Saat ini Syarel sudah berdiri di depan pintu berwarna coklat yang bertulis ruang Bk setelah dari kelas menyimpan coklatnya ia menuju ruang Bk,tanpa mengetuk atau apa itu Syarel langsung masuk
"Apa kau tidak tau sopan santun Syarel"Syarel terkejut mendengar suara bariton yang sangat Familiar itu
Syarel tersenyum miris kearahnya,terakhir ia bertemu saat sosok itu yang sudah membabi butai tubuhnya menggunakan ikat pinggang
"Halo Tuan Farel Jaya Aksara,lama tidak bertemu,bagaimana kabar Anda?"Tanya Syarel basa basi ia sudah muak melihat Wajar Farel,bahkan bahasanya sudah sangat Formal
"Syarel jaga bicaramu"tegur pak Santo
"Untuk apa saya menjaga bicara saya sama orang yang tidak memilki sifat kemanusiaan?"sarkas Syarel
Plakk
Pipi Syarel memanas,ia menatap Farel yang menatap nya dengan tajam"Tuan Aksara tenang lah"tegur pak Santo menenangkan Farel
"Mas"Syara langsung memegang tangan suaminya,membuat Syarel merasa jijik
"Syarel,mana walimu?"tanya pak Santo
"Apa bapa ketinggalan berita?Apa bapak tidak tahu Isu keluarga Aksara saat ulang tahun perusahaan Aksara?apa bapa belum mendengarnya?hmmm kampungan"cibir Syarel
"Syarel jaga bicaramu"tegur Farel dengan suara dinginnya
"Diamlah,saya tidak sedang berbicara dengan anda,tidak sopan menyela pembicaraan orang lain"ketus Syarel dengan wajah datarnya,membuat Farel semakin naik pitam
"Syarel Saya bertanya,kemana walimu"Pak Santo mulai geram
"Baiklah sepertinya bapa ketinggalan berita"cibir Syarel
"Untuk sementara ini saya akan bilang,Bukankah bapa sudah tau Mama saya udah meninggal? dan Papa saya hilang ntah kemana mungkin dia sudah MATI"Syarel tidak mau mempermasalahkan lagi tentang Farel
Soal Farel ingin mengakui dirinya itu terserah dia,Syarel tidak akan mengemis untuk diakui oleh Farel
"Syarel Saya bicara serius,kemana wanita yang pernah kau bawa?kau menyebutnya dengan sebutan Mama"selidik pak Santo meski ia tahu Syarel tidak memiliki mama lagi
"Dia sedang keluar kota untuk dua minggu kedepannya"ucap Syarel
Memang Rumi dan Tomi sedang keluar kota sejak pagi tadi dan akan kembali dua minggu kedepan,mereka baru saja pagi tadi memberi pesan di nomor Rasya dan Syarel mereka tidak sempat pamit karna ini urusan yang mendadak mereka mengirim pesan saat sudah berada di pesawat
"Bagaimana semua ini akan di mulai,kalau kau tidak memiliki Wali"Pak Santo tampak berpikir
"Ya keluar aja pak,ga perlu pusing"ketus Syarel
"Eh Jala*g ga usah sok kejagoan deh lu"Ketus Aoni,akhirnya ia membuka suara setelah ia mulai geram dengan sikap Syarel yang menurutnya sok kejagoan
"Wahh anak papi Mami udah bersuara,gimana muka lo udah sembuh?"cibir Syarel,ia masih melihat disana masih ada bekas lebam biru
"Dasar loh Yak"Aoni langsung memajuki Syarel tapi ditahan oleh syara
"Hmm dasar Lemah"cibir Syarel ia sengaja memanas manasi Aoni
"Hefff,saya cape dengan kamu Syarel,kamu sudah membuat on--"
"Ga perlu banyak ngomong langsung aja,ribet amat idup lo"sela Syarel,membuat Farel dan pak Santo naik pitam
"Syarel"bentak Farel
"Upss,ada yang marah"Syarel bertingkah seakan ia terkejut ia sengaja memanasi Farel
KAMU SEDANG MEMBACA
My Junior My Husband (COMPLETED)
JugendliteraturInfo: {Cerita ini proses Revisi, cerita yang Author sudah Revisi itu,ada tanda black ceklisnya yah} ** Mengkisahkan kehidupan seorang gadis bernama Syarel ia terkenal dengan julukan Bad girl nya namun ia termasuk most wanted di sekolah,di...