34. Sing?

45 7 1
                                    

Siang ini, sangat terik cahaya matahari menyorot tajam bila siapa saja yang keluar dari perlindungannya yaitu rumah. Febri, tak ingin keluar dari kamarnya ia masih terbaring ditempat tidurnya. Karena merasa bosan, ia menyalakan laptopnya menonton film horor.

Tin... Tin..

Suara klakson mobil dari luar, Febri heran siapa yang bunyikan suara berisik itu. Febri berlari ke bawah, lewat jendela Febri melihat ternyata Angga yang sudah berdiri didepan mobil ya dan menatap rumahnya, Febri langsung keluar membuka pintu.

"Berisik banget sih lo."ucap Febri dengan tatapan sinis.

Angga tak mengubris perkataan Febri, ia langsung masuk ke dalam rumah Febri tanpa izinnya.

"Woi!! Parah tuh orang, enak banget main masuk aja," kesal Febri, ia langsung mengejar Angga.

"Lo apaan sih, masuk-masuk aja ke rumah gue." protes Febri.

Angga berdecak. "Rumah ini juga bakal jadi rumah gue, santai ae lah." ucap Angga santai sambil berjalan menuju kamar Febri.

Febri yang melihat Angga hendak memasuki kamarnya langsung menghalangi Angga.

Tangan Febri direntangkan. "Lo ga boleh masuk kamar gue, Pamali!."

"Pamali dari manee? Awas minggir!." Angga maksa masuk, ketika berada didepan pintu, Angga dikagetkan dengan kondisi kamar Febri.

Kaget.

"Astagaa Tuhan. Kamar lo, berantakan banget, kayak gudang nih cocok kamar lo!." Angga menggeleng-gelengkan kepalanya.

Febri hanya diam, menatap Angga dalam. Angga kalau sudah mulai cerewet ya kayak emak-emak.

Angga lebih masuk ke dalam kamar, Febri pun masuk dan langsung rebahan dikasurnya, kembali fokus dengan film horornya.

Angga memperhatikan sekeliling kamarnya Febri, "Buset dah, kamar lo lebih berantakan dari pada kamar gue. Padahal lo kan cewek, seharusnya cewek itu pembersih!" Angga mulai cerewetnya.

Febri hanya melirikkan matanya, lalu kembali fokus dengan filmnya. "Gue beda sama cewek lain, jangan samain gue sama cewek luar!."

Mata Angga terbelalak sesaat, melihat sesuatu benda dikamar Febri, lalu mengambilnya. "Feb, bikini lo gue jumpa dilantai. Warna Pink lagi gambar hello kity" Angga mengangkat benda itu didepan Febri, seketika Febri bangkit dari kasurnya dan mengambil bikininya.

"Ini bukan punya gue, ini punya mami. Lagian ga sopan banget sih lo pegang-pegang yang bukan barang lo" Ketus Febri.

"Masa? Biasanya tuh, emak-emak suka yang polos deh. Kayak warna hitam, biru, bisa sih Pink, cuma kan, ga cocok aja masa ada Hello Kity nya" ucap Angga menatap Febri ragu.

"Suka-suka mami gue lah, mau pake yang Hello Kity, mau Pororo ya terserah, kan mami yang pake" Febri mengelak.

"Hm! Gue tau itu punya lo, ga usah gengsi. Lagian, bikini letak dilantai, kan gue jadi salah fokus."

Febri kembali kekasurnya, memegang laptopnya mematikan video film horor. Menyaksikan ulah Angga yang ga bisa diam kayak ulat nangka.

Angga mengambil gitar yang berada disamping rak bukunya.

" Itu gitar!. "Febri memberitahu.

" Gue tau ini gitar, lo pikir mata gue buta?."

"Hm! Lo mau ngapain sih?" Tanya Febri heran.

"Gue mau nyanyi, dengerin yaa!"Angga menyetel tali gitarnya dan duduk disebelah Febri.

"Emang lo bisa nyanyi?" tanya Febri ragu.

"Bisalah, dulu gue itu sebenarnya adiknya Judika, tapi itu, gue tertunda jadi adiknya" Angga mulai curcol.

"Ngibul bae lo, kutu busuk."ucap Febri tertawa.

"Ratu Cempreng! "Angga kembali mengejek.

"Gue mau nyanyi, dengerin. Ehm!" Angga berdehem.

"Dulu kita masih remaja, usia anak SMA...!!"

"Sumpah alay banget lagu lo, lagu yang lain ngapa sih" Febri memotong Angga nyanyi.

"Terus, mau lagu apa?!" tanya Angga.

Febri berpikir, menatap langit-langit kamarnya, mengedipkan matanya beberapa kali.

"Nah, lagu ini aja" Angga langsung memainkan gitarnya.

"Cukup tau tanam dalam diri, tak usah ku dekatimu lagi, ku tak mau lagi, ku tak mau lagi...!!!"

"Ihhh. Lagunya itu untuk yang udah end, emang lo mau kita end?" Febri berkritik.

"Ya engga lah, gue cuma nyanyi lagu yang populer saat ini. Ya lagunya Risky Febian, dulu itu gue sama dia pernah konser bareng, cuma karena gue telat datang, jadi gue digantiin" Angga mulai ngibul.

"Bisa ga sih, ga usah Ngibul mulu?" ucap Febri kesal.

"Oh, lagu ini aja! Ehm. Oh tuhan.. Ku cinta dia, ku sayang dia, rindu dia inginkan diaa!!" Angga menyanyi sambil tersenyum, begitu juga dengan Febri, ia juga ikut tersenyum.

"I Love You" Angga mengecup kening Febri.

"Bisa ae lo" Febri tertawa.

Dan akhirnya mereka bernyanyi bersama.

"Cinta kita cinta surga, sampai mati tetap bersama.. Kau dan aku, kau dan aku selamanyaaaaaaa" mereka berdua saling memberikan senyuman termanis mereka.

I LOVE YOU READERS 😘

Friendship Journey [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang