3 minggu sudah berlalu,Rasya belum juga bangun,hal ini membuat semua khawatir,Ia belum juga sadar dari target sang dokter,bahkan detak jantungnya dari layar monitor terlihat semakin lemahSedangkan Melyn? Tiga minggu ini ia selalu menjenguk Rasya,hingga ia di kenal oleh Rumi dan Tomi,Rumi dan Tomi datang setelah 1 hari Rasya kecelakaan
Sementara Arham,Nandra dan Samuel datang menjenguknya hingga mereka bertiga juga mengenal Melyn
"Melyn apa kau sudah makan?"tanya Arham
"Eh sudah kak"jawab Melyn ramah
"Oh baguslah"ujar Arham lalu duduk di sebelah Melyn
Mereka semua tidak ada yang tahu kalau Melyn satu rumah dengan Syarel,mereka juga tidak tahu kalau Rasya sudah bertemu dengan Syarel
"Dokterrrr!!"teriak Rumi dari dalam kamar Rasya,hal itu membuat Melyn,Arham,Nandra dan Samuel berlari masuk
"Tante kenapa?"tanya Arham ia langsung menatap layar monitor tempat detak jantung Rasya terlihat, disana sudah bergaris lurus tidak ada zigzag disana,melihat itu Arham langsung berjalan mendekati lemari di mana ada alat pemicu jantung disana,ia tidak mau kehilangan sahabatnya
"Izinkan saya melakukan ini"ujarnya,mendengar itu Tomi setuju sedangkan Rumi terus menangis sambil menggengam tangan Rasya erat
"Arham selamatkan dia hiksss"ucap Rumi yang di tenangi oleh Suaminya
Arham mengangguk lalu ia memberi kode kepada kedua sahabatnya untuk membawa mereka semua keluar,untung sahabatnya Connect saat ini
Saat pintu tertutup,Arham langsung menggunakan alat pemicu jantung,ia tempelkan pada dada Rasya berkali kali
"Lo harus bangun Sya,lo harus bisa"gumamnya,keringatnya sudah bercucuran,tidak lama terbukalah pintu menampilkan satu dokter dan satu suster
"Apa kau seorang dokter?"tanya dokter itu tapi Arham tidak menggubrisnya
Ia memicu jantung Rasya dengan air mata yang keluar
"Lo harus kuat lo harus cari istri lo,ingat Sya saat ini istri elo pasti sedang nungguin elo"gumamnya berharapTit tiiitt,Garis Zigzag yang tadi muncul meski sedikit kini kembali lurus seperti awal,Tidak ada Zigzag disana meski Kecil
"Gue gagal"gumamnya lalu terduduk di kursi yang ada di dekat situ,ia menangis karna gagal menyelamatkan sahabatnya
Ia tidak perduli dengan dokter dan suster yang kini melihatnya menangis
Ia tidak bisa menghadapi para sahabatnya dan orang tua Rasya karna ia gagal menyelamatkan Rasya
"Anda berhasil menyelamatkannya Mr."ujar sang Dokter,membuat tangis Arham terhenti
"Saya gagal Dok"lirihnya tetap tidak mengangkat wajahnya
"Tidak,anda berhasil Mr.Lihat Papan monitor ini"ucap suster, mendengar itu Arham langsung menatap Layar monitor air matanya kembali luruh melihat itu
Benarkah ia berhasil? ia berzikir dan mengucapkan hamdallah karna berhasil,setelah agak tenang ia berdiri mendekati Rasya
"Gue yakin lo masi sanggup"ujar Arham dan tersenyum legah
"Terima kasih karna anda membantu kami untuk menyelamatkan pasien"ujar Sang Dokter lalu menyalami Arham,Arham tersenyum menanggapinya
"Dia orang yang berharga,saya tida bisa mengatakan apa apa kalau saya gagal"ucap Arham lalu keluar agar Rasya di beri perawatan lebih dari Dokter dan suster tadi
Saat ia keluar semua menatapnya,sementara Rumi yang Sensitif langsung menangis ketika melihat Arham yang mengeluarkan air mata, itu artinya Rasya meninggalkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Junior My Husband (COMPLETED)
Teen FictionInfo: {Cerita ini proses Revisi, cerita yang Author sudah Revisi itu,ada tanda black ceklisnya yah} ** Mengkisahkan kehidupan seorang gadis bernama Syarel ia terkenal dengan julukan Bad girl nya namun ia termasuk most wanted di sekolah,di...