~oOo~
Malam ini adalah malam Ulang Tahunnya Anggia. Seperti biasanya, Anggia merayakannya dengan meriah dan mewah. Ia mengundang teman-teman sekolahnya untuk ikut merayakan ulang tahunnya.
Ketika acara selesai, Anggia hendak menutup pintu rumahnya seseorang memanggilnya.
"Anggia!"
Anggia pun melihat kebelakang, ia kaget melihat orang yang memanggilnya.
"Angga? Kenapa lo belum pulang?"
"Oh, iya gue cuma ngasih ini buat lo. Kecil sih, semoga lo suka," ujar Angga dengan senyuman yang tipis.
"Apa ini Ga?"
"Suprise."
"Gue pulang, ya, udah malem. Takut di godain om-om,"
Angga mengedipkan matanya sambil senyum menggoda.
Hoekkk!!
"Najis banget!"
Angga pergi meninggalkan Anggia sambil melambaikan tangannya. "Bye ayang,"
"Bye eyang."
Hahaha
Emang, ya si Anggia. Jail banget wkwk
~oOo~
"Hai, semuanya Good Morning!" sapa Anggia dengan senang dan senyuman yang merekah dari bibir mungilnya itu, membuat seluruh mata tertuju ke dia.Teman-temannya semua pada heran melihat tingkah Anggia yang tidak seperti biasanya. Kali ini, ia lebih bersemangat untuk sekolah.
"Napa lo? Kesambet?" tanya Febri heran sambil mengamati wajah Anggia dengan tatapan dekat.
Tiba-tiba tangan Syakira langsung mendarat di dahi Anggia, sambil membolak-balikkan telapak tangannya seperti sedang memeriksa orang sakit. Anggia yang melihat Syakira bertingkat aneh, langsung menghindar.
"Lo pikir gue sakit, apa? Lo gak liat gue udah semangat gini. Ha?" ucap Anggia dengan ekspresi wajahnya yang kesal.
"Heran aja gue liat lo, tiba-tiba ceria kayak kambing baru keluar dari kandangnya," ujar Syakira tertawa.
"Yang sabar Anggia, masih pagi gak boleh marah-marah. Sahabat kamu emang pada bangsat semua!" bisikan malaikat disebelah kanannya.
Anggia mencoba melupakan yang terjadi barusan. Ia mengotak-ngatik jam tangan barunya sambil tersenyum.
"Kan! kumat lagi gilanya Anggia. Liat jam tangan aja sampe senyum-senyum sendiri. Dasar aneh!" ujar Febri yang merasa kalau sahabatnya tidak normal.
"Oh, pantesan! Jam baru lo? Dari siapeee? Arsya yaa?" sahut Nada yang juga ikut mengamati jam tangan Anggia.
"Bukan! Ini dari Angga. Kemarin dia ngasih ini ke gue, sebagai hadiah ulang tahun." Balas Anggia dengan bangga.
"uwaaawww Angga cowok yang sangat perfect banget! Udah ganteng, baik lagi." Puji Febri terhadap sikapnya Angga.
"Lo demen yaa sama Angga? Ih, Angga mana mau sama lo! Gak nyambung." Ejek Nada dengan tertawa lepas.
Semuanya tertawa dengan ucapan yang dilontarkan oleh Nada. Begitulah mereka, selalu bahagia bersama.
"Arsya gak dateng Gia?" tanya Febri pelan.
Anggia menggelengkan kepalanya memasang wajah sedih, isyarat bahwa Anggia sangat menanti kehadiran seorang Arsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Journey [Tamat]
Teen Fiction[Revisi] Tidak ada yang spesial. Hanya sekedar cerita absurd kehidupan Anggia, dari keluarga, sahabat, dan asmara. Semoga terhibur ^_^