sembilan

166 16 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu, weekend seperti ini mungkin menyenangkan bagi orang-orang diluaran sana.tapi tidak dengan gadis mungil yang sedari tadi berusaha keras mengusir rasa bosannya.tetapi selalu tidak bisa,
Mei berpikir keras bagaimana caranya mengusir rasa bosan.saat mei sedang berpikir, terdengarlah suara ketukan pintu.

Tok..tokk...tokkk...

"Bentar"teriak mei dari dalam kamarnya, dan segera berjalan menuju pintu kemudian membukannya.Setelah pintu terbuka lebar, terlihatlah wanita paruh baya yang ia sebut bunda. ya, itu adalah kanaya bunda mei.

"Kenapa nda?"tanya mei.

"Hmm, mei bunda boleh minta tolong ga?"tanya bunda.

"Boleh nda, kebetulan mei lagi gabut"ucap mei dengan semangat.

"Ini tolong anterkan kue buatan bunda, untuk teman lama bunda yang baru pindah ke komplek ini"ucap bunda seraya menyodorkan kotak berisi kue.

"Yaudah nda,mei berangkat dulu ya.mau jalan kaki soalnya hehe,Assalammualaikum."kata mei seraya mengambil kotak ditangan bunda.

"Mei jangan lupa blok-E ya,namanya tante kaira.waalaikumsalam"ucap bunda sambil sedikit berteriak karna mei sudah menuruni anak tangga.

Mei pun pergi ke blok-E sesuai perintah bundanya dan tentunya dengan berjalan kaki, karna menurut mei tidak terlalu buruk berjalan kaki yang hanya melewati satu blok. yaitu blok-D, karna rumah mei berada di blok-C. selain itu alasan lain mei adalah, karna mei ingin melihat-lihat apa saja yang ada di kompleknya.Sejak ia suka pada Juli ia lebih sering menghabiskan waktu lenggangnya hanya untuk sekedar bertemu Juli, walau yang ia dapatkan hanyalah ucapan pedas yang menusuk relunghatinya.tak terasa berjalan sambil melamun membuat perjalanan seakan cepat, kini mei sudah sampai di blok-E dan sedang mencari rumahnya.saat mei sedang celengak-celinguk mencari rumah dia menepuk keningnya sendiri.

"Mei bego, gimana bisa tau rumahnya orang gue belum tanya bunda no berapa rumahnya"gerutu mei.

"Eh tapi kan bunda bilang namanya tante Kiara,apa gue teriak aja ya?"Tanyanya pada diri sendiri.

"Ah enggak, nanti gue disangka gak waras lagi"lanjutnya lagi.

Saat mei sedang berargumen dengan pikirannya, tak sengaja matanya menangkap seorang cowo bertubuh jangkung sedang berbicara lewat telpon.Saat ia berbalik mata mei terbalak kaget,ralat sangat kaget.bagaimana tidak cowo itu adalah cowo yang berhasil membuat dirinya terlihat bodoh selama beberapa hari belakangan ini,siapa lagi jika bukan Juli.

"Eh,h..hai"sapa mei gugup.

"Ngapain lu disini,mau nguntit gue ya lu?"tanyanya seraya memicingkan mata curiga.

"Pergi sanah,hus..hus...huss.." lanjutnya lagi.

"Ih juli kok jahat"

"Bacot"

"Mei boleh minta tolong gak sama juli?"

"Gak."

"Plis kali ini aja,mau ya ya ya"

"Gue bilang nggak ya nggak"bentak juli yang berhasil membuat mei terdiam, tak selang beberapa menit seorang wanita cantik keluar dari dalam rumah yang berada disebelah mei.

"Ada apa ini ribut-ribut?"tanya wanita itu kearah juli yang membuat dahi mei berkerut bingung,jika dilihat-lihat umurnya tidak beda jauh dengan bunda mei.

"Eh,kamu temannya juli ya?"tanyanya seraya tersenyum ke arah mei,saat mei ingin menjawab tiba-tiba juna segera memotongnya.

"Bukan,dia bukan temen juli.lebih baik kita masuk aja mah."ucap juna datar

"Eh,ada tamu suruh masuk jangan malah diusir"tegur wanita itu yang mei yakini adalah mamahnya juli.tanpa basa basi juli pun melenggos pergi masuk ke dalam rumah.

"Hmm,maafin sikap anak tante ya dia emang gitu"ucap mamah Juli seraya tersenyum kearah mei.

"Gak papa tante"jawab mei sopan.

"Ngomong-ngomong nama kamu siapa?"Tanyanya lagi.

"Meikayla Putri tante"jawab mei seraya tersenyum.






Jangan lupa vote and komen ya hargai author tq.

meiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang