tujuh

175 21 1
                                    

Saat diperjalanan menuju kelas tiba-tiba Irish berbicara."Eh lu pada udah pada tau belum"tanyanya yang dibalas gelengan oleh gue dan jesi.

"Hari ini ada anak baru masuk ke kelas kita"

"Wah cewe apa cowo?"tanya mei antusias.

"Kalo yang sekelas sama kita sih cewe, tapi yang kelas sebelah denger-denger cogan katanya."jelas Irish Lagi

"Mau cogan kek mau apa kek tetep Juli yang paling ganteng"ucap mei seraya tersenyum merekah.

"Najis"ucap Irish dan jesi bebarengan kemudian berjalan cepat meninggalkan mei sendiri.mei pun segera menyusul mereka berdua,tepat saat mereka bertiga sudah duduk dibangku masing-masing guru yang mengajar pun datang.

"Assalammualaikum anak-anak"ucap bu murni guru mapel bahasa.

"Waalaikumsalam"ucap semua murid serempak.

"Ibu bawa temen baru buat kalian, silahkan perkenalkan namamu dan asal sekolahmu"ucap bu murni seraya menatap murid baru.

"Hai nama gue Adela Novilda pindahan dari Bandung."ucapnya seraya tersenyum.

"Ok baiklah kamu silahkan duduk di sebelah airish"kata bu murni yang diangguki oleh Adel,Kemudian segera menghampiri Irish.

"Baiklah anak-anak Ibu hari ini ada perlu jadi untuk hari ini kita tidak belajar bahasa dulu,mohon kerja samanya untuk tidak berisik."jelas bu murni yang dihadiahi sorak sorai gembira dari para murid, dan bu murni pun keluar kelas.

Saat bu murni pergi mei dan kedua temannya pun segera bergabung hanya untuk sekedar menghilangkan rasa bosan seperti membicarakan kapan mereka menjenguk anak ayam dirumah mei yang sudah lahiran atau hal yang tidak penting lainnya.

"Eh kalian mau tau ga?"tanya mei sok misterius,yang dibalas gelengan oleh kedua temannya membuat mei berdecak sebal.

"Hai,gue Adela Novilda panggil aja adel. boleh gabung?"tanya Adel pada tiga sejoli yang sedang mengobrol.

"Hai juga,gue meikayla Putri panggil aja mei.boleh dong"jawab mei seraya tersenyum.

"Gue Jessica Caroline, panggil aja jesica or jesi"

"Airish Gabriella,panggil aja Irish"adelpun mengangguk dan merekapun melanjutkan kembali membicarakan hal-hal yang tidak penting.hingga bel istirahat pun tiba mereka berempat segera bergegas ke kantin karna takut tidak kebagian tempat duduk.

Saat mereka berempat sampai dikantin, mereka segera menempati meja yang kosong.

"Mau mesen apa biar gue yang mesen sama Adel"tanya Irish

"Mei batagor sama es teh ya"

"Gue samain deh sama mei cuman minumnya jus manggah"

Irish dan adelpun segera pergi menuju stand makanan dan memesannya,tak lama mereka berdua pergi datanglah Juli dkk.Saat mei berdiri ingin menghampiri Juli tiba- tiba ada yang menarik lengannya.

"Mau kemana mei hmm"tanya seseorang yang menarik lengan mei sembari menaikan sebelah alisnya.

"Eh,Irish udah mesennya ya.gak kemana-mana kok hehe"ucap mei sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

"Jangan samperin dia, awas aja kalo lu samperin gue ngambek bodo"ancem Irish

"Iya Iya"jawab mei pasrah dan segera duduk kembali.Saat mei dkk sedang menikmati makanan yang tadi mereka pesan,tiba-tiba kantin menjadi ricuh dengan suara pekikan siswi.mei dkk yang sudah tau pasti tentang cogan pun hanya memutar bola matanya malas,tapi entah hanya perasaan mei saja atau bukan suara itu semakin kencang saat ada seseorang duduk disamping mei.

"Hai"sapa cowo itu seraya tersenyum,dan hanya diangguki oleh mei.

"Gue Arsya Arega"lanjutnya sembari mengulurkan tangan bermaksud berkenalan.seluruh kantin sekarang sedang menatap ke meja mei dkk karna penasaran dengan cowo baru itu.

"Meikayla Putri"ucap mei tanpa membalas jabatan tangan arsya.

'menarik' batin arsya.

"Gue udah beres nih cabut duluan ya"ucap mei segera pergi meninggalkan kantin, tanpa peduli dengan jawaban teman-temannya dan tatapan para penghuni kantin.tapi saat sampai di depan pintu kantin ada yang menumpahkan minuman ke baju mei.

"Shit"umpat mei sembari membersihkan minuman yang tumpah kebajunya,saat ia mendongkakan kepalanya untuk melihat siapa yang menumpahkan minuman padanya mei hanya bisa mendengus melihat siapa pelakunya.

"Ups sorry ya gak sengaja"ucap yang menumpahkan.

"Bacot"kata mei.

"Berani ya lu sama gue"ucap janell ya jannel lah pelakunya.

"Makan lu nasi kan bukan batu?"tanya mei.

"Iya lah"

"So, buat apa gue takut sama lu"

"Berani ya lu sama gue"ucap janell dengan nada yang naik satu oktaf.

"Gaada sejarahnya mei takut sama seorang pecundang yang beraninya keroyokan."ucap mei sambil memandang remeh jannel.sedangkan yang berada dikantin sekarang sedang menonton pertunjukan yang menurut mereka menarik.

"Gais sekarang"perintahnya kepada dua antek-anteknya.gue yang belum siap dengan dorongannya pun terjatuh kelantai.

"Shit"umpat mei untuk yang kesekian kalinya.tanpa ba bi bu janell pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil gunting dan segera mendekati mei kemudian menggunting rok nya.

Sedangkan dilain sisi Juli dkk yang melihat kejadian itu ingin menolong terkecuali Juli ia hanya acuh dan menatap tanpa minat.

"Bangsat"umpat salah satu dari mereka, dan segera berdiri menghampiri mei dan jannel.

"DON'T TOUCH HIM"teriak orang itu hingga menghentikan aktivitas jannel yang ingin kembali merobek rok mei.

"Why?"tanya janell

"Lepas saja atau lu bakal tau akibatnya"ucap cowo itu terlihat sedang menahan emosinya.

"Oh okey,kali ini gue sedikit berbaik hati. cabut gais."Kata jannel sambil melangkah keluar kantin diikuti kedua antek-anteknya, cowo itupun mendekati mei.

"Are you okey?"tanya cowo itu,yang hanya diangguki oleh mei.dan cowo itupun memakaikan jaket pada mei, dan membawa mei pergi dari kantin bersama ketiga sahabat mei yang mengikuti dibelakangnya.






Jangan lupa vote and komen ya hargai author tq.

meiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang