepertimu"Rumi mengusap perut Kanza lembut
Flashback off~
Rumi menitikkan air matanya,ia memegang tangan Syarel yang sangat pucat
"Kau sangat mirip dengan wajah mama mu sayang hikss"lirih Rumi,ia tidak tahu kenapa ada Kembaran Sahabatnya Kanza,"Mama?"Rumi langsung menyeka air matanya ia mendengar suara anak yang sangat di sayangnya
Rumi menoleh
"kenapa mama menangis?"tanya Rasya lembut,Rumi hanya menggeleng"Tidak mama hanya kelilipan"elak Rumi,tapi tidak di percaya begitu saja oleh Rasya,tapi Rasya hanya mengangguk seolah percaya
Karna pasti mamanya tidak akan jujur padanya,mamanya selalu memendam masalahnya seorang diri tanpa melibatkan orang lain?sepertinya sifat Rumi yang satu ini menurun pada Rasya
Rasya menoleh kearah Syarel yang pucat,ia menatap pergelangan tangan Syarel yang terbungkus perban,dadanya sesak melihat syarel seperti ini
"Rasya kemana papa mu?"tanya Rumi karna ia tidak melihat Tomi suaminya bersama Rasya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Junior My Husband (COMPLETED)
Teen FictionInfo: {Cerita ini proses Revisi, cerita yang Author sudah Revisi itu,ada tanda black ceklisnya yah} ** Mengkisahkan kehidupan seorang gadis bernama Syarel ia terkenal dengan julukan Bad girl nya namun ia termasuk most wanted di sekolah,di...