"Kak! Kaos kaki gue mana?!" Teriak Hana sambil lari-lari keluar dari kamar. Hanbinnya sih lagi enak-enakan nonton tv sambil makan roti selai cokelat.
Hanbin ngeliat Hana lari nyamperin dirinya.
"Buruan ih udah telattttt.." Rengek Hana begitu liat muka Hanbin masang ekspresi datar sambil natap dia.
Hanbin nyengir.
"Apa? Kenapa? Iya tau seragam gue masih kusut, belum disetrika."
Nyengir Hanbin makin lebar.
"Lo gila? Daritadi senyum-senyum gitu."
Cengiran Hanbin langsung luntur. Hana ngehela nafas panjang ngeliat kakak laki-lakinya yang aneh ini. Hanbin fokus lagi ke tv, bikin Hana narik-narik lengan Hanbin.
"Jam dindingnya dilebihin setengah jam, nggak usah panik." Ucap Hanbin dengan diakhiri ketawa ngakak dan bikin Hana mukul-mukulin lengan Hanbin.
"Ish." Hana natap Hanbin kesel. "Gue pake kaos kaki lo aja ya? Yang gambar panda." Ucapnya sambil nyengir.
"SEJAK KAPAN GUE PUNYA KAOS KAKI GAMBAR PANDA?!"
"Ya nggak usah nyolot."
"Bukan punya gue, serius."
"Lah, itu yang di deket rak sepatu punya siapa kalo bukan punya lo?"
Hanbin ngerutin dahinya heran. Perasaan dia nggak pernah beli kaos kaki gambar panda, dia kemaren belinya kaos kaki gambar pororo doang.
Eh bentar,
Begitu sadar, Hanbin langsung lari ke garasi, dengan rotinya yang udah terbang ntah kemana, Hana yang liat Hanbin langsung lari, cuma bisa ketawa pelan.
Nggak lama, Hanbin balik lagi sambil bawa-bawa kaos kaki gambar panda itu.
"Kenapa? Punya lo kan?" Tanya Hana mastiin, soalnya kadang Hanbin suka nggak mau mengakui dirinya masih suka kaos kaki bergambar kayak gitu. Padahal pas kemaren aja, Hanbin beli kaos kaki gambar pororo dipamer-pamerin ke Hana, tapi pas ditanya kaos kaki gambar panda punya siapa, nggak mau ngaku.
"Bukan, bukan punya gue."
"Beneran?"
"Iya."
"Ya terus kenapa lo tiba-tiba panik gitu?"
Hanbin natap kaos kaki gambar panda yang lagi dipegangnya itu terus beralih ke muka Hana.
"Apa jangan-jangan.."
"APA?! HAH?! APA?!"
"Ih nyolot mulu daritadi, heran."
"Udah sana berangkat sekolah." Usir Hanbin dan langsung duduk lagi di sofa ngambil roti yang tadi jatuh ke lantai dengan santai.
"Itu punya pacar lo ya?" Tebak Hana dengan masang cengiran lebar. "Ngaku aja." Lanjutnya.
"Dahyun."
"Apanya yang Dahyun? Dahyun siapa? Kaos kakinya namanya Dahyun? Terus kaos kaki kesayangan lo yang namanya Bobby itu gimana?"
"Sejak kapan anjir gue punya kaos kaki dinamain?" Gumam Hanbin lalu nyenderin kepalanya ke senderan sofa.
Hana ngerutin dahinya. Terus apa dong yang pas itu? Pokoknya dulu, Hanbin pas lagi masang kaos kaki sambil bilang 'Bobby, gue pake dulu, Ntar yang Yoyo' Hana natap Hanbin heran, ini Hanbin yang nggak mau ngaku atau Hana yang salah paham?
"Terus lo nyebut-nyebut Bobby sama Yoyo pas dulu sambil pake kaos kaki itu apaan?"
Hanbin diem dulu bentar dan langsung ketawa ngakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Present is Yours | •Haruto• [✔]
FanfictionHana sering merasa bingung, hati cowok itu untuknya atau untuk gadis lain. Ia hanya trauma, karena dulu saat ia masih berpacaran dengan mantan kekasihnya, sebenarnya lelaki itu masih menaruh rasa sayang pada gadis lain. [2018] [COMPLETED] [Bahasa ti...