Setelah sampai dikamarnya, mei segera rebahan di kasur empuknya. Badannya serasa remuk, karna tadi tertidur cukup lama, dengan posisi yang mengenaskan dikelas.
"Segernya teh kotak asli harum wenak." Senandung mei seraya menyedot teh kotak dengan semangat.
"Gilanya kumat." Desis irish di sampingnya yang juga berbaring.
"Btw, lo beneran ade kakak an sama si juna mei?" Tanya irish dengan tatapan mata lurus ke atap.
"Seperti yang lo tau, tapi jangan di kasih tau ke yang lain ya." Pinta mei yang saat ini sudah duduk bangkit dari posisi tertidurnya.
"Kenapa?" Tanya irish seraya memicingkan matanya, dan segera ikut bangkit dari posisi terlentang.
"Gue gamau juli tau kalo gue adenya si juna, dan jadi terpaksa harus baik-baik sama gue."
"Mei apa lo bener-bener secinta itu sama si manusia es?"
"Lo tau benget gue rish, bahkan gue pindah sekolah pun karna dia."
"Tapi mei...lo gabole sampe sebego itu demi seseorang, apalagi yang ga ngehargai lo sama sekali." Bentak irish yang terbawa emosi, saat mengingat kejadian betapa tajamnya mulut juli kepada sahabatnya ini.
"Lo gatau rish betapa sulitnya jadi gue, saat gue berusaha melupakan perasaan bodoh yang gue punya, tapi malah menyakitkan buat diri gue sendiri." Lirih mei.
"Apalagi dia cinta pertama gue." Lanjutnya.
"Gue emang gatau gimana jadi lo, tapi gue gamau lo terlihat rendahan. Mei....Lo tau ga mitos kalau cinta pertama ga akan berhasil? lo percaya itu?"
"Apa lo juga tau rish, mitos kalo cinta pertama sulit untuk dilupakan?"
"iya gue tau, dan mungkin benar. gue pernah merasakannya mei, tapi seiring berjalannya waktu semua rasa itu bisa terhapus."
"Gue juga percaya mitos itu." Sahut mei cepat.
"Jadi...apa lo akan berhenti sampai disini, karna tau dan bahkan dari cerita banyak orang kalo cinta pertama ga akan berhasil?"
"Mungkin dari cerita banyak orang, bahwa cinta pertama bakal berakhir tragis, tapi gue sendiri gatau. Dari pada gue menyesal, karna berhenti sebelum perjuangan gue benar-benar maksimal, lebih baik gue mencoba setidaknya walaupun gue ga mendapatkan hasil yang memuaskan. itu bisa dijadikan pembelajaran bukan?" Jelas mei panjang lebar.
"Apa ga terlalu membuang-buang waktu?"
"Waktu gue ga lama lagi kok, lo santai aja." Celetuk mei ambigu.
"Lo emang mau kemana mei?" Tanya irish cepat.
"Ga kemana-mana lah, kan kalo si juli udah punya pacar gue bakal move on maksimal, bahkan sampai gue ga inget muka dia." Seloroh mei.
"Ah bodo amat pusing gue bahas percintaan lo, terlalu dramatis." Cibir irish yang dihadiahi cengiran kuda mei.
"Nge mall aja kui." Celetuk irish tiba-tiba.
"Ngapain?" Tanya mei bingung.
"Numpang pup di mall." Dengus irish melihat kebegoan mei kumat.
"Kan di rumah mei juga bisa rish."
"Aduh mei sayangku, cantikku, onengku kita ke mall ya hangout lah."
"Yauda ayo, bentar gue ganti baju dulu lo tunggu aja di bawah." Ujar mei dan tanpa membuang waktu lagi irish pun segera ke ruang tamu bawah mei.
Setelah kepergian irish tanpa membuang waktu lagi, mei pun segera memakai pakaian yang menurutnya nyaman. Tidak peduli dengan penilaian orang pada penampilannya, karna bagi mei kenyamanannya adalah yang utama.
