DON'T LIKE DON'T READ!!!
Crack couple!!!Yang gak suka crack couple lebih baik klik back.
******
Disebuah ruangan dalam sebuah apartemen sederhana terlihat dua orang namja tengah duduk dengan sebatang rokok disela jari masing-masing, keduanya hanya diam sembari mata bulat keduanya terus menatap layar televisi yang menayangkan sebuah berita rencana pertunangan putra pemilik kerajaan bisnis yang ada di Korea, keduanya tetap fokus sesekali menghisap nikotin yang masih bertengger apik disela jarinya. Tak lupa dua botol alkohol terletak diatas meja.
"Bukankah hidup ini tidak adil?"
Suara lembut yang membuat namja satunya menatap tak mengerti, namja cantik dengan mata bulat ber-eyeliner menambah kesan tajam menatap namja manis disisinya.
"Apa maksudmu Hyung?"
Yang lebih muda bertanya seolah dia benar-benar tidak mengerti maksud dari ucapan namja cantik itu.
"Chan kita bekerja seperti ini dengan resiko terburuk sekalipun tapi tidak akan mendapatkan kekayaan berlimpah, sementara mereka yang kaya akan bertambah kaya hanya dengan menjadi pewaris keluarga, tidakkah semua tidak adil?"
Kim Jaejoong menatap namja yang sudah dianggap adiknya sendiri dengan pandangan sendu, mereka bekerja hanya untuk mencari sesuap nasi, bukan keinginan mereka untuk bekerja seperti ini, hanya keadaanlah yang memaksa.
"Itu sudah menjadi takdir Hyung, kita tidak bisa merubahnya, sekalipun kita ingin. Kita hanyalah seorang diri didunia ini, bukankah akan lebih miris lagi jika kita terus menyalahkan takdir?"
Park Chanyeol menatap Jaejoong yang hanya diam, dia cukup tau perasaan Hyung cantiknya ini, tidak akan ada manusia yang menginginkan hidup susah, hidup dalam panti asuhan sedari kecil tidak membuat keduanya bisa tegar menjalani hidup.
"Chan, berjanjilah padaku jika kita tidak akan menggunakan hati kita dalam melakukan pekerjaan ini"
Chanyeol tersenyum dan menumpu tangannya diatas tangan Jaejoong, tersenyum tulus dan mengangguk setelah nya.
"Aku janji Hyung, dan aku harap Hyung pun melakukan hal yang sama"
Jaejoong mengangguk setuju, mereka sudah berjanji untuk tidak akan menggunakan hati dalam pekerjaan yang mereka jalani, benarkah demikian?
•
•
•
Jung Yunho mengusap kasar wajahnya saat menghadapi tunangan yang tidak diinginkannya, semua karena kedua orang tuanya yang menjodohkan mereka, karena cukup tau jika Yunho tidak pernah memikirkan hal lain selain pekerjaan.
"Berhenti bicara konyol Kwon Boa, dan satu lagi, aku tidak pernah menginginkan bertunangan denganmu"
Yunho geram dengan Boa yang selalu saja mengganggu aktivitasnya, terlebih saat ini dirinya akan menghadiri rapat dengan perusahaan besar milik sahabatnya, tapi Boa selalu mengikuti dan berbicara seolah mereka akan benar-benar menjadi pasangan. Tidak taukah jika Yunho membenci acara yang direncanakan kedua orangtuanya.
"Tapi ini keinginan Appamu"
Yunho kesal dan menatap Boa tajam, bibirnya bergemelatuk jika tidak ingat Boa seorang Yeoja bisa dipastikan dirinya akan melayangkan tinjunya.
"Kalau begitu menikah saja dengan Appaku" desis Yunho dan segera berlalu dari hadapan Boa, jika masih berada ditempat yang sama bukan tidak mungkin Yunho akan menyerang Boa, tak peduli jika seorang yeoja.
Berjalan cepat menuju lantai dimana rapat diadakan, dia tidak ingin terlambat yang akan membuat citra perusahaannya memburuk.
Menghembuskan nafas panjang dan sedikit merapikan jasnya, Yunho berjalan masuk ke ruang rapat setelah sekertarisnya membuka pintu untuknya.
Mata musangnya melihat siluet namja jangkung yang masih berdiri sembari mengamati ornamen yang ada dalam ruangan, berdehem singkat guna menarik perhatian si jangkung.
"Aku pikir kau tidak datang dan akan bermesraan dengan calon tunanganmu"
Yunho mendengus dan duduk dikursinya, diikuti namja bermata bambi yang duduk didepannya.
"Berhenti membicarakan hal mustahil Shim!!"
Shim Changmin terkekeh dan menyandarkan punggungnya di kursi, matanya meneliti beberapa orang yang masuk kedalam ruang rapat, tak mengacuhkan wajah kesal Yunho saat menatapnya.
"Sudahlah terima saja, bukankah Kwon Boa juga cantik?"
Changmin tersenyum miring melihat wajah Yunho yang semakin keruh.
"Tapi kau cukup tau seleraku tuan Shim"
Changmin tertawa renyah, tak menghiraukan beberapa pasang mata yang menatap penasaran dengan apa yang dibicarakan kedua pemilik perusahaan besar tersebut?
Changmin sedikit merubah posisi duduk dan mencondongkan tubuhnya sedikit dekat dengan Yunho.
"Ya aku cukup tau jika kau lebih menyukai lubang anus dari pada lubang vagina"
Setelahnya Changmin kembali ke posisi semula setelah mendengar umpatan keras Yunho, beberapa orang yang ada di ruangan rapat pun tersentak kaget mendengarnya, berbeda dengan Changmin yang terkekeh geli.
"Dan kau pun sama sepertiku"
Dan keduanya saling berbagi seringai setelahnya.
Rapat pun dilanjutkan setelah pembicaraan kedua pemimpin perusahaan tersebut, kerjasama pun dilakukan dengan berbagai pertimbangan, kini mereka semua sudah keluar dari ruang rapat menyisakan Yunho dan Changmin yang masih duduk di kursi yang sama.
"Ku dengar Mirotic Club ada barang baru"
Yunho menoleh cepat mendengar ucapan Changmin, cukup mengerti apa yang dimaksud sahabatnya.
"Benarkah?"
"Ya, Heechul yang memberitahuku"
Yunho mengangguk saja, dia masih sibuk dengan ponsel ditangannya.
"... Apa kau tidak ingin kesana?"
"Tanpa menjawab kau pun pasti tau jawabannya"
Keduanya sama-sama tersenyum miring, membayangkan bagaimana wujud barang baru yang dikatakan pemilik Mirotic Club.
Tbc
Imajinasi gue yang sayang buat di abaikan!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Impossible
FanfictionNo Description!! Crack Couple!! Crack Pair!! 18 Desember 2018 - Cover by : @Lovalana #1~crackcouple (14februari2020)