Sebuah mobil memasuki pekarangan rumah minimalis.dan tak lama setelah mobil itu terparkir dengan rapih keluarlah dua gadis cantik, yang tak lain adalah mei dan Irish.ya, mereka sudah sampai di rumah mei.
"mau mampir?"tanya mei seraya tersenyum.
"lain kali aja deh gue lagi buru-buru."tolak irish seraya memasuki mobilnya kembali.
"yaudah bay, titi dija yo"ucap mei dengan cengirannya.
"apaan tuh titi dija?"bingung Irish
"yeu, kudet bet temen gue.hati-hati dijalan mksdnya"
"ada-ada aja lu mei" kata irish sembari menggelengkan kepalanya, dan melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah mei.
Setelah Irish pergi mei pun segera memasuki rumahnya.satu kata untuk mendefisikan keadaan rumahnya saat ini sepi. ya, bahkan sangat sepi. kemana perginya penghuni rumah, bunda dan abangnya? ayah? setau mei masih ada tugas diluar kota. dari pada memusingkan itu mei pun segera menuju kamarnya yang berada dilantai dua, karna pusing melanda akhirnya mei pun memutuskan untuk tidur sejenak itung-itung mengurangi sedikit pusingnya.
Tak terasa sudah hampir malam waktu begitu cepat berlalu.akhirnya mei pun memutuskan untuk berganti pakaian karna memang sepulang sekolah tadi ia langsung tidur tanpa berganti pakaian terlebih dahulu.
MEI POV'ON
Saat gue baru saja selesai berganti pakaian seragam gue yang sudah kucel dengan piyama kesukaan gue, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
Tok..tokk..tokkk....
"De cepetan kebawah, bunda udah siapin makanan"kata seseorang dibalik pintu, yang gue yakinin bang juna.
"Iya sebentar"teriak gue dari dalam kamar, kemudian segera turun ke bawah menghampiri mereka.
Saat makan malam berlangsung tidak ada yang berbicara hanya suara dentuman sendok, garpu, dan piring lah yang saling bersahutan dalam keheningan. hingga makan malam pun selesai saat gue mau pamit ke kamar bunda bilang.
"kita kumpul di ruang keluarga dulu yu, bunda kangen ngobrol bareng kalian."ucap bunda seraya tersenyum dan diangguki oleh gue dan bang juna, kemudian bundapun berjalan menuju ruang keluarga diikuti kami berdua dibelakangnya.
Saat telah sampai di ruang keluarga tiba-tiba bunda nanya ke gue. "gimana sekolah kamu yang baru mei?"
"Sangat baik dong pastinya kan ada juli."ucap gue diiringi dengan kekehan, sedangkan bunda yang mendengar jawaban gue hanya geleng-geleng kepala seraya tersenyum.
"Juli temennya abangkan?"sekarang giliran bang juna yang diintrogasi oleh bunda gue hanya tertawa haha.
"Iya nda, kenapa?"
gue lihat bunda ngangguk-ngangguk terus bilang, "dia tau kalo mei adiknya abang?"
"Nggak"
"Loh kenapa?kok gitu?abang gak mau bukan punya adik kaya mei?"tanya bunda heran.
"Bukannya gitu nda,tapi mei sendiri yang minta buat abang ngerahasiain kalo mei itu adik abang."
'Mampus gue, pasti bunda nanya alesannya nih.' batin gue
"alesan kamu memangnya apa mei?"
'Nah kan apa kata gue bilang,mati aja lo mei mati.' batin gue lagi
"Mei,Kok bunda tanya malah ngelamun"
"Eh,Bukannya gitu nda.mei cuman gak mau juli baik sama mei cuman gara-gara mei adiknya bang juna."Kata gue kikuk. bunda hanya ngangguk-ngangguk.
"Udah gih, kalian ke kamar bunda cuman mau tanya itu."jelas bunda seraya tersenyum.
Gue dan bang juna pun menaiki tangga, tapi saat baru beberapa langkah gue berhenti kemudian berbalik.
"Ayah kapan pulang nda?" tanya gue."Lusa paling"jawan bunda gue pun hanya mengangguk dan meneruskan kembali jalan menuju lantai dua.
Saat sudah dikamar gue pun berbaring di kasur, dan kemudian teringat lah lagi kejadian di parkiran tadi.pikiran gue mulai menerka-nerka apa yang mereka berdua bicarakan, hingga akhirnya gue pun memutuskan untuk ngechat jesi lewat apk line.
Meikayla.putri
Hai jes
Jessica'c
Ngapa lu?tumben ngechat gue?
Meikayla. putri
kga papa pngn aja hihi
Jessica'c
yeu kesambet ni anak
Meikayla. putri
Wkwk,btw tadi lu ngapa pulang duluan?
Jessica'c
eh sorry ya, tadi gue buru" nyokap minta anter belanja bulanan.
Gue yang melihat balasan pesan dari jesipun hanya tersenyum kecut, bagaimana bisa orang yang gue percaya berbohong? sungguh mengecewakan.tanpa berniat membalas line dari jesi gue pun segera tidur dan perlahan gue pun terlelap dan masuk ke alam mimpi.
MEI POV'OF
Cahaya matahari menerobos masuk melewati celah gorden, pagi ini begitu cerah. mei malas untuk bangkit dari tempat tidurnya jangankan bangkit bergerak sedikitpun ia enggan, entah mengapa mei berpikir cuaca hari ini sangat tidak kontraks dengan suasana hatinya saat ini. tapi, apa boleh buat jika bunda sudah menggedor-gedor pintu kamar dengar keras mau tidak mau mei pun harus segera bangun dan bersiap ke sekolah.
"Morning bun,bang"sapa mei saat sudah sampai dimeja makan untuk sarapan bersama.
"Too"jawab keduanya kompak
"Cie kompakan"Kata mei kemudian tertawa diikuti abang dan bundanya.ya, begitulah mei sangat pandai menutupi kesedihannya dengan kecerian.
Sarapan pun dilakukan dengan hening. setelah selesai sarapan mei dan juna pun bergegas pergi ke sekolah, tapi sebelum berangkat suara juna menghentikan langkah kaki mei.
"hari ini kamu bawa mobil ya mei,Soalnya nanti pulang sekolah abang ada acara"jelas bang juna yang hanya diangguki oleh mei.
"Assalammualaikum"ucap keduanya sembari menyalimi tangan kanaya dan segera menuju garasi.
Jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat, yang artinya gerbang sudah ditutup.mei yang masih dalam perjalanan pun mulai cemas, hingga saat beberapa kilometer jaraknya dari gerbang, ia masih dapat melihat gerbang yang masih di buka. sedetik kemudian dia bernafas lega,dan segera memarkirkan mobilnya.terlihat jelas mobil bang juna sudah terparkir rapih di parkiran secepat itukah abangnya mengendarai mobil? entahlah meipun bingung.
Jangan lupa vote and komen ya hargai author tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
mei
Teen Fictionini cerita tentang seorang meikayla.gadis ceria berbadan mungil yang mempunyai mimpi bisa menaklukan seseorang berhati dingin. who?julian. ya julian saputra, atau yang kerap di sapa juli. apakah kalian percaya jika mei bisa menaklukan juli si cowo b...