Haruto baru aja masuk ke kelas dan nutup pintunya dengan keras, bikin semua tatapan murid yang ada di kelas itu langsung natap Haruto kaget. Nggak terlalu banyak murid sih di dalemnya, cuma sekitar sepuluh orang, karena emang mereka lagi mau ada kegiatan ekstrakulikuler.
Dia ngatur napasnya karena tadi sempet lari-lari buat ke kelas ini. Tangannya dengan cepet langsung masuk-masukin alat tulis ke dalem tas.
"Haruto, liat sini," titah salah satu murid perempuan yang ada di deket mejanya sambil ngarahin kameranya ke Haruto. "Haiii, eh, mau kemana lo? Buru-buru amat, sapa dulu nih. Ini, ini, banyak yang nonton woi," lanjutnya.
Haruto ngeliat ke hp cewek itu. Lagi nyalain siaran langsung ternyata. Lelaki itu langsung gendong tasnya dan pergi keluar kelas tanpa pamit ke mereka yang ada di kelas.
"Haruto! Kabur guys dianya.. yaudah lain kali aja deh ya."
Emang, sekarang Haruto di sekolah makin dikenal. Guru-guru aja sampe tau mana yang namanya Haruto. Bukan dikenal karena nakal, tapi emang Haruto anaknya pinter dan sering menang lomba basket, style-nya aja sih yang kayak anak nakal.
Banyak yang berubah dari Haruto. Haruto yang biasanya banyak omong, nyebelin, suka ngeisengin temennya, lelaki yang dulunya dikenal soft dan suka bertingkah imut ke murid cewek yang abis dia isengin, sekarang malah jadi dikenal cuek.
Dia sekarang udah kelas 3 SMA dan sekarang baru masuk semester 2 yang artinya bakal ada beberapa tes buat masuk ke perguruan tinggi nantinya.
"Gue sekarang kesana," ucap Haruto dan langsung mutusin sambungan teleponnya. Tangan kanannya masukin hp ke saku celana dan tangan kirinya megang kunci motor.
Baru aja dia ngelewatin gerbang sekolah, dia langsung ngendarain motornya ngebut. Tangannya sesekali ngebenerin helmnya.
Begitu sampe di depan rumah kosong milik orang tuanya dan sering dipake buat kumpul sama temen-temennya, Haruto ngebuka helmnya dan turun dari motornya. Ia jalan masuk ke dalam rumah itu dan langsung ngeluarin senyumnya sekilas begitu liat temen-temennya udah pada nungguin dia.
Haruto ngerutin dahinya, "Siapa? Lo mau bantu nyelesaiin masalah siapa lagi?" tanya Haruto, lalu duduk di sofa. Ia melirik sekilas pada seseorang yang sedang diikat di kursi yang ada di pojok ruangan ini serta matanya yang ditutup oleh kain. Lalu, ia membuka ponselnya.
Bukan, ini bukan kayak apa yang kalian pikirin, Haruto bukan mau ngelakuin hal jahat yang kayak di film-film, tapi dia sama temen-temennya kadang suka bantuin orang yang lagi butuh bantuan. Kadang suka ada yang minta bantuan buat nyari informasi seseorang, tapi mereka juga harus nanya-nanya dulu informasi itu buat apa. Takutnya kan dipake hal jahat. Kalo sekiranya informasi itu bukan dipake buat hal jahat, mereka bakal bantuin, sesanggupnya mereka.
"Lo nggak kenal dia?" tanya Jungwon, salah satu teman Haruto.
"Nggak.." jawabnya dengan pandangannya masih fokus pada hpnya.
"Buka," suruh Jungwon ke temen-temennya.
Kain penutup matanya dibuka, matanya membelalak begitu ia lihat Haruto lagi duduk santai di sofa sambil maenan hp, bibir orang ini gemetar, tangannya juga gemetar, dia terkejut.
"Haru.."
Seketika Haruto diem, dia kaget dan dia langsung nyimpen hpnya di meja serta pandangannya kini menatap orang yang sedang diikat itu.
Mereka saling tatap.
Agak lama mereka saling tatap, Haruto duluan menyudahi kegiatan saling tatapnya itu. "Ngapain dibawa kesini?" tanya Haruto yang kini natap Jungwon.
"Gue pengen bantuin lo buat nyelesaiin masalah lo."
Haruto terkekeh. "Gue nggak ada masalah sama dia," ucapnya lalu dia ngambil hpnya lagi dan maenan hp lagi.
Temen-temennya yang ada di situ pada bingung, padahal Haruto waktu itu pernah nyeritain soal orang itu dan katanya pengen denger penjelasannya.
"Gue nggak kenal dia," ucap Haruto singkat, lalu dia masukin hpnya ke dalam saku jaketnya.
Temen-temennya pada kaget, bukan cuma temen-temennya, orang yang sekarang jadi topik pembicaraan itu juga kaget. Orang itu netesin air matanya lagi setelah tadi sempet berhenti nangis begitu kain penutup matanya dibuka dan dia ngeliat orang yang dia kenal itu ada di depannya.
"Kim Hana, Kak Hana. Nggak usah pura-pura nggak kenal, katanya lo dari waktu itu pengen denger penjelasannya dia.." ucap Junhyuk, salah satu temen Haruto.
Iya, orang itu Kim Hana.
"Nggak perlu."
"Haru," panggil Hana bikin Haruto natap Hana. "Lo kenap—"
"Berhenti manggil gue Haru, lo bukan Kak Hana," ucap Haruto.
Jungwon langsung ngebukain tali yang ngiket Hana, biar Hana bisa nyamperin Haruto dan ngejelasin ke Haruto. Haruto berdecak kesel begitu Hana mulai nyamperin dia.
"Siapa tadi yang bawa dia? Jungwon? Jinwoo? Junhyuk?" tanya Haruto natap temen-temennya bergantian. "Bawa keluar lagi," titahnya.
"Haru, gue ditarik-tarik kesini, gue sampe teriak-teriak, sampe nangis karena takut mereka ngelakuin hal jahat ke gue, tapi ternyata niat mereka baik. Lo kenapa jadi gini? Terus lo kenapa jadi nakal gini?" tanya Hana begitu udah sampe di deket Haruto bikin Haruto ngedongakin kepalanya, lalu bangkit dari duduknya dan kini ia harus sedikit menundukkan kepalanya karena Haruto lebih tinggi dari Hana.
Haruto malah natap Hana agak lama, bibirnya ngeluarin smirk-nya.
"Lo seneng banget kayaknya," ucap Haruto dengan tatapannya masih tertuju pada mata Hana. "Mempermainkan hati orang," lanjutnya.
Brak!
Hana didorong Haruto ke dinding rumah ini, membuat Hana meringis kesakitan. Kedua tangan Haruto disimpen di samping tubuh Hana.
Tubuh Hana gemetar, napasnya terengah-engah, dan matanya menatap Haruto sedikit takut.
"Haruto!" teriak Jungwon, karena dia dan temen-temennya yang lain kaget begitu Hana didorong kayak gitu, mana Hana langsung meringis kesakitan, dan mereka takutnya kan Haruto tiba-tiba mukul Hana.
"Haru.." Hana takut, tatapan tajem Haruto yang ditujuin ke arahnya bikin Hana gemetar ketakutan dan juga bikin dia nangis lagi.
Haruto tiba-tiba mencengkram kedua bahu Hana keras. Matanya berkaca-kaca, rahangnya mengeras, dan juga bibir Haruto terlihat gemetar. Perasaan sedih, kesal, dan rindu, menjadi satu di hati Haruto sekarang.
"Nggak usah kenal lagi sama gue."
Kata-kata yang keluar dari mulut Haruto terdengar dingin, membuat suasana di sini semakin dingin.
"Lo bukan Kak Hana yang gue kenal dulu."
Hana menahan rasa sakit di bahunya akibat cengkraman Haruto yang semakin keras. Kayaknya Haruto numpahin semua kekesalannya ke situ, pikir Hana.
"Haru.." panggil Hana pelan.
"JANGAN PANGGIL GU—"
"Tolongin gue.."
Begitu denger ucapan Hana, Haruto ngelepas cengkramannya perlahan, lalu Hana narik lengan bajunya buat ditunjukin ke Haruto. Mata haruto langsung membelalak, dia kaget.
"Tolongin gue.."
"Kak Hana.." Tangan Haruto langsung megang lengan Hana pelan dan ngerutin dahinya, dia bingung, "Ini kenapa?" tanyanya pelan.
***
HAIIIIIII hehehehe..
Vomment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Present is Yours | •Haruto• [✔]
FanficHana sering merasa bingung, hati cowok itu untuknya atau untuk gadis lain. Ia hanya trauma, karena dulu saat ia masih berpacaran dengan mantan kekasihnya, sebenarnya lelaki itu masih menaruh rasa sayang pada gadis lain. [2018] [COMPLETED] [Bahasa ti...