Saat mei dkk melewati koridor banyak sekali siswa-siswi yang berbisik-bisik tentangnya, setelah kejadian tadi dikantin. pasalnya sekarang penampilan mei sangat kacau rambut acak-acakan, rok pun sudah robek sedikit. benar-benar menyedihkan, pikir mei.
"kita ke loker gue aja, gue ada baju bekas dulu udah gak muat di gue"saran Irish yang disetujui oleh mereka semua, dan segera menuju loker.
Sedangkan dilain sisi, tepatnya dikantin sedang ada adu mulut.oh, bukan lebih tepatnya tiga orang menceramahi satu orang.
"Bangsat,lu kenapa tadi bukan nolongin si mei"ucap seorang cowo yang sudah terbawa emosi,sedangkan lawan bicaranya hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Lu harusnya gak bersikap gitu ke mei"kata yang satunya lagi.
"Kalo lu gak mau buat babang gilang aja adek meinya"ucap gilang seraya terkekeh."lagian dia unik, kaya le mineral ada manis-manisnya gitu"lanjutnya.
"Serius bego"kata azka seraya melempar kacang pada gilang.
"Gue dua rius ka"
"Bacot banget sih lu semua"ucap cowo yang diceramahi kemudian pergi meninggalkan teman-temannya.
"Susul jangan?"tanya azka pada temannya yang lain.
"Udah jangan biarin aja lah"kata juna
"Tadi ngapain jun lu mau nyamperin si mei?mau nolong dia?suka ya lu sama dia?yah, sayang telat sama si anak baru itu haha"ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Iya gue mau tolongin dia,yakali gue abangnya diem aja liat adenya digituin"jawab juna datar.
Hening
1 detik.....
2 detik.....
3 detik.....
"APA DIA ADE LU?"teriak mereka bertiga terkecuali juna yang menutup rapat-rapat kupingnya.
"Gak usah pada teriak juga sat, budek ni kuping gue njing."ucap juna sambil menatap tajam semua sahabatnya,yang dihadiahi cengiran oleh mereka.
"Lu utang penjelasan sama kita semua"kata azam mewakili semuanya.
"Jadi gue sama mei itu beda satu tahun, cuman waktu gue sekolah mei nangis pengen sekolah juga akhirnya bunda gue daftarin mei. eh gataunya mei gak pernah tinggal kelas, selalu naik walau nilainya gak terlalu memuaskan."jelas juna yang diangguki oleh semuanya.
"Saat SMA gue sama mei beda sekolah, dan saat kemarin mau naik ke kelas tiga mei tiba-tiba bilang pengen satu sekolah sama gue.nyokap bokap nanya alesannya kenapa pindah, dengan santai dan tanpa beban mei bilang mau lebih deket sama calon pacar.bener-bener gila itu Ade gue"lanjutnya
"Gila itu lebih gila dari pada gue"ucap gilang takjub akan kegilaan mei.
"Jangankan lu lang, gue aja kalah"kata azka dengan muka sok sedih,iw jijik.
"Alasan lu gak ngasih tau kita kalau mei adik lu dari awal apa?"Tanya azam yang masih waras dari pada mereka berdua.
"Mei gak mau Juli tau dia adik gue,dia gak mau Juli baik sama dia cuman karna mei adik gue."jelasnya dan diangguki oleh mereka.
"Jadi kalian semua jangan ada yang kasih tau Juli"lanjutnya,dan segera pergi dari kantin diikuti teman-temannya.
Mei sudah mengganti seragamnya dengan seragam milik Irish,sangat pas di tubuh mungil mei.
"Thanks ya rish"ucap mei seraya tersenyum tulus.
'Senyumnya manis' batin seorang cowo di samping mei.
KAMU SEDANG MEMBACA
mei
Teen Fictionini cerita tentang seorang meikayla.gadis ceria berbadan mungil yang mempunyai mimpi bisa menaklukan seseorang berhati dingin. who?julian. ya julian saputra, atau yang kerap di sapa juli. apakah kalian percaya jika mei bisa menaklukan juli si cowo b...