Cahaya matahari mulai merambat memasuki celah-celah gorden, hingga mengusik seorang gadis yang masih bergelut dengan mimpi indahnya.perlahan namun pasti, mata gadis itu mulai mengerjap, menyesuaikan cahaya yang terlihat sangat menyilaukan pandangannya.setelah di rasa cukup, gadis itu pun melihat jam di atas nakas, dekat tempat tidurnya. setelah mengetahui jam berapa sekarang, gadis itu segera melompat dari atas tempat tidurnya dan segera berlari ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya seperti biasa. bagaimana tidak panik jika sekarang adalah hari mon(ster)day bagi para pelajar belum lagi upacara bendera dan perlu di catat sekarang sudah pukul 6.25 tinggal 10 menit lagi dan gerbang akan ditutup. Sudah bisa dipastikan gadis ini pasti telat, mengingat jarak rumahnya ke SMA Garuda yang lumayan jauh.
Setelah selesai dengan semua perlengkapan sekolahnya gadis itu pun segera berlari ke meja makan.
"Omagot, bunda kok ga bangunin mei sih"rajuk gadis bernama mei itu.
" Udah bunda bangunin, kamu nya aja yang kebo"jawab sang bunda.
"Abang mana nda?"
"Udah berangkat dari tadi pagi"
"Mampus tamatlah riwayat mei hari ini" Ujar mei mendramatis. Sementara bundanya yang dari tadi memperhatikan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
"Udah mau setengah tujuh loh kamu ga berangkat?" kata bundanya tiba-tiba menghancurkan lamunan mei.
"Astagfirulah bunda kenapa ga bilang dari tadi aku kan jadi telat"
"Yaudah mei berangkat dulu ya assalamualaikum" Lanju mei sembari menyalimi tangan sang bunda, dan segera berlari ke garasi berniat untuk membawa motor hari ini.
"Waalaikumsalam, ga sarapan dulu sayang" Teriak bundanya saat mei sudah berlari.
"Ga keburu nda" Teriak mei juga tak kalah keras.
Setelah beberapa menit menghabiskan perjalanan dengan menaiki motor meticnya mei pun akhirnya sampai di depan gerbang SMA Garuda yang menjulang tinggi dan perlu dicatat sudah tertutup dan terkunci.
'Mampus' umpat mei dalam hati.
"Sial banget gue ah" Gerutu mei sambil menendang botol bekas aqua yang sialnya masih ada sisa air nya dan mengenai seragamnya sendiri.
"Bodoh" desis seseorang di samping mei.mei pun menolah dan betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang berdiri disebelahnya adalah juli ia juli cowok yang dengan terang-terangan menolak kehadirannya.
"Kamu ngomong sama siapa?" Tanya mei.
"Eh maksudnya lo ngomong sama siapa?" Ralatnya kemudian.
"Sama gantungan tas lo" Dengus juli.
"Oh sama pizza"ucap mei sembari mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Bener-bener kurang seons otak tuh cewe" gumam juli pelan nyaris tak terdengar.
"Lo ngomong bahasa alien ya?" Tanya mei dengan polosnya.setelah beberapa menit pertanyaannya tidak di respon mei pun segera mengalihkan pandangannya kedepan lagi, seraya memikirkan bagaimana caranya ia bisa masuk kedalam sekolah, tanpa di hukum. setelah beberapa menit berpikir, akhirnya ia menemukan cara yang menurutnya menstrim tapi tak apa sebari mencoba pengalaman baru begitu pikir mei.
Tanpa banyak berargumen lagi, mei pun segera menaiki motor meticnya dan bergegas ke WB alias Warung Babeh yang terkenal sebagai tempat nongkrongnya anak-anak berandalan SMA Garuda.tanpa mei sadari diam-diam seseorang mengikutinya.
Saat sudah sampai di WB terlihat banyak sekali murid berseragam yang masih nongkrong-nongkrong santai ditemani secangkir kopi,gorengan,dan rokok.kedatangan mei di WB,masih belum disadari oleh mereka semua. hingga panggilan mei membuat semua orang menoleh kepadanya.
"Woy duo D"panggil mei pada temannya yang kebetulan sedang nongkrong disana.yang di panggilpun menoleh.
"Sini" Lanjut mei,mau tidak mau duo D pun menghampiri mei.
"Dito dan Dino" Sapa mei dengan senyum merekah saat duo D sudah berada tepat di depannya.
"Bau-baunya gaenak nih dit" Seru dino yang langsung diangguki oleh dito, dan dihadiahi dengusan oleh mei.
"Ishh" Dengus mei
"Ngapain lo mei disini kaga masuk?" Tanya dino.
"Gue telat, minta tolong deh sama kalian bantuin gue masuk."jelas mei memasang muka memelas.
"Lewat gerbang?" tanya dino dengan polosnya dan langsung dihadiahi jitakan.
"Cari mampus lo sama mang haswi bisa mati nanti" seru dito dengan mata mendelik.
"Emang mang haswi mau bunuh kita?" Sela mei dengan bingung.
"Si anjir gue lupa ni orang kan rada ogeb" Ucap dito seraya menepuk jidatnya sendiri.
"Udah udah lo mau minta tolong lewat mana meikayla"
"Lewat gerbang belakang bareng kalian" Jawab mei dengan tampang polosnya.
"Bole bole tapi abis upacara beres yak" Ujar dino
"Eh nyemot alias monyet masa si mei suruh manjat pager diakan cewe" Seru dito.
"Gapapa lah dia ini yang mau" Jawab dino dengan santainya.
"Tuh bener kata dino, mei ini yang mau jadi no wot wot lah "ujar mei kemudian dengan senyum merekah sempurna, yang memperhatikan semua deretan giginya termasuk gingsulnya terkesan manis.
"Serahlah kalo ada apa-apa bukan salah gue ya" Ujar dito seraya kembali ke tempatnya semula. disusul mei dan dino di belakangnya.
"Nekat" Gumam seseorang yang sedaritadi mengikuti mei diam-diam.
Jangan lupa vote and komen ya hargai author tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
mei
Teen Fictionini cerita tentang seorang meikayla.gadis ceria berbadan mungil yang mempunyai mimpi bisa menaklukan seseorang berhati dingin. who?julian. ya julian saputra, atau yang kerap di sapa juli. apakah kalian percaya jika mei bisa menaklukan juli si cowo b...