Pilihan mei jatuh pada kaos hitam bertuliskan 'makan nasi, bukan makan temen.' Di bagian dadanya, serta jeans hitam yang terdapat robekan di lututnya, tak lupa pula dengan sepatu converse putih semata kaki yang melengkapi penampilannya. Setelah dirasa cukup dengan pakaiannya, mei segera memakai bedak baby tabur yang menurut mei sangat simple, serta memoleskan sedikit lip gloss pada bibirnya. Dan menguncir satu rambutnya seperti ekor kuda, serta mengambil dompet dan handphonenya, kemudian ia masukan pada waistbag hologram kesayangannya. Dan setelah dirasa cukup ia segera menuruni tangga dengan cepat, karna takut irish menunggu terlalu lama."Cewe apa cowo sih lo mei." Decak juna, saat melihat penampilan mei yang baru saja sampai di ruang tamu.
"Cowo gue." Sinis mei. "Ya cewe lah." Lanjutnya lagi.
"Cewe kok penampilan lo ga meyakinkan sih." Cibir juna.
"Bodo amat, peduli setan sama penampilan." Dengus mei.
"Eh ga sop.." Sebelum juna kembali melanjutkan kata-katanya, mei segera menarik irish keluar dan berteriak. "NDA....ANAK NDA YANG CANTIK MAU MAEN DULU YA, ASSALAMUALAIKUM"
"Ih ga sopan banget lo, gue belum pamit sama juna udah lo tarik-tarik aja." Omel irish pada mei saat sudah berada di dalam mobil irish.
"Ngapain lo pamit sama si juna somplak." Sebel mei.
"Y..aa gue mau pamit aja lah biar sopan." Jawab irish gugup.
"Lo ada hubungan sama juna ya?" Tebak mei saat melihat kegugupan irish.
"Engga." Sahut irish cepat.
"Jujur lah rish sama gue, memang sih gue belum terlalu lama temenan sama lo tapi gue cukup tau banyak kok tentang lo, gak biasanya lo begitu ke cowo." Desak mei.
"Gu..e tapi lo jangan marah ya mei sama gue."
"Santai aja kali kaya di sate."
"Gue suka sama juna sejak dulu." Ucap irish cepat.
"hah? Lo suka abang gue?" Tanya mei dengan mata melotot lebar dan langsung diangguki oleh irish.
"Ga salah? Ah maksud gue, lo kan cantik sedangkan juna? you know lah." Lanjut mei, bukan bermaksud menjelek-jelakan abangnya sendiri, tapi mei memang berbicara fakta. Sudah banyak lelaki yang mencoba mendekati irish, tapi selalu di tolak. Bahkan sebelum mereka berjuang, istilahnya masih awal saja sudah irish tendang kehadirannya.
"Mei...gue bukan mencari seseorang yang menetap dihati gue hanya karna sekedar tampan, tapi hati gue yang memilih juna untuk menetap menjadi penghuni tetap disana. Karna kebaikannya yang membuat gue jatuh cinta secara perlahan, abang lo bukan cuma tampan diluar tapi juga di dalam." Jelas irish.
"Apa abang gue tau soal ini?"
"Ngga sama sekali, karna lo tau lah gue terlalu pengecut."
"Apapun itu gue dukung lo rish, tapi kalau abang gue nyakitin lo, lo bilang ya sama gue. Gue ga akan segan-segan ceramahin dia tujuh hari tujuh malam, karna udah buat sohib gue sakit hati."
"Sohib aing memang." Ucap irish dengan bahasa sunda, yang akhirnya membuat suasana yang sempat melow, menjadi cair kembali karna tawa mereka berdua. Mobil irishpun segera melaju, menuju salah satu mall dijakarta.
Jangan lupa vote and komen ya hargai author tq.
![](https://img.wattpad.com/cover/171340032-288-k928570.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
mei
Teen Fictionini cerita tentang seorang meikayla.gadis ceria berbadan mungil yang mempunyai mimpi bisa menaklukan seseorang berhati dingin. who?julian. ya julian saputra, atau yang kerap di sapa juli. apakah kalian percaya jika mei bisa menaklukan juli si cowo b...