Saat mei melewati koridor banyak sekali siswa-siswi yang berbisik-bisik tentangnya bahkan ada yang dengan terang-terangan membicarakannya. mei pun sedikit heran, karna bel sudah berbunyi tapi kenapa para murid masih berkeliaran diluar.
'Eh itukan mei ya'
'Iya,yang kemarin dikantin'
'Kasian ya ditolak,lagian tampang b aja mimpi dapetin Juli'
'Mening sama abang aja yuk dek'
'eh tapi kan dia temennya Jessica kan yak?'
'Jelas cantikan jesi lah,hits lagi dia mah'
'Iya, kalo gak salah sekelas juga deh'
'So imut iww'
Seperti itulah kira-kira yang mereka bicarakan, tapi sayangnya hanya omong kosong seperti itu tidak akan pernah mei dengarkan. sia-sia saja kalian berbicara seperti itu, karna mei tidak peduli.lagian mei memanglah tidak cantik apalagi jika dibandingkan dengan jesi. oh, ayo lah jelas-jelas bakal kebanting.
Dari pada mendengarkan ocehan yang tidak penting, mei segera berjalan kembali menuju kelasnya.saat sudah sampai di kelas, kelasnya pun sama seperti kelas yang lain sangat berisik sekali.mei pun menghampiri tempat duduknya yang disebelah bangkunya sudah terisi oleh gadis cantik yang di bicarakan semua murid, siapa lagi jika bukan jesi.
"Hai jes,tumben guru belum dateng?free ya?" Sapa mei saat sudah ditempat duduknya, sekaligus bertanya.
"Juga mei,hari ini guru pada rapat"jawab jesi yang kembali fokus pada kegiatannya.
"Gue boleh tanya gak jes?"tanya mei yang diangguki oleh jesi."tapi lu harus jawab jujur"lanjutnya
"Iya,memangnya mau tanya apaan sih make segala ijin biasanya juga langsung nanya"ucap jesi sembari mengerlingkan matanya.
"Kemarin lu yakin pulang duluan?"kata mei mulai mengintrogasi jesi.
"Ii..iy.a"jawab jesi gugup.
MEI POV'ON
Saat gue bertanya pada jesi,gue sedikit heran ngapa si jesi jadi gugup cuman gue tanya begitu doang.gue pun langsung bertanya lagi.
"Kemarin diparkiran gue liat lu lagi sama juli"ucap gue seraya memicingkan mata.
"Eh anu itu"
"Anu apa sih jes ngomong yang bener lah"
"Maksud gue,gue itu lagi mau jadi mak comblang.mau nyomblangin lu"
"Serius"tanya gue gembira
"Iya lah kasian gue sama lu udah dari lama kan suka sama dia"
"Hooh kan gue sering cerita ke lo"ucap gue."tapi lu gak suka kan sama Juli"lanjut gue seraya menatap curiga ke arah jesi.
"Hah?gue?suka sama Juli?ya,enggak mungkin lah."katanya seraya mengibaskan tangan ke depan wajah gue,gue yang mendengar jawaban jesi pun langsung tersenyum.
"PAGI MEII" teriak seorang wanita dari pintu masuk.
"Yaampun rish,assalammualaikum kek datang-datang jangan malah teriak-teriak"kata siti yang duduknya dekat pintu,sedangkan Irish yang teriak tadi hanya cengengesan dan langsung menghampiri gue. gue hanya bisa geleng-geleng kepala liat tingkah irish yang hampir sebelas dua belas sama gue, beda banget dengan jesi yang menurut gue walaupun udah kenal lama dia masih suka jaga imagenya.
"Pagi juga Irish"kata gue diiringi senyuman.
"Kantin yok"ajak Irish
"Kuy lah"kata gue dan jesi bersamaan.
Kami bertigapun keluar kelas berjalan menyusuri koridor, hingga sampai dikantin. saat melihat suasana kantin yang tidak begitu ramai dan padat senyum pun mengembang di bibir, apalagi ketika melihat meja dipojok kantin yang sedang ditempati oleh Juli dkk.
'Senangnya pagi-pagi udah ketemu doi hihi' ucap gue dalam hati
"Duduk dimana nih"ucapan jesi menyadarkan gue ke dunia nyata.
"Hmm,sono aja yuk sebelah meja pojok"tunjuk gue pada meja disamping Juli yang masih kosong.
"Yeu, si bocil pantesan milih di sana orang ada doinya."Kata Irish sembari menjitak pelan pala gue yang dibalas cengiran oleh gue.kamipun berjalan kemeja itu dan tepat saat kami bertiga sampai di meja itu juli melihat gue dengan sangat datar dan dibalas Senyum manis oleh gue.
MEI POV'OF
"Cabut"Kata singkat nan datar yang diucapkan Juli saat melihat mei duduk di meja sebelahnya,teman-teman juli pun hanya pasrah dan mengikuti saja perintah juli.
Sedangkan dilain sisi seorang cowo Sedang cemas takut adik yang dia sayang melakukan hal bodoh kembali seperti tempo hari, yang berhasil membuat dirinya sendiri malu.siapa lagi jika bukan juna abangnya yang mencemaskan mei.benar saja apa yang juna bilang mei segera mengejar juli.
"Juli mau kemana?kok pergi"tanya mei diiringi dengan senyum manisnya, sedangkan para siswa-siswi yang berada dikantin segera bergerombol untuk melihat hal gila apa lagi yang akan dilakukan oleh mei.
"bukan urusan lu"jelas Juli datar.
Sebelum mei kembali berbicara dengan cepat Irish memotong perkataan mei."eh mei kita di panggil pa botak,ayo cepetan" jelasnya sambil menarik mei menjauhi kerumunan diikuti oleh jesi, sedangkan mei sudah meronta-ronta minta dilepaskan jangan panggil Irish kalo menurut pada perintah mei.saat sudah sampai di taman belakang sekolah yang sepi barulah ia melepaskan mei.
"Ih Irish kenapa bawa mei kesini?"tanya mei sembari menghentak-hentakan kakinya ke tanah.
"Gue cuman gak mau temen gue permaluin dirinya didepan banyak orang"jawab Irish datar. ya, jika sudah begini bukannya mei yang marah melainkan Irish lah yang marah.mei pun menghela napas dan berbicara.
"Iya maaf ga akan diulangi lagi"
"Janji"
"Gak janji ya, takutnya suatu saat nanti mei ngingkarin malah buat kalian kecewa.mei gak mau kalian kecewa karna mei."ucapnya tersenyum, sedangkan dilain sisi seseorang yang dari tadi terdiam memikirkan perkataan mei.apakah jika suatu saat mei mengetahuinya maka mei akan kecewa padanya?
"Karna lu gak mau buat gue kecewa,maka gue gak akan buat lu kecewa mei"yang di balas anggukan oleh mei, kemudian merekapun kembali ke kelas.karna sebentar lagi rapat selesai dan gurupun akan kembali ke kelas untuk mengajar.
Jangan lupa vote and komen ya hargai author tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
mei
Teen Fictionini cerita tentang seorang meikayla.gadis ceria berbadan mungil yang mempunyai mimpi bisa menaklukan seseorang berhati dingin. who?julian. ya julian saputra, atau yang kerap di sapa juli. apakah kalian percaya jika mei bisa menaklukan juli si cowo b...