empat

232 28 2
                                    

Setelah kejadian tadi dikantin dan sedikit mendengar ceramahan dari Irish,mei segera pergi menuju taman belakang sekolah yang sepi.karna sekarang sudah bel jadilah ia membolos pelajaran padahal ini hari pertama mei bersekolah di sini tapi sudah membolos. apa kata orang tuanya nanti? mei tidak peduli itu urusan belakangan, yang terpenting dia sekarang harus mengistirahatkan otak dan hatinya.

Semilir angin menerpa wajah cantik mei yang sedang memejamkan mata sejenak, menghilangkan rasa lelah. hingga membuat beberapa helai rambut jatuh dari tata letaknya, menyebabkan mereka ikut berterbangan dengan aingin tak tau arah.jika dipikir pikir seperti mei bukan? dia tak tau arah, ingin berjuang atau menyudahi.

"Gue gak suka lu bolos"ucap seorang yang baru saja duduk disebelah mei.dengan sangat terpaksa dan berat hati mei membuka matanya, kemudian setelah melihat siapa yang berada di sebelahnya mei segera terkekeh dan mengacungkan angka dua tanda pisss :v

"Eh abang, mei gak bolos kok cuman gak ikut pelajaran aja"ucap mei nyengir kuda,terdengar helaan napas dari orang di sebelah mei yang tak lain adalah juna abangnya.

"Kenapa?"tanya juna.

"Kenapa apanya bang?"tanya mei balik.

"Kenapa harus dia?"jawab bang juna.

"Dia siapa?abang yang jelas dong kalo ngomong."ketus mei

Terdengar helaan napas untuk yang kesekian kalinya dari bang juna."kenapa harus Juli de?kenapa?" Kata bang juna sambil menatap sendu mei, tapi mei tidak menyadari arti tatapan juna.

"gatau, bukannya suka sama seseorang itu gak perlu punya alasan ya bang? tapi alasan clasik mei sih karna Juli ganteng."jawab mei acuh tak acuh sambil sesekali terkekeh.

"Apapun alasannya abang harap kamu gak akan menyesal karna telah menyukainya."ucap juna sembari tersenyum dan mengacak pelan rambut mei.

"Entah lah mei bingung,yang pasti mei gak akan pernah menyesal telah mengenalnya tapi mei menyesal telah menaruh hati padanya jika memang dia tidak bisa membalas perasaan yang mei punya."kata mei sambil tersenyum miris menyedihkan sekali dirinya haha.

"Ayo kembali ke kelas, sudah mau memasuki jam terakhir. jangan sedih princes kamu kuat."ucap bang juna seraya tersenyum manis.mei pun tersenyum kemudian mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.
Saat sudah berada di belokan koridor antara IPA dan IPS kami pun berpisah.

"Kemana aja lu?"tanya jesi.

"Ngeremin telur ayam tadi gue"jawab gue males.

"Dih, ngelucu lu mei?"

"Bukan,ngelwak gue."

"Sama aja bego"

"Serah lah gue cape mau bocan aja"ucap mei mengakhiri perdebatan mereka berdua dan langsung menelungkupkan kepala diatas meja.sedangkan jesi hanya bisa geleng-geleng kepala.

kring..kring..kringgg.....

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu sehingga sekarang tlah tiba waktunya pulang.gadis mungil itu masih setia dengan tidurnya tanpa memerdulikan keadaan sekitar entahlah mimpi apa dia sehingga tidak terganggu sama sekali dengan keadaan yang sangat berisik.dengan sangat tidak tega Irish membangunkan mei.

"Mei..mei.mei.."panggil Irish lembut sembari menepuk pipi mei.mei pun mendongkak dan mengangkat sebelah alisnya pertanda ia menjawab 'apa'.

"udah bel, ayo pulang biar gue anter lu pucet banget mei."kata Irish khawatir.

"gak usah rish ngerepotin, gue bareng jesi aja"tolak mei dengan halus.

"Jessica udah pulang dari setengah jam yang lalu"

"Oh ya?kenapa dia gak pamit dulu sama gue?"

"Dia buru-buru."ucap Irish menjelaskan dan hanya diangguki oleh mei."Ayo balik gue anter" lanjutnya lagi,mereka berduapun bergegas pulang.

MEI POV'ON

saat gue dan Irish sudah sampai di parkiran mata gue gak sengaja menangkap kedua insan yang sedang mengobrol di parkiran motor.mata gue terbalak ketika mengetahui siapa yang sedang mengobrol itu, gue pun menajamkan penglihatan gue.

"gamungkin." gumam gue.

"Apanya yang gak mungkin mei?"tanya Irish bingung.

"Tadi lu bilang jesi udah Pulang kan?"Bukannya menjawab gue justru bertanya pada Irish.

Irish mengangguk,kemudian berkata."Iya,dia bilang tadi buru-buru."

"Oh"ucap gue, seraya menatap kedua insan yang sama sekali tak menyadari kehadiran gue.Irish yang merasa aneh dengan gelagat gue pun mengikuti arah pandang gue,kemudian Irish mengusap punggung gue seraya berkata."positive thinking aja,kali aja lagi mau nyomblangin lu."diselangi candaan dan gue pun ikut tertawa.

Kami berduapun meninggalkan area parkiran, menyisahkan kedua orang yang masih asik larut dalam obrolan mereka.

"Jesi gak mungkin suka Juli, dia kan tau gue suka juli" Tanya gue dalam hati.

"Tapi bisa aja,Namanya juga temen"

"Ah, gak mungkin. nanti gue tanya aja deh langsung." Putus gue dalam hati.

MEI POV'OF






Jangan lupa vote and komen ya hargai author tq.

meiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang