Pagi-pagi murid sekolah ini rame banget di deket papan pengumuman sekolah, mereka semua pada penasaran sama apa yang ditempel di papan tersebut. Hana juga jadi lari-lari dari kelasnya begitu salah satu temennya teriak buat nyuruh liat ke papan pengumuman.
Hana bingung kan ada apa ini bisa sampe rame banget. Dia jadi nyempil-nyempil gitu di kerumunan murid lain, bodo amat sama rambut yang udah acak-acakan ketarik sana-sini yang penting bisa liat ke papan ini dan tau isinya.
Hana baca 2 lembar kertas yang ditempel di papan itu.
Kertas sebelah kiri 'Bagi murid yang tercatat di bawah ini, diharapkan kumpul di aula pukul 9.'
Mata Hana baca nama-nama yang ketulis di kertas itu dari atas. Barangkali ada namanya, dan ternyata,
Ada.
"Kim Hana, 12-5." Gumam Hana lalu berdecak kesal. Ada apa lagi coba?
Hana baca lagi ke kertas yang sebelah kanan, cuma pengumuman kalo minggu depan ada Ujian Tengah Semester. Hana keluar dari kerumunan tadi dengan males, matanya nangkep Yoonseo lagi berdiri dengan kalem di pinggir kursi panjang deket papan pengumuman.
"Disuruh ke aula ada apaan?" Tanya Hana sambil ngedeketin Yoonseo, Yoonseo naikin alisnya sebelah, terus senyum ke Hana.
"Ya ke aula aja sih. Cari tau."
"Di kelas kita cuma gue aja yang ditulis disana?" Hana ngehembusin nafasnya kasar begitu liat Yoonseo masih senyum-senyum ke dia.
"Sama gue."
Hana ngerutin dahinya. "Nama lo juga ada disana?" Tanyanya.
Yoonseo geleng.
"Terus?"
"Kan gue masih pengurus OSIS."
"Pengurus OSIS semuanya kepanggil ke aula?"
Yoonseo ngangguk.
"Mau ngapain sih ih."
"Udahlah cepetan, udah mau jam 9."
Hana pasrah aja ditarik Yoonseo. Pas nyampe aula, udah ada orang-orang yang namanya tadi ada di papan pengumuman. Ada sekitar 30 orang, ditambah lagi pengurus OSIS yang daritadi mondar-mandir. Hana cuma ngehembusin nafasnya kasar dan langsung nempatin kursi yang masih kosong.
"Mau ada apaan?" Tanya Hana ke Yoonseo lagi.
"Ck. Oke gue kasih tau," Yoonseo ngebenerin posisi duduknya dan menghela nafas dulu sebelum ngelanjutin omongannya. "Jadi, sekarang kepala sekolah mau ngomong di depan, mau nasehatin yang sering kesiangan atau yang ngelanggar peraturan lainnya, soalnya nanti guru kan ngasih nilai harus mempertimbangkan kelakuan kita juga di rapot." Jelasnya panjang lebar.
Hana ngangguk ngerti.
"Lo udah sarapan?" Tanya Yoonseo
"Udah, lo?"
"Belum. Tadi sibuk. Nanti abis darisini anter gue makan ya? Laper." Yoonseo nyengir sambil ngelus-ngelus perutnya. Hana ngangguk aja, ya gapapalah nganter temen ini. Lagian juga Hana sekarang nggak sibuk-sibuk amat, soalnya Haruto nggak ngechat dia buat dimintain bantuan.
Senyum Yoonseo makin ngembang begitu Hana ngangguk.
"Lo lagi deket sama cowok?" Tanya Yoonseo bikin Hana kaget dan sontak natap Yoonseo.
"Maksudnya?"
"Gajadi deh." Yoonseo ngegelengin kepalanya sambil ketawa kecil.
Hana kesel sih sama Yoonseo, tapi gimana ya? Muka Yoonseo itu kayak bayi yang lembut banget, mau ngehujat atau mengumpat juga kayaknya susah banget. Ngomongnya aja lembut, mau gimana Hana mengumpatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Present is Yours | •Haruto• [✔]
FanficHana sering merasa bingung, hati cowok itu untuknya atau untuk gadis lain. Ia hanya trauma, karena dulu saat ia masih berpacaran dengan mantan kekasihnya, sebenarnya lelaki itu masih menaruh rasa sayang pada gadis lain. [2018] [COMPLETED] [Bahasa ti...