1. Pagi-pagi

9.7K 774 38
                                    

Pagi ini, Hana udah pasti terlambat masuk ke sekolah, 2 menit lagi gerbang bakal ditutup sedangkan dirinya masih nunggu bus di halte. Kakinya ngehentak-hentak aspal agak keras. Bibir bawahnya udah dia gigit beberapa kali. Jangan lagilah berhadapan sama guru BK cuma gara-gara kesiangan mulu. Cape denger omelan dari guru, OSIS, sama Hanbin juga.

Bus datang, Hana langsung buru-buru masuk ke dalem bus dan nyari tempat duduk. Sampe akhirnya dia nemu kursi kosong.

"Ikut duduk, ya?" Izin Hana begitu udah deket ke kursi kosong yang sebelahnya ada cowok deket jendela sambil natap jalanan.

Cowok ini noleh, terus nganggukin kepalanya dan balik lagi natap jalanan.

Hana sempet kesel sama orang disebelahnya ini. Mukanya keliatan lebih muda dari dia, nggak sopan banget cuma gitu doang responnya.

"Seragam kita sama. Anak kelas 10 ya? Gue baru liat lo." Tanya Hana bikin cowok disebelahnya ngeliat dia.

Ini hari pertama Hana masuk sekolah sebagai kelas 12. Berarti nanti di sekolah bakal lebih banyak degem-degem baru dong.

Cowok ini ngangguk lagi.

"Wehhh adek kelas gue berarti." Hana sok asik sambil cengengesan gitu depan cowok ini.

"Jangan berisik. Malu diliatin banyak orang." Akhirnya, cowok ini bersuara dengan muka malesnya. Bisa nggak sih, cewek dihadapannya pindah kursi atau sekalian keluar dari bus? Ganggu aja masih pagi. Mata cowok ini kembali natap jalanan.

Hana ngangguk sambil nyengir. "Nama lo siapa? Kenalin, gue Kim Hana." Hana ngulurin tangannya.

Bus berhenti.

Belum juga uluran tangannya dibales, cowok ini berdiri terus sedikit dorong badan Hana biar dirinya bisa keluar dari kursinya. Bukannya ikut turun, Hana malah diem aja natap punggung cowok itu.

Galak -Hana.

"EH PAK! PAK! JANGAN DULU DITUTUP!" Teriak Hana begitu sadar dari lamunannya, dia langsung lari-lari ke depan biar bisa turun dari bus.

Belum berakhir sampe di bus. Hana ketemu cowok ini lagi depan gerbang sekolah. Mereka berdua kesiangan

"Eh bukain dong. Yoonseo kan baik, pinter, ganteng, tinggi, jago maen basket, jago bah--"

"Nggak." Tolak Yoonseo tegas.

Jang Yoonseo, dia temen sekelasnya Hana. Dia jadi pengurus OSIS yang bentar lagi bakal ngasihin jabatannya ke adek kelas. Kan udah kelas 12. Yoonseo baik sih, cuma kalo lagi ditugasin suka jadi lebih tegas.

"Yoonseo, buat hari ini aja ih."

"Nggak. Lo dari dulu nggak berubah, tetep sering terlambat. Baru juga hari pertama jadi kelas 12, udah kesiangan."

"Ih makanya, bukain gerbangnya biar gue nggak keliatan terlambat."

"Izin dulu sama ketua OSIS atau guru BK."

"Nggak ah, males. Lo aja sana, kali-kali kek baik sama temen sendiri."

Yoonseo mendesah pelan. Dia males debat pagi ini, akhirnya dia natap cowok yang daritadi diem aja ngeliatin perdebatan mereka.

"Nama," Tanya Yoonseo singkat.

"Haruto." Yoonseo langsung nyatetin nama cowok ini di buku negatif poin.

"Kelas,"

"10-1."

