Author POV
Tidak terasa bulan sudah muncul dan terpajang indah di tempatnya, Syarel sedang duduk di balkon kamar apartemen Rasya, sambil memainkan asap narkotikanya.
"Gue ga tau sampe kapan ini berakhir,"ujarnya dan melihat ke bawah, padatnya kota Jakarta.
Syarel menghabiskan rokoknya sebungkus full dalam satu waktu, ntah sejak kapan ia menjadi perokok berat, mendapatkan angin sepoi-sepoi malam, menambahkan hasratnya untuk tidak bergerak dari tempatnya, bulan seakan menyapanya dengan ramah.
Syarel mematikan rokoknya dan menoleh ke balkon sebelah kamarnya, yaitu balkon kamar Rasya.
"Kemana dia, ini sudah malam dan dia belum pulang?"Syarel bermonolog dengan dirinya sendiri.
Krukkk...krukkk...
Suara perutnya memaksa dirinya untuk beranjak dari tempat yang terasa begitu nyaman, ia masuk ke dalam dan menuju dapur.
Ia membuka lemari es untuk menatap bahan apa saja yang di dalam lemari es, ia mengambil bahan ala kadarnya.
"Masak nasi goreng aja kali yak?"Syarel bertanya dengan dirinya sendiri, tanpa berlama-lama ia langsung berkutat dengan dapur.
15 menit kemudian nasi goreng yang dibuatnya sudah jadi.
"Gila harum banget,"ia tersenyum memuji masakannya sendiri, yang memang benar aroma nasi gorengnya sangat nikmat.
Syarel mengambil sebuah piring dan menyendok nasi goreng itu kedalam piringnya, ia duduk di meja makan sambil melahap nasi gorengnya
Ting tong...
"Siapa sih bertamu malam- malam, ngga tau apa orang lagi makan,"umpat Syarel kesal. Tanpa menggubris, ia melanjutkan makannya membiarkan bel itu berbunyi terus-terusan.
"Erghh..."suara sendawanya sangat terdengar jelas saat selesai memakan semua nasi goreng buatannya.
"Kenyang bat,"imbuhnya, ia berjalan menuju wastafel untuk mencuci piring dan bekas masakannya.
Ting tong... Ting tong...
"Issshh siapa sih?"Syarel mulai risih, ia menyimpan piringnya dan berjalan keluar.
Ting tong... Ting tong...
Syarel berlari kecil untuk melihat siapa sebenarnya yang bertamu malam-malam, yang membunyikan bel seperti orang gila.
Gedukkk.
"Arggghh!"Syarel memekik kesakitan, kakinya tersandung dan kepalanya terbentur di meja kaca. Ia memeriksa keningnya yang terbentur di meja kaca.
"Darah?"lirihnya, ia menyeka darah di keningnya menggunakan tangannya sendiri, lalu bangun.
Ting tong...
Syarel mulai geram dengan tamunya itu, keningnya terasa berdenyut-denyut, keningnya sobek terkena sudut meja namun dihiraukannya, ia pergi membuka pintu dengan kasar.
"Rese benar sih jadi tamu,"cerocosnya saat membukakan pintu untuk tamunya itu.
Mata Syarel membulat saat melihat kalau yang menekan bel berkali-kali itu ternyata Rasya.
"Jadi dari tadi itu elo? Dan lo ngga mau masuk? Lo kan bisa masuk sendiri, ngapain pake mencet bel segala? Lo nyusahin orang aja tau nggak? Gue lagi makan asal lo tahu itu,"cerocos Syarel meluapkan amarahnya. Keningnya mengkerut kesal.
Rasya hanya diam lalu masuk dan mengunci pintu utama, selesai mengunci pintu ia menatap Syarel begitu lekat.
Syarel yang merasa tatapan itu, menjadi diam. Rasya melangkah maju, mengikis jarak dengannya, dengan pelan Syarel mundur, buru buru tangannya ditarik oleh Rasya hingga tubuhnya sangat dekat dengan tubuh Rasya, bahkan Syarel bisa merasakan hembusan nafas Rasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Junior My Husband (COMPLETED)
Teen FictionInfo: {Cerita ini proses Revisi, cerita yang Author sudah Revisi itu,ada tanda black ceklisnya yah} ** Mengkisahkan kehidupan seorang gadis bernama Syarel ia terkenal dengan julukan Bad girl nya namun ia termasuk most wanted di sekolah,di...