Yoonseo nyatet lagi apa yang disebutin cowok dihadapannya ini. Hana senyum sumringah, akhirnya dia tau nama cowok ini sama kelas-kelasnya lagi. Sambil nunggu Yoonseo nyatet negatif poin milik Hana sama Haruto. Hana natap Haruto yang keliatan imut-imut galak gimana gitu lagi gigit bibir bawahnya sebentar.

"Oke, buat hari ini gerbangnya dibuka. Tapi besok bukan gue yang jaga disini, jadi kalian jangan kesiangan lagi." Keputusan Yoonseo disambut senyuman seneng dari Hana. Beda lagi sama Haruto yang datar-datar mulu.

Hana ngerangkul Yoonseo seneng dan ninggalin Yoonseo di gerbang gitu aja buat jalan di belakang Haruto yang udah duluan masuk ke lingkungan sekolah.

Kaki Haruto berhenti, matanya natap sekeliling dan ngeliat pertigaan di depannya. Dia harus kemana?

"Sini, gue anter. Kelas 10-1 ya?" Hana narik tas yang digendong Haruto bikin Haruto jadi keseret. Dasar cewek nggak berperasaan.

"Gue bisa jalan sendiri. Tunjukin aja jalannya." Haruto nepis tangan Hana yang tadinya masih ada di tali tasnya. Hana senyum terus ngangguk.

"Jadi gue harus jalan di depan lo atau di samping lo?" Tanya Hana biar sesosok cowok galak di depannya ini biar nyaman.

"Nggak dua-duanya." Haruto ninggalin Hana yang masih diem di tempat tadi.

Hana lari-lari kecil buat ngejar Haruto. "Ih, bukan kesana. Lewat sini anjir. Batu banget sih." Hana akhirnya narik lengan kanan Haruto biar belok ke kanan bukannya lurus.

"Makanya, kalo ditawarin bantuan tuh terima aja. Nggak usah sok-sok an nolak. Ntar gimana kalo lo masuk kelasnya terlambat gara-gara tersesat di sekolah. Nggak elit banget. Ntar gosip nyebar gini 'Haruto kelas 10-1 terlambat masuk kelas karena tersesat di sekolah' kan malu! Lo sendiri yang malu, ntar ujung-ujungnya minta pindah sekolah ke Mama sama Papa lo gara-gara digosipin." Hana nyerocos panjang sambil narik-narik lengan Haruto.

"HAHAHAHAHA! Itu kereta api atau mulut lo lagi nggak ada remnya?"

Hana ngelepas genggamannya dan ngeberhentiin langkahnya. "Bisa ketawa juga ternyata." Ucapnya dengan diakhiri kekehan.

"Nggak, bukan. Gue nggak ketawa. Itu tadi suara kodok lewat." Haruto yang tadinya ketawa keras banget berubah jadi datar lagi.

Hana ketawa kecil. "Bego anjir, udah jelas lo ketawa."

"Buruan ah, tarik gue lagi sampe kelas." Haruto ngulurin lengannya biar ditarik Hana lagi.

"Katanya bisa jalan sendiri."

"Buruan."

"Bayar ya?"

"Nggak ada duit."

"Nggak usah pake duit."

"Pake apaan?"

"Nanti istirahat bareng."

Haruto diem dulu sebentar buat natap kakak kelasnya yang banyak maunya ini. Kirain dia, Hana ikhlas gitu bantu dia nyari kelas. Ternyata oh ternyata minta imbalan juga.

"Terserah. Buruan tarik gue lagi."

"Berangkat!" Hana narik Haruto lagi biar cepet pergi ke kelas dan nggak keduluan guru masuk kelasnya.

Pokoknya, nanti istirahat, Hana mau nyamper ke kelasnya Haruto.

Lumayan, pagi begini udah dapet yang bening aja -Hana.












***



Bagaimana kumaha ini chapter 1 nya?

Maafkan aku yang belum namatin Two Teens tapi malah bikin work baru:')

Tapi semoga aja ini jalan dua-duanya. Aamiin.

Jang Yoonseo;

Jang Yoonseo;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vomment❤

The Present is Yours | •Haruto• [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang